Kualitas Silase Kulit Pisang Kepok dengan Penambahan Tepung Gaplek Sebagai Aditif

Authors

  • Ria Anjalani Universitas Palangka Raya
  • Yusanti Waluwandja Program Studi Peternakan, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
  • Paulini Paulini Program Studi Peternakan, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
  • Maria Haryulin Astuti Program Studi Peternakan, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
  • Satrio Wibowo Program Studi Peternakan, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
  • Nyahu Rumbang Program Studi Agroteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya
  • Rts. Sherly Dwijayanti Program Studi Peternakan, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.22437/jiiip.v26i1.23952

Keywords:

bahan kering, fermentasi, protein kasar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung gaplek sebagai aditif silase terhadap kualitas silase kulit pisang kepok. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan, yaitu P0 (Penambahan tepung gaplek pada level 0%), P1 (Penambahan tepung gaplek pada level 5%), P2 (Penambahan tepung gaplek pada 10%), P3 (Penambahan tepung gaplek pada level 15%), dan P4 (Penambahan tepung gaplek pada level 20%). Ensilase berlangsung selama  21 hari. Setiap perlakuan diulang masing-masing sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati adalah kualitas fisik, kualitas fermentasi, dan komposisi kimia. Hasil menunjukkan kualitas fisik silase kulit pisang kepok adalah bertekstur padat serta tidak menggumpal dan berlendir,  warna kecoklatan hingga coklat kehitaman, dengan bau asam  hingga asam kemanisan, dan keberadaan jamur dalam jumlah sedikit. Nilai pH  tidak menunjukkan  perbedaan yang sangat nyata (P>0,01). Skor Fleigh menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Kandungan bahan Kering tidak menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P>0,01). Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Penambahan aditif tepung gaplek pada silase kulit pisang kepok memberikan hasil terbaik pada  pada  level 20%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agus, A. (2013). Membuat Pakan Ternak Secara Mandiri. Edisi Kedua. Yogyakarta : PT Citra Adi Parama, Pp: 8.

Anjalani, R., Paulini, & Rumbang , N. (2022). Kualitas dan komposisi kimia silase jerami jagung dengan penambahan berbagai jenis aditif silase. Ziraa’ah , 47(3), 368-375.

Anonim. (2008). Evaluating Silage Quality. https://en.engormix.com/MA-agriculture/news/evaluating-silage-quality-t13329/p0.htm (Diakses 19 Februari 2023).

Bangsa, D. W., Wibowo, Y., & Erwanto. 2015. Pengaruh penambahan tingkat tepung gaplek pada pembuatan silase limbah sayuran terhadap kualitas fisik dan sifat kimiawi silase. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(3), 163-169.

Cho, M., Smit, M.N., He, L., Kopmels, F. C., & Beltranena, E. 2019. Effect of feeding zero- or high-tannin faba bean cultivars and dehulling on growth performance, carcass traits and yield of saleable cuts of broiler chickens. J. Appl. Poult. Res., 28(4), 1305-1323.

Desnita, D., Widodo, Y., & Tantalo YS., S. (2015). Pengaruh penambahan tepung gaplek dengan level yang berbeda terhadap kadar bahan kering dan kadar bahan organik limbah sayuran. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(3), 140-144.

Despal, Permana, I. G., Dafarina, S. N. & Tatra, A.J. 2011. Penggunaan berbagai sumber karbohidrat terlarut air untuk meningkatkan kualitas silase daun rami. Media Peternakan, 34(1), 69-76.

Handayani, S., Harahap, A. E. & Saleh, E. 2018. Kandungan fraksi serat silase kulit pisang kapok (Musa paradisiaca) dengan penambahan level dedak halus dan lama pemeraman yang berbeda. Jurnal Peternakan, 15 (1), 1-8.

Hapsari, S. S., Suryahadi & Sukria, H. A. (2016). Improvement on the nutritive quality of napier grass silage through inoculation of Lactobacillus plantarum and formic acid. Media Peternakan, 39(2), 125-133.

Koni, T. N. I. & Foenay, T. A. Y. (2020). Pengaruh level tapioka dan lama ensilase terhadap kadar tanin dan mineral silase kulit pisang kepok. Jurnal Ilmu Ternak, 20(2), 87-94.

Koni, T. N. I., Foenay, T. A. Y. & Chrysostomus, H. Y. 2021. Level tapioka dan lama fermentasi terhadap kandungan nutrien silase kulit pisang kepok. Jurnal Peternakan Indonesia, 23(2), 94-101.

Kurniawan, W., Wahyono, T., Sandiah, N., Has, H., Nafiu, L.O., & Napirah, A. (2019). Evaluasi kualitas dan karakteristik fermentasi silase kombinasi stay green sorghum (Sorghum bicolor L. Moench)–Indigofera zolingeriana dengan perbedaan komposisi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis, 6(1), 62-69.

Larangahen, A., Bagau, B.. Imbar, M. R., & Liwe, H. (2017). Pengaruh penambahan molasses terhadap kualitas fisik dan komposisi kimia silase kulit pisang sepatu (Musa paradisiaca formatypica). Jurnal Zootek, 37(1), 156 – 166.

Natsir, M. H., Mashudi, Sofjan, O., Irsyamawati, A., & Hartutik. (2019). Teknologi Pengolahan Bahan Pakan Ternak. Malang : UB Press, Pp. 101.

Nurkholis, Rukmi, D. L., & Mariani, Y. (2018). Penggunaan bakteri Lactobacillus plantarum pada silase kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L) sebagai pakan ternak. Jurnal Imu Peternakan Terapan, 2(1), 6-12.

Ozturk, D., Kizilsimsek, M., Kamalak, A., Canbolat, O., & Ozkan C.O. (2006). Effects of ensiling alfalfa with whole-crop maize on the chemical compocition and nutritive value of silage mixtures. AsianAustralasian Journal of Animal Science, 19(4), 526–532.

Putra, G.Y., Sudarwati, H., & Mashudi. (2019). Pengaruh penambahan fermentasi kulit pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) pada pakan lengkap terhadap kandungan nutrisi dan kecernaan secara In Vitro. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 2(1), 42-52.

Riswandi. 2014. Kualitas silase eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan penambahan dedak halus dan ubi kayu. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 3(1), 1-6.

Salombre, V. J., Najoan, M., Sompie, F. N., & Imbar, M. R. (2018). Pengaruh penggunaan silase kulit pisang kipas (Musa paradisiaca formatypica) sebagai pengganti sebagian jagung terhadap karkas dan viscera broiler. Jurnal Zootek, 38 (1), 27 – 36.

Sumarsih, S., Sutrisno, C.I., & Sulistiyanto, B. (2009). Kajian penambahan tetes sebagai aditif terhadap kualitas organoleptik dan nutrisi silase kulit pisang. Semarang, 20 Mei 2009, pp 208-211.

Utomo, R., Noviandi, C. T., Astuti, A., Umami, N., Kale-Lado, Lj. M. C., Pratama, A. B., Jamiil, N.A., & Sugiyanto, N. (2016). Pengaruh penggunaan aditif pada kualitas silase hijauan Sorghum vulgare. Yogyakarta, 3 November 2016, Pp 63-68.

Utomo, R. (2015). Konservasi Hijauan Pakan dan Peningkatan Kualitas Bahan Pakan Berserat Tinggi. Yogyakarta : Gadjah Mada Uni versity Press, Pp. 110-113.

Published

2023-05-28

How to Cite

Anjalani, R., Waluwandja, Y., Paulini, P., Astuti, M. H., Wibowo, S., Rumbang, N., & Dwijayanti, R. S. (2023). Kualitas Silase Kulit Pisang Kepok dengan Penambahan Tepung Gaplek Sebagai Aditif. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 26(1), 1-10. https://doi.org/10.22437/jiiip.v26i1.23952

Issue

Section

Research Report