Pendampingan Pelestarian Makam Penyebar Islam di Desa Binor Paiton Probolinggo Jawa Timur

Authors

  • Farhan Farhan Universitas Nurul Jadid
  • Ahmad Kafin Billah Universitas Nurul Jadid
  • Muhammad Ali Universitas Nurul Jadid
  • Syd Haidarah Aly Al-Khered Universitas Nurul Jadid
  • Moch. Khalifatullah Universitas Nurul Jadid

DOI:

https://doi.org/10.22437/jkam.v6i2.22302

Keywords:

Makam Pendakwah;, Pelestarian Makam;, Tradisi Ziarah;

Abstract

Desa Binor merupakan salah satu di antara 20 desa di kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, yang telah memiliki lebih dari 300 pondok pesantren sebagai bentuk keberhasilan dakwah para pendahulu sejak sebelum kemerdekaan hingga era kekinian. Bahkan  di desa Binor menurut masyarakat setempat terdapat sekitar 40 lebih makam (bujuk) yang diyakini penduduk sekitar sebagai pendakwah Islam pada masanya. Dua diantaranya yang dikenal masyarakat luas adalah makam Mbah Sayyid Muh. Abdullah Shiratal Mustaqim (Bujuk Ongkolan) dan Kyai Qoiduddin bin Abdullah. Kyai Qoiduddin adalah kakek dari pengasuh pondok pesantren Zainul Hasan Genggong, Kraksaan, Probolinggo, Kyai Haji Muhammad Hasan (1840-1955). Nasabnya bersambung sampai kepada sunan Giri putra Syeikh Maulana Ishaq (istri Dewi Sekardadu putri Raja Blambangan). Deskripsi tulisan ini merupakan hasil pengabdian dengan berpartisipasi secara langsung Bersama masyarakat, yang dilakukan antara Agustus sampai Oktober 2022. Adapun hasilnya  adalah; 1) pendampingan dalam menjaga kebersihan di sekitar lokasi makam yang banyak diziarahi alumni pondok Genggong dan masyarakat sekitar; 2)  pendampingan juru kunci makam dalam pelaksanaan khataman berkala setiap bulan sekali; 3) hal lain adalah peran penting pemerintah desa setempat dalam mengorganisir pemberdayaan ekonomi di kawasan makam sebagai peluang tergeraknya usaha kecil di sekitar lokasi makam; dan 4) makam Kyai Qoiduddin bin Abdullah patut direkomendasikan sebagai wisata religi di kabupaten Probolinggo, mengingat banyaknya pesantren yang masih terus menjaga tradisi ziarah ke makam bujuk yang notabene merupakan para pendakwah dan satri berpengaruh pada masa perjuangan sampai kemerdekaan

Downloads

Download data is not yet available.

References

Chusnul Muali, A. F. (2020). Menelusuri Jejak dan Kiprah Kiai Mohammad Hasan Genggong; Dalam Membangun Kepemimpinan Spiritual-Transformatif. Jurnal Islam Nusantara, Vol. 2, No. 1, 17-31.

Mustaqim, H. M. (2014). Analisis Spiritualitas Para Pencari Berkah Studi atas Motivasi Peziarah di Makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. Jurnal Penelitian , 143-160.

Nunzairina, S. T. (2022). Program Pendampingan Mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara pada Penelitian dan Pengelolaan Makam-Makam Kuno di Kota Medan. Karya Abdi Masyarakat, Vol. 6, No. 1,, 158-171.

Robi. (2022, August 04). Sejarah Makam Kyai Qoiduddin. (Farhan, Interviewer)

Robi, B. (2022, Februari 26). Sejarah Makam. (Farhan, Interviewer)

Sumanti, S. T. (2021). Konservvasi Temuan Makam Kuno Keramat dan Perkembangan Islam di Medan. Fikrah, Vol. 9, No. 1,, 105-132.

Sunyoto, A. (2017). Atlas Wali Songo. Tanggerangg Selatan: IIMaN.

Downloads

Published

2022-12-12

How to Cite

Farhan, F., Billah, A. K., Ali, M., Al-Khered, S. H. A., & Khalifatullah, M. (2022). Pendampingan Pelestarian Makam Penyebar Islam di Desa Binor Paiton Probolinggo Jawa Timur. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 6(2), 374-384. https://doi.org/10.22437/jkam.v6i2.22302