PELATIHAN PENANGANAN KEGAWATDARURATAN HENTI JANTUNG BAGI KADER DAN MASYARAKAT

Authors

  • Yosi Oktarina
  • Nurhusna Nurhusna

DOI:

https://doi.org/10.22437/medicaldedication.v2i1.5899

Abstract

Penyakit jantung merupakan pembunuh terbesar nomor satu di dunia. Salah satu penyakit jantung yang biasa ditemui khususnya di Indonesia adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK). Mayoritas penderita PJK mengalami cardiac arrest atau henti jantung. Henti jantung merupakan salah satu bentuk kasus kegawatdaruratan. Dalam menghadapi kasus kegawatdaruratan henti jantung diperlukan usaha untuk mengembalikan dan mempertahankan fungsi vital organ pada korban henti jantung maupun henti nafas atau biasa disebut dengan Basic Life Support. Dengan penanganan kegawatdaruratan yang tepat akan meningkatkan tingkat survival penderita pada kasus henti jantung.

Kegiatan pengabdian ini bermitra dengan Puskesmas Simpang IV Sipin yang memiliki 3 kelurahan sebagai wilayah kerja. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dan masyarakat terhadap kasus kegawatdaruratan henti jantung dan penanganannya.

Mayoritas responden dalam rentang usia 31-40 tahun sejumlah 25 orang (57,5%). Mayoritas berjenis kelamin perempuan sejumlah 30 (70%) serta sebagian besar responden memiliki jenjang pendidikan tertinggi SMA sejumlah 22 (55%). Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap responden setelah dilakukan pelatihan penanganan kegawatdaruratan henti jantung. Pada aspek pengetahuan dengan kategori baik terjadi peningkatan sebesar 45% setelah mendapatkan pelatihan. Sementara itu pada aspek sikap terjadi peningkatan sikap positif dari 35% menjadi 80% atau terjadi peningkatan sebesar 45%.

Hendaknya dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala khususnya terhadap kader mengenai pengetahuan dan keterampilan dalam pemberian bantuan hidup dasar khususnya resusitasi jantung paru (RJP).

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-04-01 — Updated on 2019-04-01

Versions