Mantis Journal of Fisheries https://online-journal.unja.ac.id/manthis <p><strong>Mantis Journal</strong> <strong>of Fisheries</strong> is a journal published by the Department of Fisheries, Animal Science Faculty, Universitas Jambi, Indonesia. The frequency of publication of this journal third a year in <strong>April,</strong> <strong>August</strong> and<strong> December.</strong></p> <p><strong>Mantis Journal of Fisheries</strong> accepts manuscripts in the form of original research, reviews and short communication in all areas of fisheries sciences. Scope of this journal are aquaculture, fisheries and marine science, fisheries product technology, utilization and management of fishery resources, and fisheries agribusiness.</p> <p>Manuscript submitted in Manthis Journal will be checked in term of writing guideline. When it is appropriate the manuscript will be reviewed by two reviewers. All manuscripts are subjected to the double-blind peer review process and once the review process results as accepted (the manuscripts are of high quality, not previously published and are not under consideration for publication by another journal) would be published.</p> Department of Fisheries, Animal Science Faculty, Universitas Jambi. en-US Mantis Journal of Fisheries PERBEDAAN UKURAN MATA PANCING PADA ALAT TANGKAP RAWAI TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN DI DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI https://online-journal.unja.ac.id/manthis/article/view/26610 <p>Mata pancing atau kail dengan ukuran tertentu sangat menentukan besarnya hasil tangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran mata pancing yang paling efektif digunakan nelayan untuk melakukan penangkapan ikan di Danau Kerinci. Alat yang digunakan adalah alat tangkap rawai, mata pancing merek daiichi No.1 dan No.2, termometer, pH meter, kamera, alat tulis, meteran, dan perahu. Adapun bahan yang diteliti yaitu hasil tangkapan ikan menggunakan alat tangkap rawai. Metode yang digunakan adalah metode <em>experimental fishing</em> yaitu metode penangkapan secara langsung oleh peneliti dengan dibantu nelayan setempat. Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ukuran mata pancing menunjukkan perbedaan yang nyata pada hasil tangkapan ikan barau dan ikan nila, Sedangkan pada ikan medik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>rawai, mata pancing, hasil tangkapan</p> Sanusi Noferdiman Nelwida Nurhayati Lisna Eko Wiyanto Copyright (c) 2024 Mantis Journal of Fisheries 2024-08-30 2024-08-30 1 01 1 7 PENGARUH PEMBERIAN UMPAN YANG BERBEDA TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAWAI (LONG LINE) DI PERAIRAN DESA TANJUNG TANAH, DANAU KERINCI https://online-journal.unja.ac.id/manthis/article/view/24827 <p>Alat tangkap rawai (<em>long line</em>) adalah salah satu alat tangkap yang sering digunakan oleh para nelayan di Danau Kerinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umpan yang paling efektif digunakan nelayan untuk melakukan penangkapan ikan di Danau Kerinci. Umpan yang digunakan cacing tanah, usus ayam, dan keong mas. Metode yang digunakan adalah metode <em>experimental fishing </em>yaitu metode penangkapan secara langsung oleh peneliti dengan dibantu nelayan setempat. Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan Uji <em>Anova</em> dan di lanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang nyata pada hasil tangkapan ikan barau, ikan nila, dan ikan medik dengan menggunakan umpan cacing tanah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah umpan cacing tanah merupakan umpan yang paling efektif untuk digunakan nelayan pada alat tangkap rawai di Perairan Desa Tanjung Tanah Danau Kerinci.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong><em>long line</em>, umpan, tangkap</p> Jefri Agustin Agus Budiansyah Lisna Copyright (c) 2024 Mantis Journal of Fisheries 2024-08-30 2024-08-30 1 01 8 15 ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN JARING INSANG PERMUKAAN (SURFACE GILLNET) DI DESA KOTO PETAI PERAIRAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI https://online-journal.unja.ac.id/manthis/article/view/26906 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan nelayan pada alat tangkap jaring insang permukaan (<em>Surface gillnet</em>) di Desa Koto Petai Kecamatan Tanah Cogok Kabupaten Kerinci. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu dengan pengamatan langsung dilapangan serta melakukan wawancara kepada Nelayan. Penentuan jumlah responden dalam penelitian ini secara acak terhadap nelayan yang menggunakan jaring insang permukaan. Jumlah keseluruhan nelayan yang menggunakan jaring insang permukaan di Desa Koto Petai adalah sebanyak 134 orang nelayan dan penarikan sampel 20% sehingga jumlah responden diperoleh sebesar 21 orang, didapatkan dengan menggunakan rumus slovin karena dalam suatu penarikan sampel, jumlah harus respresentative agar hasil dalam penelitian dapat digeneralisasikan. Alat tangkap yang digunakan adalah jaring insang dengan ukuran 2,0 – 3,0 inch dan pengoperasian penangkapan tergolong sederhana. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata biaya produksi yaitu biaya variabel Rp.124.000, biaya tetap Rp.4.721. Penerimaan nelayan jaring insang adalah Rp.300.000/hari/org dan Pendapatan Rp.171.279/hari/org. Pengalaman melaut dan biaya produksi berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan, sedangkan variabel umur,tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap variabel pendapatan. Nilai B/C ratio usaha penangkapan dengan alat tangkap jaring insang yaitu 1,33 menunjukan usaha penangkapan layak dijalankan karena memperoleh B/C R &gt; 1.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Alat tangkap, jaring insang, rasio usaha</p> Padli Yuda Pratama Hutwan Syarifuddin Darlim Darmawi Copyright (c) 2024 Mantis Journal of Fisheries 2024-08-30 2024-08-30 1 01 16 21 PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN IKAN DENGAN UMPAN BUAH SAWIT DAN TANPA UMPAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP BUBU KAWAT DI DANAU TELUK KENALI KOTA JAMBI https://online-journal.unja.ac.id/manthis/article/view/30742 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil tangkapan alat tangkap bubu kawat dengan menggunakan umpan buah sawit dan tanpa umpan yang dioperasikan di Danau Teluk Kenali dan mengidentifikasi jenis ikan yang tertangkap. Penelitian ini dilakukan di Danau Teluk Kenali Desa Teluk Kenali, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi pada 20 Januari sampai 20 Februari 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental fishing dengan menggunakan alat tangkap bubu kawat sebanyak 8 unit pada 2 perlakuan. Penangkapan dilakuan dari pukul 7.00-17.00 WIB. Peralatan yang digunakan adalah alat tangkap bubu kawat sebanyak 8 unit, termometer, pH meter, meteran, timbangan, alat tulis, kamera, dan laptop. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis uji T. Hasil analisis uji T alat tangkap bubu kawat menggunakan umpan buah sawit dan tanpa umpan menunjukkan berbeda nyata (P&lt;0,05). Hasil tangkapan yang di peroleh terdiri dari 8 spesies ikan yaitu Nila, Palau, Gabus, Kaperas, Sapu-sapu, Gurame, Sepat siam, dan Beterung. Pada umpan sawit adalah 134 ekor dengan rata-rata 9 ekor/hari, sedangkan pada perlakuan tanpa umpan diperoleh sebanyak 111 ekor dengan rata-rata 7 ekor/hari. Sedangkan dari berat hasil tangkapan pada umpan buah sawit sebanyak 10.286 gram dengan rata-rata 642,8 gram/hari sedangkan pada perlakuan tanpa umpan sebanyak 8.239 gram dengan rata-rata 514,9 gram/hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan umpan buah sawit mendapatkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan tanpa umpan baik dari segi jumlah maupun berat hasil tangkapan.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Bubu kawat, umpan, ikan kaperas</p> Dwi Anggraini Teja Kaswari Akmal Copyright (c) 2024 Mantis Journal of Fisheries 2024-08-30 2024-08-30 1 01 22 29 PENGARUH UKURAN MATA PANCING TAJUR TERHADAP HASIL TANGKAPAN DI SUNGAI SEBAPO DESA NAGASARI KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI https://online-journal.unja.ac.id/manthis/article/view/31441 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran mata pancing terhadap hasil tangkapan di sungai Sebapo Desa Nagasari Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 02 November - 22 November 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental fishing dengan 6 perlakuan mata pancing yang nomor berbeda (3, 5, 7, 9, 11, 13) dan 10 kelompok (jumlah hari penelitian). Masing-masing ukuran mata pancing menggunakan 5 unit alat tangkap dengan jarak antar alat tangkap sejauh 2 meter. Umpan yang digunakan adalah umpan cacing tanah dengan berat 0,8 gram. Peralatan yang digunakan adalah batang bambu, mata pancing, pH meter, termometer, tali senar, plastik, baskom, ember, timbangan, penggaris, alat tulis dan kamera <em>(Handphone)</em>. Data yang di peroleh kemudian di analisis menggunakan uji ANOVA. Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan ukuran mata pancing berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap hasil tangkapan ikan gabus <em>(Channa striata)</em> dan ikan betok <em>(Annabas testudineus)</em>. Ukuran mata pancing juga berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap bobot dan panjang hasil tangkapan ikan gabus <em>(Channa striata)</em> dan ikan betok <em>(Annabas testudineus)</em>. Pengukuran parameter lingkungan menunjukkan suhu berkisar 28,2-30,2oC dengan pH berkisar 6,3-7,9. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan mata pancing yang berbeda pada penangkapan menggunakan pancing tajur di peroleh dua jenis hasil tangkapan yaitu ikan gabus <em>(Channa striata)</em> dan betok <em>(Annabas testudineus)</em>. Hasil tangkapan yang terbanyak adalah ikan gabus. Ukuran mata pancing yang digunakan mempengaruhi hasil tangkapan.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>mata pancing, hasil tangkapan, pancing tajur</p> Nadia Ayu Rahmawati Heru Handoko Raguati Copyright (c) 2024 Mantis Journal of Fisheries 2024-08-30 2024-08-30 1 01 30 38 PERBEDAAN HASIL TANGKAPAN BELUT SAWAH (Monopterus albus) MENGGUNAKAN BUBU PIPA PARALON DENGAN PENAMBAHAN LUBANG DAN TANPA PENAMBAHAN LUBANG DI DESA TANJUNG TANAH KABUPATEN KERINCI https://online-journal.unja.ac.id/manthis/article/view/35280 <p>Belut <em>(Monopterus albus)</em> merupakan ikan dari keluarga Synbranchidae dan tergolong ordo Synbranehoidae, yaitu tidak meiliki sirip atau anggota lain untuk bergerak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan belut sawah dengan menggunakan alat tangkap bubu pipa paralon dengan penambahan lubang dan tanpa penambahan lubang di Desa Tanjung Tanah Kabupaten Kerinci. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 10 September 2021 - 9 Oktober 2021 di Desa Tanjung Tanah Kabupaten Kerinci. Metode yang digunakan adalah metode experimental fishing yaitu metode penangkapan secara langsung oleh peneliti. Data yang dihimpun dalam penelitian ini adalah jumlah (ekor), berat (gram/ekor), panjang (cm), dan lingkar badan (cm), kemudian dianalisis dengan menggunakan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan penambahan lubang pada bubu pipa paralon menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P&lt;0,05) baik pada jumlah maupun berat hasil tangkapan belut. Jumlah hasil tangkapan belut pada bubu pipa paralon dengan penambahan lubang sebanyak 175 ekor dengan total berat 4760 gram dan pada bubu tanpa penambahan lubang sebanyak 151 ekor dengan total berat 3977 gram. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bubu dengan penambahan lubang mendapatkan hasil tangkapan yang lebih banyak dibandingkan bubu tanpa penambahan lubang baik dari segi jumlah maupun berat hasil tangkapan.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>bubu paralon, penambahan lubang, belut</p> Muhammad Abdul Halim Afriani H Farizal Copyright (c) 2024 Mantis Journal of Fisheries 2024-08-30 2024-08-30 1 01 39 46 ANALISIS HASIL TANGKAPAN IKAN TERI (Stolephorus sp.) BERDASARKAN KEDALAMAN PERENDAMAN BAGAN PERAHU DI PERAIRAN CAROCOK TARUSAN PROVINSI SUMATERA BARAT https://online-journal.unja.ac.id/manthis/article/view/34365 <p>Ikan teri (<em>Stolephorus sp</em>) adalah ikan pelagis kecil yang hidup di permukaan laut, Ikan ini memiliki hidup berkoloni dengan membentuk kelompok yang berjumlah ratusan hingga ribuan ekor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah hasil tangkapan ikan teri pada kedalaman yang berada di perairan carocok tarusan menggunakan bagan perahu. Alat tangkap bagan perahu ini digunakan oleh nelayan di perairan carocok tarusan dalam usaha penangkapan ikan teri, alat tangkap ini menggunakan lampu sebagai daya tarik utama mengumpulkan gerombolan ikan teri yang bersifat senang terhadap cahaya (<em>phototaxis</em>). Metode yang digunakan selama penelitian ini yaitu metode survei, dengan pengamatan langsung kelapangan 24 trip dengan total 65 setting hauling. Jenis ikan yang tertangkap menggunakan alat tangkap bagan perahu yaitu ikan teri (hasil tangkapan utama). IIkan peperek, ikan lemuru, ikan sarden, dan ikan kembung (hasil tangkapan sampingan). Adapun hasil tangkapan buangan yaitu ubur-ubur, ikan buntal, dan ular laut. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah hasil tangkapan ikan teri <em>(Stolephorus sp)</em> terbanyak sebesar 2,313 kg dengan persentase 47,50% dan jumlah hasil tangkapan terkecil yaitu ikan kembung (<em>Restrelliger sp</em>) sebesar 470 kg dengan persentase 9,65%. Selang kelas kedalaman pada hasil tangkapan terdapat hasil tangkapan ikan teri terbanyak pada kedalaman 22-26,00 m sebanyak 908 kg dan hasil tangkapan terkecil yaitu pada kedalaman 34-38,3 m sebanyak 94 kg.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>ikan teri (<em>Stolephorus sp</em>), kedalaman perendaman, carocok tarusan</p> Armarenti Lisna Farhan Ramdhani Nurhayati Fauzan Ramadan Ester Restiana Endang Gelis Copyright (c) 2024 Mantis Journal of Fisheries 2024-08-30 2024-08-30 1 01 47 54 PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN PADA ALAT TANGKAP GILLNET DENGAN UKURAN MATA JARING YANG BERBEDA DI DANAU PAUH KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN https://online-journal.unja.ac.id/manthis/article/view/29238 <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil tangkapan alat tangkap </span><em><span style="font-weight: 400;">gillnet </span></em><span style="font-weight: 400;">menggunakan ukuran mata jaring 2,5 dan 3 inci di Danau Pauh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode </span><em><span style="font-weight: 400;">experimental fishing. </span></em><span style="font-weight: 400;">Penangkapan dilakuan dari pukul 6.30-10.00 WIB. Peralatan yang digunakan adalah alat tangkap </span><em><span style="font-weight: 400;">gillnet </span></em><span style="font-weight: 400;">perahu, termometer, pH meter, secchi disk, meteran, timbangan, alat tulis, kamera, dan laptop. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis uji T. Hasil analisis uji T alat tangkap </span><em><span style="font-weight: 400;">gillnet </span></em><span style="font-weight: 400;">menggunakan </span><em><span style="font-weight: 400;">mesh size </span></em><span style="font-weight: 400;">berbeda di Danau Pauh menunjukkan berbeda nyata (P&lt;0,05) pada jumlah dan berat hasil tangkapan ikan nila dan ikan nilem. Jumlah total hasil tangkapan ikan nila dan nilem pada </span><em><span style="font-weight: 400;">mesh size </span></em><span style="font-weight: 400;">2,5 inci sebanyak 191 ekor sedangkan pada </span><em><span style="font-weight: 400;">mesh size </span></em><span style="font-weight: 400;">3 inci sebanyak 142 ekor. Berat total hasil tangkapan pada </span><em><span style="font-weight: 400;">mesh size </span></em><span style="font-weight: 400;">2,5 inci sebanyak 52.620 gram, sedangkan </span><em><span style="font-weight: 400;">mesh size </span></em><span style="font-weight: 400;">3 inci sebanyak 43.670 gram. Rata-rata panjang ikan nila yang tertangkap pada </span><em><span style="font-weight: 400;">mesh size </span></em><span style="font-weight: 400;">2,5 inci adalah 23,25 cm dan 24,04 cm pada </span><em><span style="font-weight: 400;">mesh size </span></em><span style="font-weight: 400;">3 inci. Sedangkan rata-rata panjang ikan nilem yang tertangkap pada </span><em><span style="font-weight: 400;">mesh size </span></em><span style="font-weight: 400;">2,5 inci adalah 21,86 cm dan 23 cm pada </span><em><span style="font-weight: 400;">mesh size </span></em><span style="font-weight: 400;">3 inci. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mata jaring 2,5 inci mendapatkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan mata jaring 3 inci baik dari segi jumlah maupun berat hasil tangkapan.</span></p> <p><strong>Kata Kunci: </strong><span style="font-weight: 400;">jaring insang, mata pancing, hasil tangkapan</span></p> Bs Monica Arfiana Noferdiman Lilis Monika Copyright (c) 2024 Mantis Journal of Fisheries 2024-08-30 2024-08-30 1 01 55 62