Problematika Pembelajaran Menulis Cerpen di Sekolah Menengah Tujuan SM3T

Main Article Content

Diyan Permata Yanda
Dina Ramadhanti
https://orcid.org/0000-0001-7340-1145

Abstract

Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika pembelajaran menulis cerpen di sekolah tujuan SM-3T. Kondisi masyarakat yang masih buta huruf dan fasilitas pembelajaran yang belum memadai merupakan permasalahan yang perlu diperhatikan oleh guru dan penyelenggara pendidikan terlebih pada pembelajaran menulis cerpen. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian melalui studi dokumen dan wawancara. Studi dokumen dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang problematika pembelajaran menulis cerpen. Sementara, wawancara dilakukan secara tertutup dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah pembelajaran menulis cerpen berhubungan dengan guru, siswa, dan sumber belajar. Siswa umumnya mengalami buta huruf dan tidak terbuka dengan dunia luar. Siswa lebih sering menggunakan bahasa daerah daripada bahasa Indonesia dengan kosakata yang sangat terbatas. Upaya yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran menulis cerpen adalah menerapkan metode "Siapa Cepat Ia Sampai". Siswa memperkaya kosakata dengan membaca dan mengembangkan kosakata itu menjadi cerpen. Siswa juga dapat ditugaskan untuk membaca cerpen di rumah dan menceritakan kembali di depan kelas. Guru mengoreksi kosakata siswa yang belum tepat. Pembelajaran di sekolah tujuan SM-3T dapat dilakukan dengan baik selama guru mengajar sesuai dengan bidang keahliannya dan memiliki kreativitas dalam mengelola pembelajaran di kelas.


Kata kunci: problematika, pembelajaran, menulis cerpen, SM-3T


Abstract


This research aims to describe the problem of learning to write short stories in schools aimed at SM-3T. The condition of illiterate people and inadequate learning facilities is a problem that needs to be considered by teachers and education providers especially in learning to write short stories. This study included qualitative research with a type of case study research. Data collection in research through document studies and interviews. Document studies are conducted to obtain information about the learning problems of writing short stories. Meanwhile, interviews are conducted in a closed manner by asking questions in writing. The results of the study indicate that the problem of learning to write short stories relates to teachers, students, and learning resources. Students generally experience illiteracy and are not open to the outside world. Students more often use regional languages ​​than Indonesian with very limited vocabulary. The effort made by the teacher in learning to write short stories is to apply the method "Who Is Fast He Arrives". Students enrich vocabulary by reading and developing the vocabulary into short stories. Students can also be assigned to read short stories at home and retell in front of the class. The teacher corrects the students' vocabulary that is not right. Learning in schools aiming at SM-3T can be done well as long as the teacher teaches according to his field of expertise and has creativity in managing classroom learning.


 


Keywords: problematic, learning, to write short story, SM-3T

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Yanda, D. P., & Ramadhanti, D. (2019). Problematika Pembelajaran Menulis Cerpen di Sekolah Menengah Tujuan SM3T. Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 9(1), 1-15. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/pena/article/view/6898
Section
Artikel