Analisis Deformasi Lereng Analisis Deformasi Lereng Yang Mengalami Longsor Menggunakan Slope Stability Radar (SSR) Pada Pit 2 Blok Banko Barat PT Bukit Asam Tbk, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan

Authors

  • Alkhodri Rahmatullah Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Ericson Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Anggi Deliana Siregar Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Jarot Wiratama Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Aditya Denny Prabawa Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Wahyudi Zahar Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Sarwo Sucitra Amin Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia
  • Bagus Adhitya Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.22437/jtk.v11i02%20,MARET.32843

Abstract

Salah satu perusahaan pertambangan di Indonesia yang mengelola dan memproduksi batubara ialah PT Bukit Asam Tbk yang berlokasi di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan. Kegiatan penambangan yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan terganggunya kestabilan pada lereng tambang, sehingga perlu dilakukan analisis terhadap deformasi lereng agar menghindari bahaya longsor yang dapat terjadi. Selama periode pemantauan dari tahun 2022 hingga tahun 2023 terdapat tujuh kejadian longsor yang tercatat pada pit 2, baik pada highwall maupun pada lowwall. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perilaku deformasi lereng selama terjadi longsor, penetapan ambang batas kecepatan longsor serta analisis deformasi lereng sebelum longsor. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perilaku deformasi lereng selama terjadinya longsor pada highwall didapatkan nilai rata-rata kecepatan maksimum di kondisi regresif sebesar 10,94 mm/jam, kondisi progresif sebesar 27,18 mm/jam, kondisi longsor sebesar 26,13 mm/jam dan kondisi setelah longsor sebesar 19,85 mm/jam. Pada lowwall didapatkan nilai rata-rata kecepatan maksimum di kondisi regresif sebesar 3,85 mm/jam, kondisi progresif sebesar 24,35 mm/jam, kondisi longsor sebesar 32,42 mm/jam dan kondisi setelah longsor sebesar 5,02 mm/jam. Kemudian nilai ambang batas kecepatan pergerakan lereng pada highwall dengan rata-rata nilai LCL sebesar -0,65 mm/jam, nilai UCL sebesar 4,45 mm/jam dan critical value sebesar 18,23 mm/jam. Pada lowwall dengan rata-rata nilai LCL sebesar -0,32 mm/jam, nilai UCL sebesar 3,02 mm/jam dan critical value sebesar 18,60 mm/jam. Hasil perhitungan analisis deformasi lereng pada highwall didapatkan rata-rata deformasi maksimum lereng sebesar 10,63 meter dengan penurunan kekuatan massa batuan SRF = 1,07. Sementara itu, pada lowwall didapatkan rata-rata deformasi maksimum lereng sebesar 23,17 meter dengan penurunan kekuatan massa batuan SRF = 0,03.

Downloads

Download data is not yet available.
Vol. 11 No. 02 ,MARET (2024): JURNAL TEKNIK KEBUMIAN (JTK).

Downloads

Published

2024-08-13

How to Cite

Rahmatullah, A., Ericson, Siregar, A. D., Wiratama, J. ., Prabawa, A. D., Zahar, W., Amin, S. S., & Adhitya, B. (2024). Analisis Deformasi Lereng Analisis Deformasi Lereng Yang Mengalami Longsor Menggunakan Slope Stability Radar (SSR) Pada Pit 2 Blok Banko Barat PT Bukit Asam Tbk, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan. JTK (Jurnal Teknik Kebumian), 11(02 ,MARET), 33-48. https://doi.org/10.22437/jtk.v11i02 ,MARET.32843