Kearifan Lokal Melayu dalam Karya Sastra Melayu Klasik

Main Article Content

Maizar Karim

Abstract

Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kearifan lokal Melayu dalam karya sastra Melayu klasik. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teori kajiannya adalah hermeneutik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kearifan lokal Melayu dalam karya sastra Melayu klasik dikategorikan atas tiga nilai, yakni: (1) kebudian: budi merupakan patokan berperilaku, semangat dan energi hidup (elan vital); budi merupakan  cita-cita hidup orang Melayu. (2) keindahan: konsep kekayaan atau kebesaran Allah, wujud yang sempurna yang dikaruniai Allah kepada benda-benda, pancaran potensi kreatif ilahi, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang berbagai-bagai, dan sesuatu yang teratur dan penuh harmoni. (3) nilai-nilai moral: tanggung jawab, keharmonian, keterbukaan, kejujuran, ketaatan dan kesetiaan, penghargaan (harga diri), tenggang rasa, kesantunan, kebersamaan, kemaafan, dan keadilan. Kearifan lokal Melayu merupakan inti tradisi Melayu, merupakan kekuatan kultural dan sumber penting identitas kemanusiaannya. Tanpa kearifan lokal, Melayu akan kehilangan identitasnya.


 


Kata Kunci: kearifan lokal, karya sastra, dan Melayu


 


Abstract


This study aims to describe Malay local wisdom in classical Malay literary works. The approach used is qualitative descriptive analysis method. The study theory is hermeneutic. This study concludes that Malay local wisdom in classical Malay literary works is categorized into three values, namely: (1) kebudian: mind is a benchmark for behavior, enthusiasm and life energy (elan vital); Budi is the ideal of Malay life. (2) beauty: the concept of the wealth or greatness of God, the perfect form that God has endowed with objects, radiating divine creative potential, something extraordinary, something that is various, and something that is orderly and harmonious. (3) moral values: responsibility, harmony, openness, honesty, obedience and loyalty, appreciation (self-esteem), tolerance, politeness, togetherness, forgiveness, and justice. Malay local wisdom is at the core of Malay tradition, is a cultural force and an important source of human identity. Without local wisdom, Malay will lose its identity.


 


Keywords: local wisdom, literary works, and Malay

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Karim, M. (2020). Kearifan Lokal Melayu dalam Karya Sastra Melayu Klasik. Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 9(2), 78-90. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/pena/article/view/7642
Section
Vol 9 No 2 Desember 2019 Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra