This is an outdated version published on 2019-12-31. Read the most recent version.

Pendidikan Kesehatan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pemeriksaan Sadari (Periksa Payudara Sendiri) Di Pondok Pesantren Al-Hidayah dan Al- Maarif Kota Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/jkam.v3i2.8473

Keywords:

Deteksi dini, kanker payudara, SADARI

Abstract

Abstrak: Kematian akibat kanker payudara dapat mengalami penurunan dengan dilakukannya deteksi dini terutama pada usia remaja dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan  di payudara ditemukan oleh penderita sendiri.  Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat memperkecil angka kematian sampai 20%, namun jumlah perempuan yang melakukan SADARI masih sedikit yaitu 25-30%. Riset Penyakit Tidak Menular (PTM) tahun 2016 menyatakan perilaku masyarakat dalam deteksi dini kanker payudara masih rendah. Tercatat 53,7% masyarakat tidak pernah melakukan SADARI, sementara 46,3% pernah melakukan SADARI; dan 95,6% masyarakat tidak pernah melakukan SADANIS, sementara 4,4% pernah melakukan SADANIS. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyak nya remaja Indonesia yang belum mengetahui dan menyadari pentingnya SADARI untuk deteksi dini kanker payudara.

Metode : Mengikuti sosialisasi mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan “SADARIâ€(periksa payudara sendiri).Mengumpulkan para santriwati yang menjadi peserta pendidikan kesehatan. Mempersiapkan sarana dan prasarana   kegiatan pendidikan kesehatan deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan “SADARIâ€(periksa payudara sendiri), Mempersiapkan evaluasi dan monitoring secara bersama

Hasil : jumlah peserta di pondok pesantren Mambaul ulum lebih banyak dibandingkan Pesantren Al Maarif yaitu di pondok pesantren Mambaul Ulum  sebanyak 125 orang (80 %) dan responden di Pondok Pesantren Al Maarif sebanyak 25 orang (20 %).Pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara melalui SADARI ini disampaikan oleh pihak puskesmas talang bakung yang menjadi wilayah kerja bagi lingkungan Pondok Pesantren. Setelah diberikan penyuluhan kemudian setiap peserta diberikan leafleat selaku responden yang berisikan materi tentang SADARI.

Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan adalah salah satu bentuk promosi kesehatan yang sederhana dan dapat mencakup sasaran yang luas. Dari hasil penyuluhan kesehatan tentang “Deteksi dini kanker payudara melalui SADARI (Periksa payudara sendiri) yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa siswi – siswi Pondok pesantren Mambaul Ulum dan Al Maarif dapat mengetahui tentang pentingnya pemeriksaan SADARI untuk deteksi dini kelainan pada payudara dan mencegah terjadinya kanker payudara serta bagaimana melakukan SADARI itu sendiri.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. American Cancer Society. (2016). Cancer Facts and Figures 2016. Atlanta, Ga: American Cancer Society
2. Kemenkes RI. (2015). Pusat Data dan Informasi (InfoDATIN) Kementrian Kesehatan RI. Jakarta Selatan
3. Harnianti, Harnianti, and Syawal Saptaputra. "Studi Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Tahun 2016." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat 1.3 (2017).
4. Alfiksa, Annisa Eka Nur, and Hikmah Hikmah. Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Terhadap Sikap Remaja Putri di SMA Islam 1 Gamping Yogyakarta tahun 2012.Diss. STIKES'Aisyiyah Yogyakarta, 2015.
5. Available from: http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/article/view/551/601
6. Availablefrom: http://www.mediaindonesia.com/news/read/123340/deteksi-kanker-payudara-terabaikan/2017-09-20

Downloads

Published

2019-12-31

Versions

How to Cite

Pendidikan Kesehatan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Pemeriksaan Sadari (Periksa Payudara Sendiri) Di Pondok Pesantren Al-Hidayah dan Al- Maarif Kota Jambi. (2019). Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 3(2), 129-132. https://doi.org/10.22437/jkam.v3i2.8473