Pengembangan Ekonomi Kreatif Bidang Kuliner Khas Daerah Jambi
DOI:
https://doi.org/10.22437/jssh.v2i1.5281Keywords:
Ekonomi Kreatif, Sub Sektor Kuliner, Makanan Khas DaerahAbstract
Istilah ekonomi kreatif pertama kali diperkenalkan oleh John Howkins di tahun 2001. Diawali pada tahun 1997 dimana saat itu Howkins menyadari akan adanya sebuah perubahan industri ekonomi yang berdasar pada kreativitas masyarakat. Ekonomi kreatif adalah gagasan baru sistem ekonomi yang menempatkan informasi dan kreativitas manusia sebagai faktor produksi yang paling utama. Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia didukung oleh arahan Presiden RI bahwa ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Hal ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah mengenai meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, antara lain melalui pengembangan ekonomi kreatif dan peningkatan kapasitas inovasi dan tekhnologi (Perpres no.2 Tahun 2015 – RPJMN 2015-2019). Ruang lingkup industri kreatif meliputi 16 sub sektor (industri) dan salah satunya adalah kuliner. Kuliner adalah salah satu komponen identitas suatu daerah. Di Provinsi Jambi, industri kuliner mengalami perkembangan yang sangat pesat. Provinsi Jambi adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki berbagai makanan khas daerah, yang dalam perkembangannya semakin tenggelam dengan kehadiran kuliner modern. Sebagai bagian dari identitas Provinsi Jambi, sudah menjadi kewajiban kita untuk melestarikan kuliner khas daerah ini. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai upaya apa saja yang bisa dilakukan guna mengembangkan ekonomi kreatif kuliner khas daerah Jambi ini. Penelitian ini diharapkan nantinya dapat menganalisis faktor apa saja menjadi kendala dan bagaimana cara mengatasi kendala-kendala tersebut, serta apa saja yang perlu dilakukan agar kuliner khas Jambi ini agar tidak punah dan dapat mengalami perkembangan yang berarti.
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2018-07-15 (1)
- 2018-07-15 (1)
Issue
Section
License
-
Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights,
-
The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books,
-
The right to reproduce the article for own purposes,
-
The right to self-archive the article (please read out deposit policy),
-
The right to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the article's published version (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this jurnal sains sosio humaniora.