Kelompok Lingkungan Hindia-Belanda: Pendirian Hingga Dampaknya Terhadap Konservasi Alam di Jawa 1912-1937
DOI:
https://doi.org/10.22437/js.v3i1.18569Keywords:
Conservation area, Nederlandsch-Indische Vereeniging tot Natuurbescherming, KoordersAbstract
Permasalahan lingkungan masa Kolonialisme Belanda sering terjadi konflik antara kebijakan Pemerintah Hindia-Belanda dengan para naturalis. Kegiatan eksploitasi berlebihan ketika Tanam Paksa (1830) memperburuk kondisi ekologi Indonesia. Eksploitasi tersebut memicu reaksi dari para naturalis yang khawatir terhadap bencana yang melanda. Eksploitasi hutan, alih fungsi lahan, perburuan, hingga tidak adanya upaya pendirian kawasan konservasi telah memicu gerakan lingkungan di Hindia-Belanda. Gerakan tersebut berhasil mendirikan perkumpulan perlindungan alam Hindia-Belanda pada tahun 1912. Tujuannya adalah mendesak konservasi dan menjadi oposisi terkait kebijakan-kebijakan lingkungan di Hindia-Belanda. Prestasi yang dihasilkan dari gerakan lingkungan ini adalah dorongan untuk mendirikan kawasan-kawasan konservasi, mayoritas terdapat di Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Secara garis besar, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui (1) Pendirian kelompok lingkungan di Hindia-Belanda, khususnya Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia-Belanda, (2) Upaya kelompok lingkungan yang dilakukan untuk melestarikan alam di Jawa (3) Dampak dari kehadiran kelompok lingkungan bagi konservasi alam di Jawa.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Penulis memiliki hak cipta atas naskah dan Jurnal Siginjai memegang hak publikasi atau penerbitan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.