Effort to increase rubber farmers’ income when rubber low prices

Authors

  • Iman Satra Nugraha Sembawa Research Center, Indonesian Rubber Research Institute, Palembang
  • Aprizal Alamsyah Sembawa Research Center, Indonesian Rubber Research Institute, Palembang
  • Sahuri Sahuri Sembawa Research Center, Indonesian Rubber Research Institute, Palembang

DOI:

https://doi.org/10.22437/ppd.v6i3.5817

Abstract

Rubber is a plantation crop that has high economic value and the largest foreign exchange producer 10. Rubber producers in Indonesia consist of the islands of Sumatra and Kalimantan. Indonesia is one of the largest rubber producers after Thailand with the number of people involved in rubber farming reaching 2.2 million households. The recent decline in rubber prices has affected the decline in rubber farmers' income. So a strategy is needed to increase the income of rubber farmers. This paper provides an overview of the strategies that rubber farmers need to increase their income. The strategy that was carried out was an increase in the adoption of superior clones at the farmer level, optimization of rubber plantations by modifying the distance of rubber plants to be wider so that they could be used to plant intercrops during the rubber crop cycle and farmers using rubber marketing through UPPB (row rubber material processing and marketing unit)because it could increase the share price received by farmers so farmers get high prices.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aidi-Daslin. (2005). Kemajuan pemuliaan dan seleksi dalam menghasilkan kultivar karet unggul. hlm. 26-37. Prosiding Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet, Medan, 22-23 November 2005. Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, Medan

Alamsyah. A., Nugraha. I.S., Agustina. D.S., dan Vachlepi.A. (2017). Tinjauan Penerapan Unit Pengolahan Dan Pemasaran Bokar Untuk Mendukung Gerakan Bokar Bersih Di Sumatera Selatan. Warta Perkaretan. 36(2) :159-172.

Anung. (2018). Pertemuan Koordinasi Teknis Pengolahan Bokar Bersih. Paparan Materi pada tanggal 24-27 September 2018. Palembang. Sumatera Selatan.

Boerhendhy. I., dan Amypalupy. K. (2010). Optimalisasi Produktivitas Karet Melalui Penggunaan Bahan Tanam, Pemeliharaan, Sistem Eksploitasi, Dan Peremajaan Tanaman. Jurnal Litbang Pertanian. 30(1):23-30.

Budi. Y.P. (2014). Strategi Peningkatan Produktivitas Karet Di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kendenglembu Kabupaten Banyuwangi (Skripsi). Fakultas Pertanian. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Surabaya. Indonesia.

Ditjenbun. (2015). Statistik Perkebunan Indonesia Karet 2014-2016. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. Indonesia.

Ditjenbun. (2007). Statistik Perkebunan Indonesia: Karet. Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta.

Ditjenbun. (2008). Sambutan Direktur Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) pada Lokakarya Nasional Agribisnis Karet, Yogyakarta. 20-21 Agustus 2008.

Hafsah. F. M., Violetta. P. S., dan Pratama. C. (2014). Analisis Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Petani Karet Perkebunan Plasma Desa Sungai Hijau Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah (Laporan Akhir). PKM – Penelitian. Institut Pertanian Bogor. Indonesia.

Hardiwan. D. (2018). Harga Karet Rendah, Begini Dampak Secara Tidak Langsung ke Investasi. http://jambi.tribunnews.com/2018/05/16/harga-karet-rendah-begini-dampak-secara-tidak-langsung-ke-investasi (5 Oktober 2018).

Hartati. S. (2015). Perubahan Jarak Tanam Karet dan Pola Integrasi Mendukung Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan. http://kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=506:karet&catid=15:benih&Itemid=43 diakses pada 10 Oktober 2018.

Indonesia Invesment. (2018). Karet Alam. https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/karet/item185? (7 Oktober 2018).

Junaidi. D. (2017). Evaluasi Pelaksaan Bokar Bersih. Paparan Materi dari Kementerian Pertanian 24 Oktober 2017. Banjarbaru.

Karyudi., Azwar., Sumarmadji., Istianto. I. Suhendry, M. Supriadi, C. Nancy, Sugiharto, Sudiharto, dan U. Junaidi. (2001). Analisis biaya produksi dan strategi peningkatan daya saing perkebunan karet nasional. Warta Pusat Penelitian Karet 20(1-3): 1-24.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (2011). Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

Kirana Megantara. 2017. Program Peremajaan dan Peningkatan Produktivitas Karet Petani. https://www.kiranamegatara.com/blog/get/program-peremajaan-dan-peningkatan-produktivitas-karet-petani (6 Oktober 2018).

Kurniawan, A., Nuraini., dan Khosmas. (2012). Analisis Pendapatan Petani Karet Lateks di Desa Pangkalan Baru Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang (Skripsi). Program Studi Pendidikan Ekonomi. FKIP Untan Pontianak. Indonesia.

Lismarwati. (2016). Analisis Pemasaran Karet Rakyat di Kabupaten Sijunjung (Tesis). Ilmu Ekonomi Pertanian. Universitas Andalas. Indonesia.

Marimin., Muhammad. A.D., Machfud., Muhammad. P.I.F.P. (2013). Peningkatan Produktivitas Proses Budidaya Karet Alam Dengan Pendekatan Green Productivity: Studi Kasus Di Pt. Xyz. Agritech. 33(4) : 433-441.

Nurhawaty dan THS. (2013). Evaluasi Produktivitas Tanaman Karet Dengan Sistem Tanam Ganda Pada Skala Komersial. Warta Perkaretan. 32(1): 16-24.

Ogwuche. P., Umar. H.Y., Esekhade. T.U., Francis. S.Y. (2012). Economies of intercropping natural rubber with arable crops: a panacea for poverty alleviation of rubber farmers. Journal of Agriculture and Social Sciences. 8(3): 100-102.

Pathiratna. L.S.S. (2006). Management of intercrops under rubber: implications of Competition and possibilities for improvement. Bulletin of the Rubber Research Institute of Sri Lanka. 47: 8-16.

Pathiratna. L.S.S., Perera. M.K.P. (2005). Effect of competition from rubber (Hevea) on the yield of intercropped medicinal plants, Solatium virginianum Schrad., Aerva lanata (L.) Juss. Ex. Schult and Indigofera tinctoria L. Journal of the Rubber Research Institute of Sri Lanka. 87: 36-45.

Pansak W. (2015). Assessing Rubber Intercropping Strategies in Northern Thailand Using the Water, Nutrient, Light Capture in Agroforestry Systems Model. Kasetsart Journal. 49: 785-794.

Raintree J. (2005). Intercropping with Rubber for Risk Management. In: Improving Livelihoods in the Upland of the Lao PDR: Options and Opportunities. National Agriculture and Forestry Research Institute (NAFRI), National Agriculture and Forestry Extension Service (NAFES), and National University of Lao PDR (NUOL). 2: 41 – 46.

Regina Y. (2016). Dampak sosial pasca penulisan harga karet (Studi di Desa Mangat Baru Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat). Jurnal Sosiologi. 4(2): 1-17.

Riadi, F., Machfud, Tajuddin, B. dan Illah, S. (2011). Model pengembangan agroindustri karet alam terintegrasi. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 21(1): 146-153.

Rodrigo VHL, Silva TUK, Munasinghe ES. (2004). Improving the spatial arrangement of planting rubber (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) for longterm intercropping. Field Crops Research. 89(2-3): 327-335. http://doi.org/d87mwf.

Rosyid MJ. (2007). Pengaruh Tanaman Sela terhadap Pertumbuhan Karet pada Areal Peremajaan Partisipatif di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Jurnal Penelitian Karet. 25(2): 25-36.

Sahuri, Rosyid MJ. (2015). Analisis usaha tani dan optimalisasi pemanfaatan gawangan karet menggunakan cabai rawit sebagai tanaman sela. Warta Perkareta. 34(2): 77-88. http://doi.org/b6dx.

Sahuri. (2017). Pengaturan Pola Tanam Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) untuk Tumpang Sari Jangka Panjang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). 22 (1): 46-51. DOI: 10.18343/jipi.22.1.46

Sahuri. (2017). Pengembangan Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Di Antara Tanaman Karet Belum Menghasilkan. Analisis Kebijakan Pertanian. 15(2) : 113-126. DOI : http://dx.doi.org/10.21082/akp.v15n2.2017.113-126

Saptabina Usahatani Karet Rakyat. (2012). Pola Tanaman Sela. Balai Penelitian Sembawa. Sumatera Selatan. Pp. 47.

Suharto. (2013). Produktivitas karet harus ditingkatkan. http://id.beritasatu.com/agribusiness/produktivitas-karet-petani-harus-ditingkatkan/72782 (05 Oktober 2018).

Syarifah FL, Agustina DS, Nancy C, Supriadi M. (2015). Socio-economic condition as affected by fall of natural rubber price: case study in South Sumatra. International Rubber Conference, Ho Chi Minh, Vietnam, November 2-3.

Vachlepi. A., Nugraha. I.S., dan Alamsyah.A. (2016). Mutu Bokar dari Kebun Petani di Areal Operasional Tambang Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal Standardisasi. 18(2) ; 83-90.

Xianhai Z, Mingdao C, Weifu L. 2012. Improving planting pattern for intercropping in the whole production span of rubber tree. African Journal of Biotechnology. 11(34): 8484-8490. http://doi.org/b54h

Downloads

Published

2018-12-29 — Updated on 2018-12-29

How to Cite

Nugraha, I. S., Alamsyah, A., & Sahuri, S. (2018). Effort to increase rubber farmers’ income when rubber low prices. Jurnal Perspektif Pembiayaan Dan Pembangunan Daerah, 6(3), 345 - 352. https://doi.org/10.22437/ppd.v6i3.5817