Hubungan Sanitasi Lingkungan, Faktor Ibu dan Faktor Anak Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24 – 59 Bulan di Puskesmas Tempino Kabupaten Muaro Jambi
DOI:
https://doi.org/10.22437/jpb.v5i2.21199Keywords:
Stunting, sanitasi lingkungan, faktor ibu, faktor anakAbstract
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak dari gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak dikatakan sebagai stunting jika tinggi badan menurut umur kurang dari minus dua standar deviasi pertumbuhan anak. Proporsi s tunting di Kab. Muaro Jambi berdasarkan SSGI tahun 2021 sebesar 27,2%, dan merupakan kabupaten yang memiliki proporsi stunting tertinggi di Provinsi Jambi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan stunting di di Puskesmas Tempino Kabupaten Muaro Jambi. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tempino yaitu sebanyak 155 orang. Analisis dilakukan secara univariate, analisis bivariat dengan uji chisquare, analisis multivariate dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini membuktikan ada hubugan yang signifikan antara status gizi ibu, personal hygiene, ASI eksklusif, akses jamban, penyakit infeksi, pendapatan, pendidikan ibu, sampah, dan sumber air bersih dengan stunting. ASI eksklusif merupakan faktor yang paling dominan dari kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah Puskesmas Tempino Kabupaten Muaro Jambi setelah dikontrol oleh status gizi ibu, personal hygiene, akses jamban, penyakit infeksi, pendidikan ibu, pendapatan, sampah, dan sumber air bersih. Anak yang tidak memperoleh ASI ekslusif selama 6 bulan memiliki risiko lebih besar(POR= 12,031, 95%CI: 2,137-67,722)
untuk terkena Stunting dibandingkan anak balita yang tidak ASI eksklusif. Disarankan adanya dukungan terlaksananyaDownloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (The Effect of Open Access)