Naskah ini versi lama yang diterbitkan pada 2018-12-06. Baca versi terbaru.

KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA LAHAN GAMBUT YANG DI KONVERSI MENJADI PERKEBUNAN SAWIT DI KABUPATEN KETAPANG

DOI:

https://doi.org/10.22437/chp.v3i2.5662

Kata Kunci:

Alih fungsi, Lahan Gambut, Sawit, Kimia

Abstrak

Pemanfaatan lahan gambut sebagai lahan perkebunan memerlukan perhatian khusus dan manajemen yang tepat karena pengembangan perkebunan  sangat  tergantung  pada  status  kesuburan  tanah.  Konversi  lahan gambut menjadi perkebunan berdampak pada ekosistem gambut asli. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan sifat kimia lahan gambut yang dikonversi menjadi perkebunan sawit dan mempelajari dampak dari alih fungsi lahan gambut menjadi perkebunan sawit pada berbagai usia tanam terhadap perubahan sifat kimia tanah.

Penelitian yang dilakukan ialah penelitian observasi. Lokasi pengambilan sampel ada di 4 titik di daerah sungai melayu, yaitu lahan gambut murni, kebun kelapa sawit usia 2 tahun, 8 tahun dan 16 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa kandungan beberapa sifat kimia tanah mengalami perubahan, baik itu nilai pH, KTK, C-organik, N-total, P- tersedia dan Kation basa (K, Ca, Mg dan Na). Peningkatan pH lahan gambut yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 0,1-0,4%. Sedangkan untuk nilai KTK, C-organik, N-total, P- tersedia dan Kation basa mengalami penurunan dengan harga yang bervariasi. Alih fungsi lahan gambut menjadi perkebunan sawit sangat berpengaruh pada kesuburan tanah. Perlakuan pemupukan sebagai upaya pengembalian hara yang terangkut oleh tanaman saat panen tidak berlangsung dengan optimal. Dengan demikian, perlu adanya upaya perbaikan hara tanah agar kondisi tidak semakin buruk.

 

Kata kunci: Alih fungsi, Lahan Gambut, Sawit, Kimia

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Agus, F. dan Subiksa, I. G. M. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkugan. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 36 hal.
Anwar S., Dja’far dan Koedadari A.D. 2001. Defisiensi Magnesium (Mg) pada Tanaman Kelapa Sawit: Study Kasus di Kebun Tj. Keliling Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Warta PPKS. 9(3):97-102.
Arsyad, A.R., H. Junedi, dan Y. Farni. 2012. Pemupukan Kelapa Sawit Berdasarkan Potensi Produksi Untuk Meningkatkan Hasil Tandan Buah Segar (TBS) Pada Lahan Marginal Kumpeh. Jurnal Penelitian Universitas Jambi. 14(1): 29-36.
Hartatik W., I.G.M. Subiksa, dan A.I. Dairiah. 2011. Sifat Fisik dan Kimia Tanah Gambut. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 45-56 hal.
Jumin, H. B. 1998. Agronomi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Notohadiprawito T. 1996. ”Perspektif Pengembangan Lahan Basah: Maslahat dan Mudarat”. Dalam: Makalah pada Seminar Nasional Peringatan Setengah Abad Fakultas Pertanian Univ Gadjah Mada. Yogyakarta, 25 -26 September 1996. 14 hlm.
Nugroho Tri Cahyo, Oksana dan Ervina Aryanti. 2013. Analisis Sifat Kimia Tanah Gambut Yang Dikonversi Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Kampar. Jurnal Agroteknologi, 4(1), 25-30.
Page, S.E. and J.O. Rieley. 1998. Tropical Peatland : a review of their natural resource functions, with particular reference to Southeast Asia, International Peat Journal, 8, 95-106.
Rieley, J. O., Page, S. E., Limin, S.H., and Winarti, S. 1997. The peatland resource of Indonsia and the Kalimantan Peat swamp forest research project. In. Proc. Biodiversity and Sustainability of Tropical Peatlands (J. O. Rieley and S.E. Page. Eds.) Samara Publ. Ltd. Cardigan.
Rini, N. Hazli, S. Hamzar, dan B.P. Teguh. 2009. Pemberian Fly Ash Pada Lahan Gambut Untuk Mereduksi Asam Humat dan Kaitannya Terhadap Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Jurnal Teroka. 9(2): 143-154.
Rusdiana O., dan R.S. Lubis. 2012. Pendugaan Korelasi Antara Karakteristik Tanah Terhadap Cadangan Karbon (Carbon Stock) Pada Hutan Sekunder. Jurnal Silvikultur Tropika. 3(1): 14-21.
Safrizal, Oksana, dan Robbana Saragih. 2016. Analisis Sifat Kimia Tanah Gambut Pada Tiga Tipe Lahan Di Desa Pangkalan Panduk Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan. Jurnal Agroteknologi, 7(1), 27-32.
Sembiring, S. 2008. Sifat Kimia dan Fisik Tanah pada Areal Bekas Tambang Bauksit di Pulau Bintan Kepulauan Riau. Jurnal Kehutanan, 5(2), 123-134.
Silvius, M. J. and W. Giesen. 1996. Toard integrated management of Swmp forest A case study from Sumatera. In. Tropical Lowland Peatlands of Southeast Asia (E.Maltby, C. Immirizi and R.J. Safford, Eds.). IUCN. Gland. Switzerland. p.247 – 267
Suwondo, S. Sabihan, Sumardjo dan B.Paramudya. 2012. Efek Pembukaan Lahan Terhadap Karakteristik Biofisik Gambut Pada Perkebunan Kelapa Sawit Di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Natural Indonesia, 14(2), 143-149.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-12-06

Versi

Cara Mengutip

KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA LAHAN GAMBUT YANG DI KONVERSI MENJADI PERKEBUNAN SAWIT DI KABUPATEN KETAPANG. (2018). Chempublish Journal, 3(2), 32-39. https://doi.org/10.22437/chp.v3i2.5662