This is an outdated version published on 2018-08-21. Read the most recent version.

Introduksi Teknologi Sabun Cair Antiseptik dari Buah Pedada (Sonneratia Caseolaris) di Kelurahan Kampung Laut, Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur

DOI:

https://doi.org/10.22437/jkam.v2i1.5427

Keywords:

Buah Pedada, Sabun Cair, Antiseptik, kampung laut

Abstract

Buah pedada yaitu buah mangrove yang hidup di perairan payau yang banyak tumbuh di daerah pesisir khususnya yang ada di Kabupaten Tanjab Timur yaitu Kelurahan Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi. Buah Pedada bagian dasarnya dibungkus oleh kelopak bunga, dan tidak beracun. Masyarakat Kampung Laut jarang mengkonsumsi langsung buah Pedada karena rasanya asam. Buah tersebut memiliki kandungan gizi yang belum dimanfaatkan. Buah Pedada dapat diolah menjadi produk pangan seperti selai dan sirup, karena kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Selain pengolahan produk pangan buah Pedada dapat juga diolah menjadi sabun cair antiseptik, karena kandungan zat kimia pada buah Pedada mampu membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri. Dengan melihat potensi ini, maka muncul ide untuk membuat teknologi pengolahan sabun cair buah Pedada sebagai antiseptik. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan memberikan nilai tambah yang besar ditinjau dari  hasil teknologi produk sabun cair antiseptik, sehingga menambah nilai ekonomis dan penghasilan bagi Masyarakat Kampung Laut serta meningkatkan pengetahuan masyarakatnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini penyuluhan manfaat dan pengolahan buah Pedada. Kegiatan ini menghasilkan produk sabun cair antiseptik serta meningkatkan kreativitas sumber daya manusia di Kelurahan Kampung Laut, kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjab Timur untuk membuat industri rumah tangga produk pangan ataupun produk sabun cair antiseptik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk sediaan farmasi. (Edisi 4). Jakarta: UI Press.
2. Anonim. (1995). Farmakope Indonesia. (Edisi lV). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
3. Alderborn B, 2002, Tablet and Compaction, in Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design, Aulton M.E (Editor), 2nd edition,, Harcourt Publisher, London.
4. Bokshi, Bishwajit. Zilani, Md Nazmul Hasan. Malakar, Aparajita. Debendra, Nath. Sadhu, Samir Kumar. (2013). Study Of Analgesic And Antidiarrhoeal Activities Of Sonneratia Caseolaris (Linn.) Leaf And Stem Using Different Solvent System. Indonesian J. Pharm, 24, 4, 253 – 258
5. Davies, P, 2001, Oral Solid Dosage Form, in Pharmaceutical Preformulation and Formulation, Gibson M (editor), CRC Press
6. Jariyah. Widjanarko, Simon B. Yunianta. Estiasih, T. (2015).Phytochemical and Acute Toxicity Studies of Ethanol Extract from Pedada (Sonneratia caseolaris) Fruit Flour (PFF). International Jurnal Advanced Science Engeneering Information Technology,5, 2, 95-98.
7. Putri, Vinny Sukma Wijayana. Yulita, Victoria. Rijai, Laode. (2015). Aktivitas Antioksidan Kulit Buah Pidada Merah (Sonneratia caseolaris L.). Jurnal Sains dan Kesehatan, 1, 2, 69-74.
8. Rowe R.C., Sheskey P.J., and Owen., 2006, Handbook of Pharmaceutical Excipients,5th Edition, Pharmaceutical Press, London
9. Voight, R, 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press

Downloads

Published

2018-08-21

Versions

How to Cite

Introduksi Teknologi Sabun Cair Antiseptik dari Buah Pedada (Sonneratia Caseolaris) di Kelurahan Kampung Laut, Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur. (2018). Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 2(1), 23-30. https://doi.org/10.22437/jkam.v2i1.5427