PSIKOEDUKASI PENCEGAHAN PERUNDUNGAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 MUARA JAMBI
DOI:
https://doi.org/10.22437/medicaldedication.v6i2.28753Keywords:
psychoeducation, prevention, bullying, middle high school student, psikoedukasi, pencegahan, perundungan,, siswa SMPAbstract
ABSTRACT
Bullying can take different types: physical, verbal, relational, and cyberbullying, which can result in lower levels of mental health and psychological well-being, psychosomatic symptoms, depression, anxiety, and even suicide attempts. Perpetrators and victims also exhibit higher rates of school truancy and lower academic achievement. For this reason, interventions are needed to prevent bullying, one of which is through psychoeducational activities. The psychoeducation of bullying prevention activities at SMPN 7 Muaro Jambi was implemented in two days to students and teachers through different forms of psychoeducation activities. Student participants showed an increase in average scores where the average pretest score of participants was 72.92, while the average posttest score was 92.50. T-test results also showed that there was a significant difference between the pretest and posttest scores of student participants. This shows that this psychoeducation was successful in increasing the knowledge of student participants regarding bullying.
Keywords: psychoeducation, prevention, bullying, middle high school student
ABSTRAK
Perundungan dapat terjadi dalam berbagai bentuk yaitu fisik, verbal, relasional, dan cyberbullying dimana hal ini dapat memberikan dampak rendahnya tingkat kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis, munculnya gejala psikosomatis, mengalami depresi, kecemasan, dan bahkan percobaan bunuh diri. Pelaku maupun korban juga menunjukkan tingginya tingkat bolos sekolah dan pencapaian prestasi akademik yang lebih rendah. Untuk itu perlu adanya intervensi untuk mencegah terjadinya perundungan, salah satunya melalui kegiatan psikoedukasi. Kegiatan psikoedukasi pencegahan perundungan di SMPN 7 Muaro Jambi dilaksanakan dalam dua hari kepada siswa dan guru melalui bentuk kegiatan psikoedukasi yang berbeda. Peserta siswa menunjukkan peningkatan nilai rata-rata dimana rata-rata nilai pretest peserta adalah 72.92, sedangkan nilai rata-rata posttest adalah 92.50. Hasil uji beda juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan postest peserta siswa. Ini menunjukkan bahwa psikoedukasi ini berhasil untuk meningkatkan pengetahuan peserta siswa terkait perundungan.
Kata kunci: psikoedukasi, pencegahan, perundungan, siswa SMP