Analisis Kualitas Sediaan Histologi Menggunakan Beeswax Super Grade sebagai Alternatif Pengganti Paraffin Wax dalam Proses Embedding

Authors

  • Nadia Wulansari Universitas Jambi
  • Hasna Dewi Universitas Jambi
  • Rita Halim Universitas Jambi
  • Tia Wida Ekaputri Hz Universitas Jambi
  • Erisca Ayu Utami Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/joms.v4i2.36452

Abstract

ABSTRACT

Background: One of the procedures in making histological preparations is histotechnics. This tissue processing procedure consists of fixation, dehydration, clarification, embedding, blocking, block cutting, and coloring. The media commonly used for embedding and embedding is paraffin. However, paraffin wax contains up to 11 carcinogenic compounds, so an alternative is needed by using beeswax. This study aims to determine whether super grade beeswax can be used as an alternative to paraffin wax in the embedding process. Methods: This study uses a quantitative method with a descriptive analytic research design of an experimental type. The subject of this research was the long-tailed monkey (Macaca Fascicularis) organ. Samples were made of 10 preparations using paraffin and 10 beeswax preparations which would be assessed by the parameters of cell nucleus staining, cytoplasmic staining, color clarity and staining uniformity. The results of all parameters are summed and analyzed using the Mann Whiteney differential test. Results: The quality of histological preparations using beeswax showed adequate staining. The results were analyzed using the Mann Whitney statistical test on samples using paraffin and beeswax each obtained (p > 0.05) which showed that there was no difference. Conclusion: Beeswax can be used as an alternative to paraffin. Further research on block storage resistance and research on other tests such as immunohistochemistry is necessary.

Keywords: Embedding, Beeswax, Paraffin

 

ABSTRAK

Latar belakang: Salah satu prosedur dalam membuat sediaan histologi adalah histoteknik. Prosedur pengolahan jaringan ini terdiri dari fiksasi, dehidrasi, penjernihan, embedding, blocking, pemotongan blok, dan pewarnaan. Media yang biasa digunakan untuk embedding dan penyematan adalah parafin. Namun, Lilin parafin mengandung hingga 11 senyawa karsinogenik sehingga diperlukan alternatif dengan menggunakan beeswax. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah beeswax super grade dapat digunakan sebagai alternatif pengganti paraffin wax dalam proses embedding. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik yang berjenis eksperimental. Subjek penelitian ini berupa organ hewan coba monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis). Sampel dibuat 10 preparat menggunakan parafin dan 10 preparat beeswax yang akan dinilai dengan parameter pewarnaan inti sel, pewarnaan sitoplasma kejernihan warna dan keseragaman pewarnaan. Hasil seluruh parameter dijumlahkan dan diianalisis menggunakan uji beda Mann Whiteney. Hasil: Kualitas sediaan histologi menggunakan beeswax menunjukan pewarnaan adekuat. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistik Mann Whitney pada sampel yang menggunakan parafin dan beeswax masing-masing diperoleh (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan. Kesimpulan: Beeswax dapat digunakan sebagai alternatif pengganti parafin. Penelitian lebih lanjut mengena ketahanan penyimpanan blok dan perlu dilakukan penelitian pada tes lain seperti imunohistokima.

Kata kunci: Embedding, Beeswax, Parafin

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-05-15