ANALISIS KREATIVITAS METAKOGNISI MAHASISWA BERDASAR ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DALAM MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN APLIKASI KONSEP KALKULUS
DOI:
https://doi.org/10.22437/edumatica.v2i02.9845Keywords:
kreativitas metakognisi, climber, benda bergerakAbstract
Metakognisi adalah kesadaran individu tentang hasil pemikirannya. Penting bagi pendidik untuk mengetahui hal ini, agar dapat diberikan stimulus sesuai dengan kadar intelektualitasnya. Kreativitas metakognisi merupakan kesadaran individu tentang prosedur-prosedur metakognisi terhadap kebaruan dan kompleksitanya. Hal ini dapat diungkap dari perilaku yang ditampilkan dan ucapan yang disuarakan.
Penelitian kualitatif eksploratif ini mengungkap kreativitas metakognisi dari mahasiswa berdasarkan Advesity Quoitient (AQ) yang bertipe climber. dalam menyelesaikan masalah benda bergerak. Eksplorasi dilakukan pada seorang subjek dengan think alouds dan wawancara. Kredibilatas data dilakukan dengan triangulasi waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesuai dengan karakteristik climber dalam AQ menunjukkan bahwa subjek selalu dapat memberikan alasan pada langkah dan algoritma yang dilakukan. Prosedur aritmatika, digunakan dengan merespon prosedur dan memikirkan keakuratan nilai dan operasi yang digunakan. Subjek dapat memberi alasan ketika hasil perhitungan diluar kebiasaan yang terjadi dikehidupannya.
Downloads
References
Johnson, E. B., 2002, Contextual Teaching and Learning; What It is and Why It’s Here to Stay, Corwin Press Inc., California
Lee, M., and Baylor, A. L., 2006, Designing Metacognitive Maps for Web-Based Learning, Educational Technology & Society, 9 (1), 344 – 348
Panaoura, A., and Philippou, G., 2001, Young Pupils’ Metacognitive Abilities in Mathematics in Relation to Working Memory and Processing Efficiency, www.ucy.ac.cy, Diakses tanggal 12 November 2007
Panaoura, A., and Philippou, G., 2005, The Measurement of Young Pupils’ Metacognitive Ability in Mathematics: The Case of Self-Representation and Self-Evaluation, www.ucy.ac.cy, Diakses tanggal 12 November 2007.
Purcell, E.J. 2000. Calculus with Analytic Geometry. New York. Jhon Wiley & Sons.
Riduwan, Drs, M.B.A, 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Satori, Djam’an Prof. Dr dan Komariah, Aan M.Pd Dr. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Stevens, V. 2000. The Importance of Creativity, Emotional Intelligence and the Arts for Education in the 21st Century. Presented at the National Academy of Recording Arts and Sciences
Stoltz, P. G. 2000. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Terjemahan oleh: T. Hermaya. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sudarman. 2010. Proses Berpikir Siswa SMP Berdasarkan Adversity Quotient (AQ) dalam Menyelesaikan Masalah Matematika. http://www.lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=134115&lokasi=lokal. Diakses tanggal 3 Maret 2011
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuatitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tobias, S., Everson, H. T., Laitusis, V., and Fields, M., 1999, Metacognitive Knowledge Monitoring: Domain Specific or General, Paper Presented at the Annual Meeting of the Society for the Scientific Study of Reading in a Symposium.
Van Someren, Marteen W., Barnard, Yvonne F., dan Sandberg, Jacobin A.C. 1994. The Think Aloud Method. A Practical guide to modelling cognitive processes. London. Academic Press.