IDENTIFIKASI ANCAMAN PADA KELESTARIAN SITUS PANGGUYANGAN DI KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT

Authors

  • Ahmad Rifqi Zidani Universitas Udayana
  • Rochtri Agung Bawono Universitas Udayana
  • Coleta Palupi Titasari Universitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.22437/jejak.v4i2.33836

Keywords:

Identifikasi, Ancaman, Situs Pangguyangan

Abstract

Tinggalan dengan corak kebudayaan megalitik juga ditemukan di Jawa Barat. Situs Pangguyangan merupakan tinggalan arkeologi bercorak kebudayaan megalitik yang terletak di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Tinggalannya berupa struktur punden berundak, menhir, batu datar, dan kursi batu. Saat ini Situs Pangguyangan menjadi tempat untuk berziarah karena adanya legenda yang menceritakan adanya tokoh Syaikh Gentar Bumi yang pernah menjadikan Situs Pangguyangan sebagai tempat berkumpulnya para wali penyebar agama Islam di Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apa saja ancaman yang mengancam kelestarian Situs Pangguyangan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan studi Pustaka, setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis lingkungan dan disajikan secara kualitiatif. Hasil dari pengolahan data dan analisis diketahui bahwa ancaman terhadap Situs Pangguyangan terbagi menjadi dua faktor yaitu faktor internal meliputi bahan baku, Teknik pengerjaan, dan keletakan struktur. Faktor eksternal meliputi lokasi situs, aktifitas ziarah, kurangnya prasarana, iklim, vegetasi, dan topografi.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar, E.K. (2022). “Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Penempatan Situs-Situs Tradisi Megalitik di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat”(skripsi). Denpasar. Prodi Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

Ewusie, J. Yanney. (1990). Pengantar Ekologi Tropika. Bandung: ITB.

Mulyadi, Y. (2014). “Pemanfaatan cagar Budaya dalam Perspektif Akademik dan Peraturan Perundang-Undangan” Makalah untuk kegiatan Sosialisasi Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya di Kota Makassar, 7 Oktober 2014.Potensi Ancaman Pada Bangunan Cagar Budaya Banua Layuk Rambu Saratu di Mamasa Sulawesi Barat

Prijono, Sudarti. (2014). “Aspek-Aspek Arkeologis pada Situs-Situs Bercorak Megalitik di Kawasan Bantarkalong Tasikmalaya.” Purbawidya 3 (1): 1-16

Rapi dan molijol. (2018), Amalan Pengebumian Tanjau dalam Kebudayaan Megalitik di Sabah.. Jurnal Arkeologi Malaysia, 31(2), hlm. 76.

Schiffer, Michael B and George J. Gumerman. (1977). ConservationArchaeology: A Guide for Cultural Resource Management Studies. Academic Press. New York.

Wasita. (2019). Pemanfaatan Perilaku dan Situasi Dalam Prosesi Ziarah Pada Tinggalan Arkeologi Sebagai Upaya Pelestarian. Kindai Etam, 4(1), hlm. 76-80.

Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.

Wagner, Frits. A. (1959). ``Indonesia The Art of An Island Group," Art of the World (A Series of Regional Histories of the Visual Arts). (Holland: Holle and Co. Verslag,)

Downloads

Published

2024-12-05

How to Cite

Zidani, A. R., Bawono, R. A., & Titasari, C. P. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2024). IDENTIFIKASI ANCAMAN PADA KELESTARIAN SITUS PANGGUYANGAN DI KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT. JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah, 4(2), 32-41. https://doi.org/10.22437/jejak.v4i2.33836