Jumlah Sulur sebagai Penanda Diabetes Mellitus Tipe-2 Etnis Minangkabau
DOI:
https://doi.org/10.22437/biospecies.v9i2.3158Abstract
Abstrak. DMT-2 merupakan penyakit degeneratif yang sulit disembuhkan. Prevalensi diabetes di Indonesia menduduki peringkat ketujuh di dunia. Oleh karena itu upaya yang diperlukan untuk mencegah DMT-2 dengan mencari penanda genetik. Jumlah sulur ujung jari tangan dapat digunakan sebagai penanda genetik DMT2. Tujuan penelitian menemukan hubungan jumlah sulur  sebagai penanda genetik DMT-2. Metode penelitian case control dengan model cross sectional study dengan 66 DMT-2 dan 66 kontrol. Hasil penelitian jumlah sulur ujung jari tangan DMT2 adalah 104,85 dengan SD ±30,02, pada kontrol 122,06 dengan SD ±29,54. Hasil uji-t dengan nilai p<0,05. Jumlah  sulur ujung jari tangan kanan   DMT2 adalah 53,3 dengan SD ±15,4, sedangkan pada kontrol  63,2  dengan SD ±15,9. Jumlah  sulur ujung jari tangan kiri DMT2 adalah 51,6 dengan SD ±15,9, pada kontrol 58,9  dengan SD ±15,5. Hasil uji anava didapatkan p<0,05. Hasil uji anava jumlah sulur setiap jari diperoleh p<0,05, kecuali jari V/kelingking. Dengan demikian terdapat hubungan jumlah sulur total sidik jari(TRC), jumlah sulur tangan kanan dan kiri serta  jumlah sulur setiap sidik jari dengan penderita DMT2 etnis Minangkabau, kecuali kelingking.
Â
Kata kunci: jumlah sulur, DMT2 dan etnis Minangkabau