DISTRIBUSI VERTIKAL DAN HORIZONTAL SUHU DAN SALINITAS DI TAMAN NASIONAL PERAIRAN NATUNA SAAT MUSIM BARAT TAHUN 2008 (STUDI KASUS: PULAU LAUT)

Authors

  • Wiwid Andriyani Lestariningsih Universitas Mataram
  • Muhammad Hafidz Ibnu Khaldun Jambi University
  • Rahma Dini Arbajayanti Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/mjf.v1i02.40058

Keywords:

konservasi, natuna, salinitas, suhu, taman nasional perairan

Abstract

Taman Nasional Perairan Natuna merupakan salah satu kawasan konservasi laut yang dilindungi karena memiliki keanekaragaman hayati yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut serta mendukung keberlanjutan sumber daya alam perairan Indonesia. Pengelolaan kawasan konservasi memerlukan berbagai pertimbangan dan pemahaman mengenai kondisi fisik seperti adalah parameter suhu dan salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai distribusi suhu dan salinitas di TNPN, khususnya di Pulau Laut. Data pada penelitian ini menggunakan data Argo Float dan akan dianalisis secara spasial dan vertikal dengan analisis stratifikasi perairan. Distribusi horizontal nilai suhu berkisar 25.99-27.31°C dan salinitas berkisar antara 33.01-33.31‰. Distribusi vertikal suhu berkisar antara 25.5-26.5°C dan 33.25-33.4‰. pada awal musim Barat terdapat lapisan homogen pada kedalaman 0-5 m dan bervariasi didaerah pesisir. Variasi nilai suhu dan salinitas diduga karena percampuran vertikal yang diinduksi oleh angin musim barat yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 6.69 m/s. Sehingga, Taman Nasional Perairan Natuna cocok untuk dikembangkan sebagai kawasan konservasi.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Wiwid Andriyani Lestariningsih , Universitas Mataram

Marine Science Study Program, Department of Fisheries and Marine Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

References

Buongiorno, N. B., Droghei, R., dan Santoleri, R. 2016. Multi-dimensional interpolation of SMOS sea surface salinity with surface temperature and in situ salinity data. Remote Sensing of Environment. doi:10.1016/j.rse.2015.12.052

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (Dit. KKJI). 2013. Strategi Pengembangan Jejaring Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Droghei, R., Buongiorno, N. B., dan Santoleri, R. 2016. Combining in-situ and satellite observations to retrieve salinity and density at the ocean surface. Journal of Atmospheric and Oceanic Technology. doi:10.1175/JTECH-D-15-0194.1

Droghei, R., Buongiorno, N. B., dan Santoleri, R. 2018. A new global sea surface salinity and density dataset from multivariate observations (1993–2016). Frontiers in Marine Science, 5, 1–13. doi:10.3389/fmars.2018.00084

Emery, W. J., dan Thomson, R. E. 1998. Data analysis methods in physical oceanography. Britain: BPC Weatons.

Good, S., Fiedler, E., Mao, C., Martin, M. J., Maycock, A., Reid, R., Roberts-Jones, J., Searle, T., Waters, J., While, J., dan Worsfold, M. 2020. The current configuration of the OSTIA system for operational production of foundation sea surface temperature and ice concentration analyses. Remote Sensing, 12, 720. doi:10.3390/rs12040720

Hao, J., Chen, Y., Wang, F., dan Lin, P. 2012. Seasonal thermocline in the China Seas and northwestern Pacific Ocean. Journal of Geophysical Research: Oceans, 117(2), 1–14. doi:10.1029/2011JC007246

Haryanto, Y. D., Fajar, B., dan Riama, N. F. 2021. Pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) terhadap variabilitas suhu permukaan laut dan klorofil-a di Laut Natuna. Jurnal Kelautan, 14(3), 278–283. doi:10.21107/jk.v14i3.11040

Hutabarat, S., dan Evans, S. M. 1986. Pengantar oseanografi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Ilahude, A. G. 1997. Sebaran suhu, salinitas, sigma-T dan zat hara perairan Laut Cina Selatan. Dalam Suyarso (Ed.), Atlas Oseanologi Laut Cina Selatan. Jakarta: Puslitbang Oseanologi LIPI.

Intansari, G., Jumarang, M. I., dan Apriansyah. 2018. Variabilitas klorofil-a dan suhu permukaan laut di perairan Selat Karimata. Prisma Fisika, 6(1), 76–79. doi:10.26418/pf.v6i1.23638

Khaldun, M. H. I., Naulita, Y., dan Koropitan, A. F. 2020. Percampuran turbulen di Tenggara Samudera Hindia saat Siklon Tropis Marcus menggunakan data ARGO Float. Jurnal Mar and Aqua Sci, 6(2), 293–300.

Khaldun, M. H. I., dan Lestariningsih, W. L. 2023. Analisis karakteristik fisik perairan Barat Lampung. Jurnal Sci, Tech, and Vis Sci, 3(2), 318–325.

Lana, A. B., Kurniawati, N., Purba, N. P., dan Syamsuddin, M. L. 2017. Thermocline layers depth and thickness in Indonesian waters during southeast monsoon. Omni-Akuatika, 13(2), 65–72. doi:10.20884/1.oa.2017.13.2.70

Menteri Negara LH. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut. Jakarta.

Nababan, B., Zulkarnaen, D., dan Lumban-Gaol, J. 2009. Variabilitas konsentrasi klorofil-a di perairan utara Sumbawa berdasarkan data satelit SeaWiFS. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 1(2), 72–83.

Ningrum, D., Zainuri, M., dan Widiaratih, R. 2022. Variabilitas bulanan klorofil-a dan suhu permukaan laut di perairan Teluk Rembang menggunakan citra Sentinel-3. Indonesian Journal of Oceanography, 4(2), 88–96. doi:10.14710/ijoce.v4i2.14258

Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Nybakken, W. J. 1988. Biologi Laut: Suatu pendekatan ekologis. Jakarta: Gramedia.

Patty, S. I., Huwae, R., dan Kainama, F. 2020. Variasi musiman suhu, salinitas, dan kekeruhan air laut di perairan Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 8(1), 110–117.

Patty, S. I., dan Huwae, R. 2023. Temperature, salinity, and dissolved oxygen west and east seasons in the waters of Amurang Bay, North Sulawesi. Jurnal Ilmiah Platax, 11(1), 196–205. doi:10.35800/jip.v10i2.46651

Purwandana, A., Purba, M., dan Atmadipoera, A. S. 2014. Distribusi percampuran turbulen di perairan Selat Alor. Jurnal Marine Science, 19(1), 43–54.

Romimohtarto, K., dan Thayib, S. S. 1982. Kondisi lingkungan dan laut di Indonesia. Jakarta: LON-LIPI.

Saji, N. H., dan Yamagata, T. 2003. Structure of SST and surface wind variability during Indian Ocean Dipole mode events: COADS observations. Journal of Climate, 16, 2735–2751. doi:10.1175/1520-0442(2003)016<2735:SOSASW>2.0.CO;2

Sammartino, M., Buongiorno, N. B., Droghei, R., dan Santoleri, R. 2022. Retrieving Mediterranean sea surface salinity distribution and interannual trends from multi-sensor satellite and in situ data. Remote Sensing, 14, 2502. doi:10.3390/rs14102502

Saputra, J., Lumban-Gaol, J., Panjaitan, J. P., dan Atmadipoera, A. S. 2020. Spatial and temporal variability of geostrophic currents in the Indo-Australian Basin using gridded ARGO float data. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 429(1). doi:10.1088/1755-1315/429/1/012039

Schlitzer, R. 2024. Ocean Data View (Version 5.7.0). Retrieved from https://odv.awi.de

Tjasyono, B., Gernowo, R., Woro, S., dan Ina, J. 2008. The character of rainfall in the Indonesian monsoon. The International Symposium on Equatorial Monsoon System.

Zandika, R., Ismunarti, D. H., Kunarso, dan Hatmaja, R. B. 2024. Variabilitas thermal front dan keterkaitan dengan klorofil-a di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia 711. Buletin Oseanografi Marina, 13(2), 250–260. doi:10.14710/buloma.v13i2.60304

Downloads

Published

2024-12-30