Kelayakan Usahatani Kedelai dengan Budidaya Jenuh Air di Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur
DOI:
https://doi.org/10.22437/jiseb.v25i01.21003Abstract
Lahan pasang surut memiliki potensi yang cukup besar untuk budidaya tanaman pangan
meskipun indeks tanam di daerah pasang surut pada umumnya tergolong rendah dikarenakan masa
tanaman yang hanya satu kali dalam setahun. Salah satu teknologi yang dapat dikembangkan pada
lahan pasang surut adalah teknologi budidaya jenuh air.Penelitian dilakukan pada desa Simpang,
Rantau Makmur dan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur dimana data yang diambil
adalah data primer dari 60 sampel. Penelitian ini bertujuan untuk (1). Mendeskripsikan keragaan
usahatani kedelei dengan sistem budidaya jenuh air, (2). Menganalisis pendapata usahatani kedelei
dengan budidaya jenuh air dan (3) menganalisa kelayakan usahatani kedelei dengan budidaya jenuh
air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan usahatani kedelei dengan sistem budidaya jenuh
air adalah dengan rata rata luas lahan 1,92 ha menghasilkan produksi rata rata sebanyak 2.142
kg/ha/MT yang menggunakan varietas bibit anjasmoro dan jarak tanam 30cx03cm serta
pemeliharaan yang baik. Pendapatan yang diperoleh dari usahatani kedelei dengan budidaya jenuh
air adalah sebesar Rp 1.215.700,-/ha/MT. usahatani kedelei dengan budidaya jenuh air memberikan
nilai kelayakan R/C ratio sebesar 1,12 yang artinya bahwa setiap Rp 1000,- biaya yang dikeluarkan
oleh petani kedelei akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 1.120.-. hal ini menunjukkan bahwa
usahatani kedelei dengan budidaya jenuh air layak untuk diusahakan/dikembangkan.