Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Keywords:
Curriculum, Independent, SchoolAbstract
KurikulumMandiri, yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia pada tahun 2022, bertujuan untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 terhadap pendidikan dengan menempatkan siswa sebagai pusat proses pembelajaran. Penelitian ini mengkaji persepsi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di dua Sekolah Menengah Atas (SMA) melalui metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi dengan dua narasumber guru dari SMA A dan SMA B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepala sekolah dan komite pembelajaran sangat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan kurikulum. Selain itu, sarana dan prasarana pendukung yang memadai serta keterlibatan aktif dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) menjadi faktor penting dalam mendukung implementasi kurikulum. Namun, guru menghadapi beberapa kendala, seperti kesulitan dalam mengintegrasikan mata pelajaran ke dalam proyek dan tantangan manajemen waktu. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya dukungan dan pelatihan yang lebih baik bagi guru untuk mengatasi hambatan ini dan memastikan keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka. Kesimpulannya, pemahaman yang mendalam tentang perspektif guru dapat membantu dalam membuat kebijakan pendidikan lebih efektif dan relevan.