Analisis Sebaran Polutan Particulate Matter (PM10) Pada Harian Musim Kemarau di Kota Jambi
Abstract
Abstrak—Udara merupakan faktor penting dalam kehidupan. Salah satu polutan yang menjadi kontributor polusi udara adalah PM10. Dalam beberapa tahun terakhir tepatnya 2014, Kota Jambi masuk dalam kategori PM10 yang berbahaya yaitu pada konsentrasi 409 µg/m3.Prediksi terhadap sebaran PM10 perlu dilakukan untuk melihat arah sebaran serta daerah-daerah yang berpotensi terdampak PM10.Hysplit merupakan model yang dapat memprediksi sebaran polutan yang menghubungkan polutan dengan komponen meteorologi di suatu tempat. Tujuan penelitian ini adalah memetakan sebaran PM10 di Kota Jambi, menganalisis sebaran PM10 di Kota Jambi dan menentukan lokasi-lokasi yang berpotensi terpapar maksimum pada harian musim kemarau di Kota Jambi.Penelitian ini dilakukan di Kota Jambi pada kawasan kantor Walikota, kawasan kantor Gubernur, jalan raya Tugu Juang, jalan raya Simpang Rimbo dan perumahan Mayang. Dalam penelitian ini pengukuran PM10 dilakukan dari setiap lokasi yang ditentukan yang kemudian dianalisis sebarannya menggunakan model Hysplit. Sebaran yang dihasilkan menunjukkan arah PM10 dominan menuju barat, barat laut maupun ke utara. Analisis model Hysplit menunjukkan kecamatan Kota Baru terpapar maksimum pada harian musim kemarau.
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2019-01-30 (1)
- 2019-01-30 (1)
How to Cite
Issue
Section
License
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).