PERKECAMBAHAN EKSPLAN BIJI KURMA (Phoenix dactylifera L.) CV. KHALAS TERHADAP PENAMBAHAN GIBERELIN (GA3) DAN benzyl amino purine (BAP) SECARA IN VITRO
DOI:
https://doi.org/10.22437/biospecies.v15i1.11795Keywords:
GA3, BAP, Phoenix dactylifera L., Initiation, In Vitro.Abstract
Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan tanaman tahunan yang hidup di wilayah iklim tropis seperti di Negara Timur Tengah dan Afrika Utara. Perluasan budidaya tanaman kurma secara tradisional masih dibatasi oleh kemampuan tanaman untuk menghasilkan bibit baru dalam jumlah banyak, seragam, dan dalam waktu singkat. Perbanyakan pada kurma dapat diproduksi cepat dengan inisiasi biji secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan menentukan konsentrasi terbaik GA3 tunggal dan kombinasi GA3+BAP terhadap perkecambahan dari eksplan biji (Phoenix dactilyfera L.) secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau dari bulan Mei–September 2020 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 10 (sepuluh) perlakuan yaitu kontrol, GA3 tunggal (2,5; 5; 7,5 mg/l) dan dikombinasikan dengan BAP (1 mg/l dan 2 mg/l). Hasil penelitian menunjukkan pemberian GA3 tunggal dan dengan BAP berpengaruh nyata terhadap waktu muncul akar dan panjang akar dari eksplan biji kurma (Phoenix dactilifera L.). Pada perlakuan 2,5 mg/l GA3 adalah konsentrasi terbaik untuk waktu muncul akar tercepat yaitu 5,50 HST. Panjang akar terbaik di antara semua perlakuan pada perlakuan 5 mg/l sebesar 6,36 cm.