KEMAMPUAN PRODUKSI DOMBA EKOR TIPIS PADA BERAT BADAN AWAL BERBEDA YANG DIBERI PAKAN KANGKUNG KERING
DOI:
https://doi.org/10.22437/biospecies.v14i2.14818Keywords:
Domba lokal, Produktivitas, Penggemukan, kangkung keringAbstract
Bobot awal ternak akan sangat berdampak pada pertambahan bobot badan terutama pada usaha penggemukan. Ternak dengan kondisi yang kurus namun sehat memiliki kemampuan pertambahan bobot badan harian yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bobot badan awal yang baik untuk DET dalam usaha penggemukan menggunakan kangkung kering. Total 24 ekor domba ekor tipis betina umur 5-12 bulan digunakan yang dibagi ke dalam 2 kelompok perlakuan, ukuran kecil (UK)(n=14) dan ukuran besar (UB)(n=10). Pembagian kelompok berdasarkan bobot awal ternak, yaitu UK (10,01-15,00 kg) dan UB (15,01-20,00 kg). Ternak dipelihara secara intensif dalam kandang penggemukan selama 6 minggu (42 hari). Pakan yang diberikan adalah konsentrat dan kangkung kering (Ipomea reptans). Kemampuan produksi yang diukur meliputi pertambahan bobot badan harian (PBBH), feed conversion ratio FCR), Feed cost (FC), dan Feed cost per gain (FC/G). Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata pada konsumsi pakan DET ukuran kecil dan ukuran besar (P>0,05), baik pada konsumsi asfed, bahan kering, bahan kering per bobot badan metabolik, dan harga pakan yang dikonsumsi. Domba ekor tipis kelompok UK memiliki kemampuan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan UB pada FCR dan FC/G (P<0.05), meskipun PBBH berbeda tidak nyata (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Domba ekor tipis dengan bobot badan awal 10,01-15,00 kg memiliki kemampuan produksi yang paling baik selama proses penggemukan dengan pakan kangkung kering. Hasil penelitian ini juga menjadi salah satu penerapan sistem pertanian berkelanjutan dengan pemanfaatan sumberdaya lokal (pertanian) untuk mengatasi krisis pakan ternak selama musim kemarau (bidang peternakan).