Guncangan Harga dan Pangsa Pasar Ekspor Kayu Manis Kabupaten Kerinci
DOI:
https://doi.org/10.22437/jssh.v3i2.8420Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penyebab terjadinya guncangan harga kayu manis, posisi pangsa pasar ekspor kayu manis dan strategi pengembangan kayu manis Kabupaten Kerinci. Data yang digunakan data primer dan pengumpulan data melalui kuisioner dan wawancara. Alat analisis yang digunakan adalah SWOT. Hasil penelitian menunjukkan penyebab terjadinya kenaikan harga kayu manis, karena melonjaknya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, berkurangnya pasokan ke pasar internasional. Turunnya harga kayu manis disebabkan oleh beberapa hal, antara lain rendahnya kualitas kayu manis, kurang maksimalnya pengolahan pascapanen, belum banyak industri yang memberi nilai tambah, kurangnya pendampingan bagi petani, tidak aktifnya kelompok-kelompok tani yang ada. Kabupaten Kerinci sebagai penghasil kayu manis, karena kualitas yang bagus dan faktor kandungan minyak yang tinggi dan menjadi standar produk kayu manis di pasar dunia serta produsen kayu manis terbesar di dunia, dengan menyumbang 43% dari total produk dunia, hampir semua kayu manis yang di produksi Indonesia berasal dari Kerinci. Hasil analisis QSPM menunjukkan strategi utama adalah mempertahankan kualitas kayu manis.
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2019-11-25 (1)
- 2019-11-25 (1)
Issue
Section
License
-
Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights,
-
The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books,
-
The right to reproduce the article for own purposes,
-
The right to self-archive the article (please read out deposit policy),
-
The right to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the article's published version (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this jurnal sains sosio humaniora.