KOREOGRAFI BASNIPI KAMI BERBASIS LITERASI BUDAYA RITUAL PERUMAH BEGU
DOI:
https://doi.org/10.22437/jcs.v2i2.30069Keywords:
Perumah Begu, Basnipi Kami, Literasi BudayaAbstract
Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan, dalam hal ini budaya ritual perumah begu, sebagai ritual pemanggilan roh-roh terdahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami ritual perumah begu pada masyarakat Karo, yang merupakan sebuah ritual pemanggilan roh leluhur untuk menyelesaikan permasalahan yang belum tuntas pada masa hidupnya, selanjutnya dari hasil pemahaman dilakukan penciptaan koreografi baru berjudul Basnipi Kami. Guna mendukung penelitian penciptaan ini digunakan teori ritual, teori interpretasi, teori koreografi, dan teori kepribadian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana data didapatkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang dianalisis dan dideskripsikan menjadi sebuah laporan. Koreografi disajikan secara simbolis representasional oleh lima orang penari laki-laki yang menceritakan tentang konflik batin dalam keluarga. Salah satu alasan terlaksananya ritual perumah begu yakni karena penyelesaian silang sengketa perebutan harta warisan, sehingga terbentuk koreografi baru dari pengembangan gerak-gerak dasar dan idiom pada etnis Karo yang berjudul Basnipi Kami.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jodi Dafa Jauhara, Nurwani Nurwani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Cerano Seni memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi dan temuan pada artikel tersebut bermanfaat bagi semua orang. Semua konten artikel Jurnal ini dapat diakses dan diunduh secara gratis, tanpa dipungut biaya sesuai dengan lisensi Creative Commons yang digunakan.