This is an outdated version published on 2018-05-10. Read the most recent version.

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Demam Typhoid secara In vitro”.

DOI:

https://doi.org/10.22437/bs.v3i2.3095

Keywords:

Seeds ganitri, serial concentration, typhoid fever, Salmonella typhi, KHM

Abstract

 Abstrak

 Penelitian yang dilakukan di  Laboratorium Biologi Universitas PGRI Banyuwangi ini, bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri  ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab demam typhoid secara in vitro dan untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.). Metode yang digunakan ialah metode sumuran dengan control positif tetrasiklin 1% dan control negative aquades steril. Serial konsentrasi ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) yang digunakan sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%, dan pada uji KHM menggunakan serial konsentrasi sebesar 1%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Berdasarkan hasil uji, zona hambat terbesar ditunjukkan oleh konsentrasi 50% dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 1.030 cm dan zona hambat terkecil ditunjukkan konsentrasi 10% dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 0.203 cm. Hasil uji ANOVA nilai (F.Hit>F. Tabel) dengan F.Hit sebesar 17.638 dan F.Tabel sebesar 2.85 serta nilai signifikasi sebesar 0.000 (P<0.05), karena nilai P<0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh konsentrasi ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap pertumbuhan bakteri uji. Hasil uji Duncan menunjukkan ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.), pada konsentrasi 50% mempunyai zona hambat yang berbeda nyata atau berbeda signifikan terhadap konsentrasi perlakuan 10%, 20%, 30%, kontrol negatif dan kontrol positif, namun tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 40%. Sedangkan KHM ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) yang masih mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji pada konsentrasi 1% dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 0.037 cm.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Ashkenazi. 2002. Etiologi Demam Typhoid di Indonesia. [serial online].http://www.sciencedaily.com. [15-08-2015].
2. Harbone, B.J. 2002. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Penerjemah Kosasih, P.
dan Iwang Soediro. Bandung: ITB.
3. Pelczar, M.J., E.S. Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi Edisi ke-2.Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
4. Pelezer dan Chan. 1988.Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 1. Jakarta: Gramedia Pustaka.
5. Pratiwi, S.T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Airlangga.
6. Setyawati, T. 2010. Pemanfaatan Pohon Berkhasiat Obat di Cagar Alam.Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi
Alam.Vol VII (2):177 – 192.
7. Sinaga, E., 2002, Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat IndonesiaCurcuma domestica.[serial
online].http://www.iptek.apjii.unas.or.id.[20-08-2015].
8. Singh, Nath G. 1999. Antimicrobial Activity of Elaeocarpus sphaericus. Indian Journal of Pharmaceutical Vol
13(5):448- 450.
9. Vitria, R. 2009. Metode Diagnostik Demam Tifoid pada Anak.[serial online].http://www.pediatrik.com/ buletin/
06224114418-f53zji.pdf.[30-08-2015].
10. Volk dan Wheeler.1990.Mikrobiologi Dasar Jilid II. Jakarta: Erlangga.
11. Waluyo, J., Wahyuni, D. 2011. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Umum. Jember.FKIP Universitas Jember.

Downloads

Published

2018-05-10

Versions

How to Cite

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Demam Typhoid secara In vitro”. (2018). BIO-SITE |Biologi Dan Sains Terapan, 3(2), 65-70. https://doi.org/10.22437/bs.v3i2.3095

Issue

Section

Articles