Pengaruh Pupuk Organik Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) terhadap Pertumbuhan Bibit Jelutung Rawa (Dyera lowii HOOK.f.)

Authors

  • Winda Septiyeni
  • Upik Yelianti
  • Pinta Murni

DOI:

https://doi.org/10.22437/biospecies.v9i2.3157

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik TKKS dan inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) serta memperoleh dosis yang optimum terhadap pertumbuhan bibit jelutung rawa secara optimal. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik TKKS (0,145; 290 dan 580 g/tanaman) dan faktor kedua dosis FMA Mycofer® (0,5; 10 dan 15 g/tanaman), ulangan sebanyak tiga kali. Parameter penelitian berupa tinggi batang, diameter batang, jumlah daun, luas daun, rasio pucuk akar dan persentase akar terkolonisasi. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multi Range Test (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh nyata pupuk organik TKKS terhadap pertambahan diameter batang dan rasio pucuk akar. Pemberian dosis FMA menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap persentase kolonisasi akar. Pemberian kombinasi keduanya juga menunjukkan pengaruh interaksi yang nyata terhadap tinggi batang dan luas daun. Dosis optimum diperoleh pada perlakuan pupuk organik TKKS 145 g dan inokulasi FMA 5 g. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk menggunakan pupuk organik TKKS dengan dosis 145 g yang dikombinasikan dengan dosis FMA 5 g/tanaman.

Kata Kunci : TKKS, pertumbuhan, jelutung rawa, FMA.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2016-07-01 — Updated on 2016-07-01

Versions

Issue

Section

Articles