Penggunaan Merkuri pada Tambang Emas Ilegal: Diaturkah Dalam Minamata Convention?

Main Article Content

Mochammad Farisi
Akbar Kurnia Putra
Novianti Novianti

Abstract

Exploration activities and exploitation of natural resources are examples of causes of damage by human activities. One of the activities that are rampant in Indonesia is mining activities, one of which is unlicensed gold mining (PETI). These activities can have a sustainable impact on environmental damage and pollution and bring a number of adverse impacts to various sectors such as environmental, social and health which in the process use toxic materials, namely mercury, so that waste from mining can pollute rivers and the surrounding nature. So to avoid this, the Minamata Convention on Mercury is present as an international agreement that aims to reduce and eliminate the impact of mercury on environmental and human health. To implement the Convention, the Government of Indonesia has ratified the convention by issuing Law of the Republic of Indonesia Number 11 of 2017 concerning Ratification of the Minamata Convention on Mercury and Presidential Regulation Number 21 of 2019 concerning the National Action Plan for Reducing Mercury Elimination (RAN-PPM). Following up on these rules, law enforcement must be carried out on the activities of PETI which in the process used mercury.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Farisi, M., Putra, A. K., & Novianti, N. (2022). Penggunaan Merkuri pada Tambang Emas Ilegal: Diaturkah Dalam Minamata Convention?. Uti Possidetis: Journal of International Law, 3(3), 320-344. https://doi.org/10.22437/up.v3i3.19281
Section
Articles

References

Arumingtyas, Lusia. Akhirnya, Indonesia Ratifikasi Konvensi Minamata,http://www.mongabay.co.id/2017/09/13/akhirnya-indonesiaratifikasi-konvensi-minamata/, diakses pada 14 Februari 2021.

Azmi, Ulul. Konflik Penambangan Emas Di Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun. ISTORIA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari. Volume 2, Nomor 1. 2018.

Detiktribun. Pencemaran Merkuri di Indonesia Lebih Parah Dari di Minamata. http://detiktribun.com/pencemara n-merkuri-di-indonesia/, diakses pada 10 Februari 2021.

Dewi, Kania, dkk. Mercury emissions and inventory in Indonesia. Bali: Balifokus. 2012.

Drwiega, Yuyun Ismawati. Dari Minamata ke Indonesiaâ€, Kumparan, 21 Maret 2017, https://kumparan.com/ yuyun-ismawati/dari-minamata-ke-indonesia-konse kuensipembiaran-biaya-tinggi-dan-berjangka-panjang, diakses pada 12 Februari 2021.

Gladis, Novera. Dampak Penambang Emas Tanpa Izin Terhadap Pembangunan Berkelanjutan. JBEE : Journal Business Economics and Entrepreneurship. Volume 2, No. 2. 2020.

https://web.unep.org/globalmercurypartnership/our-work/artisanal-and-small-scale-gold-mining-asgm

http://kanalkomunikasi.pskl.menlhk.go.id/deklarasi-pengendalian-pencemaran-dan-kerusakan-lingkunganakibat-pertambangan/

Mahmud, M. et al. Konsentrasi Merkuri pada Ikan di Perairan Laut Sulawesi Akibat Penambangan Emas Tradisional Buladu Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan. Vol. 1. No. 3. Hal. 8. 2017.

Nugroho, Hanan. Pandemi Covid-19: Tinjau Ulang Kebijakan Mengenai PETI (Pertambangan Tanpa Izin) di Indonesia. The Indonesian Journal of Development Planning. Volume IV, No. 2. 2020.

Nuraini, R. Hasil COP 1 Konvensi Minamata, Kementerian LHK Bahas Tindak Lanjut Ratifikasi Konvensi Minamata. https://jpp.go.id/teknologi/lingkungan-hidup/311736-kementerian-lhk-bahas-tindaklanjut-ratifikasi-konvensi-minamata?page=2, diakses pada 14 Februari 2021,

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri

_____________,Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional.

_____________, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Minamata Convention on Mercury

_____________, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

____________, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAN-PPM)

____________, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Saleng, Abrar. Kapita Selekta Hukum Sumber Daya Alam, Kaidah Keseimbangan Dalam Pengaturan Pengelolaan Sumberdaya Alam. teks pidato pengukuhan guru besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar: Membumi Publishing. 2013.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Raja Grafindo. 2001.

Silalahi, Daud. Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. Bandung: PT. Alumni. 2001

Solihin, Aditya. Pengaruh Ratifikasi Konvensi Minamata Terhadap Darurat Merkuri Di Indonesia. JOM FISIP. Vol. 6, Edisi I. 2019.

Sunarti, Euis. Disaster Related to Mining: Causes, Impact, and Lesson Learned. International Journal of Disaster Managemen. Vol. 1, No.1. 2017.

Tempo.com. DPR Setujui RUU Konvensi Minamata Mengenai Merkuri Jadi UUâ€, Tempo.co, 14 September 2017, https://nasional.tempo.co/read/908999/dpr-setujui-ruu-konvensiminamata-mengenai-merkuri-jadi-uu, diakses pada 14 Februari 2021.

UN Environment. Minamata Convention on Mercury: Convention. http://www.mercuryconvention.org/Con vention, diakses pada 14 Februari 2021

Yulianti, Rita. Dampak Limbah PETI terhadap Kualitas Air Sungai Limun Kab. Sarolangun Prov. Jambi. Jurnal Unpad BSC . Vol. 14, No. 3. 2016.