Determinan kemandirian keuangan daerah Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi

Authors

  • Rido Afriyan Firmanda Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
  • Siti Hodijah Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
  • Yohanes Vyn Amzar Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/pim.v12i1.35878

Keywords:

capital expenditure, general allocation funds, special allocation funds, original regional income, regional financial independence

Abstract

Regional financial independence is a condition where the process of financing the implementation of a regional government is carried out independently using original regional income. This research aims to see and analyze the influence of capital expenditure, general allocation funds and special allocation funds on regional financial independence in Jambi Province in 2010-2021. The data used is secondary data with time series during the period 2010-2021. And the analysis method used is the Panel Data Regression Method. The research results show that at the f test (simultaneous), we can conclude that simultaneously the variables Capital Expenditure, General Allocation Funds and Special Allocation Funds have an effect on regional financial independence in Jambi Province. Viewed using the t test (partial), we can conclude that the capital expenditure variable has a negative and significant effect on regional financial independence and the general allocation fund has a positive and insignificant effect on regional financial independence, while the special allocation fund variable has a positive and significant effect on regional financial independence.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Almas, A. B. (2022). Pengaruh pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan belanja modal terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah (Studi empiris pada daerah-daerah tertinggal di Indonesia dalam strategi nasional percepatan pembangunan daerah tertinggal tahun 2021). Jurnal Ekonomi, 38–46.

Amalia, A. F., & Haryanto, H. (2019). Analisis pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dan belanja modal terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah pada pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2017. Diponegoro Journal of Accounting, 8(2), 1–13.

Ariani, K. R., & Putri, G. A. (2016). Pengaruh belanja modal dan dana alokasi umum terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah. Syariah Paper Accounting FEB UMS, 364–369.

Arifin, A. P. (2010). Mekanisme pertanggungjawaban keuangan negara. Jakarta: PT. Gramedia.

Basuki, T. A., & Prawoto, N. (2017). Analisis regresi dalam penelitian ekonomi & bisnis: Dilengkapi aplikasi SPSS & EVIEWS. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Eka Pradana Mahardika, & Fauzan. (2022). Pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dan belanja modal terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah (Studi empiris pada pemerintah daerah kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2017-2019). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 11(1), 407–416.

Fitriani, E. (2021). Pengaruh pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan belanja modal terhadap kemandirian keuangan daerah di kabupaten/kota se-Jawa Barat periode 2016-2020. Jurnal Ilmu Ekonomi.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, A. (2007). Akuntansi sektor publik: Akuntansi keuangan daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, A. (2016). Manajemen keuangan sektor publik. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, A. (2018). Akuntansi sektor keuangan daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Haryanto. (2006). Kemandirian daerah: Sebuah perspektif dengan metode path analysis. Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia, 12(4).

Halim, A. (2001). Bunga rampai: Manajemen keuangan daerah (Edisi Pertama). Jakarta: Indra Tama.

Indra Tama, A., & Pujihastuti, I. (2022). Determinan kemandirian keuangan pada Pemda tingkat II di Provinsi Jawa Tengah. Equity, 24(2), 261–276. https://doi.org/10.34209/equ.v24i2.365

Khusaini, M. (2006). Ekonomi publik: Desentralisasi fiskal dan pembangunan daerah. Malang: BPFE Unbraw.

Lestari, et al. (2016). Pengaruh dana alokasi umum (DAU) dan belanja modal terhadap kemandirian keuangan daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Universitas Halu Oleo, Kendari, 1, 44–55.

Misra Sarumaha, & Annisa, A. (2023). Pengaruh pendapatan asli daerah dan belanja modal terhadap tingkat kemandirian keuangan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Kendali Akuntansi, 1(2), 98–111. https://doi.org/10.59581/jka-widyakarya.v1i2.199

Nindita, N. L. (2019). Pengaruh pendapatan asli daerah (PAD), dana alokasi umum (DAU), serta belanja modal terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat. JAF: Journal of Accounting and Finance, 2(1), 12. https://doi.org/10.25124/jaf.v2i1.2098

Nur Indah Fitriyani, E., Endro Suwarno, A., & Muhammadiyah Surakarta, U. (2021). Pengaruh PAD, DAU, belanja modal, dan belanja pegawai terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah. Seminar Nasional Akuntansi dan Call for Paper, 1(1), 61–69. https://www.djpk.depkeu.go.id

Patasik, C., Junaidi, & Ukkas, I. (2018). Pengaruh dana alokasi umum dan dana alokasi khusus terhadap pengalokasian belanja modal (Studi pada pemerintah daerah di Sulawesi Selatan). Journal of Development Economic and Social Studies, 3(1), 112–230.

Paminto, A. (2018). Analisis kemandirian keuangan daerah. Jurnal Ekonomi, 13(2).

Periansya, P. (1970). Analisis pengaruh kemandirian keuangan daerah pada kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan. I-Finance: A Research Journal on Islamic Finance, 5(2), 165–180. https://doi.org/10.19109/ifinace.v5i2.4911

Prapat, E. P., Hutagalung, D., & Malau, E. I. (2021). Pengaruh dana alokasi umum dan dana alokasi khusus terhadap kemandirian keuangan daerah di Kota Pematangsiantar. Substansi: Sumber Artikel Akuntansi, Auditing, dan Keuangan Vokasi, 5(1), 20–36.

Rahmadi, S. ., Hastuti, D., & Parmadi, P. (2022). Pengaruh belanja modal urusan wajib dan urusan pilihan terhadap jumlah penduduk miskin dengan jumlah pengangguran sebagai variabel intervening di Provinsi Jambi. Jurnal Paradigma Ekonomika, 17(1), 213-234. https://doi.org/10.22437/jpe.v17i1.15726

Sari, P. (2015). Pengaruh dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan belanja modal terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah (Studi kasus pada kabupaten/kota di DIY periode 2007-2014). Jurnal Ilmu Politik, 3(1).

Sari, P. (2017). Pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi khusus, dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Accounting Global Journal, 1(1), 1745–1773. https://doi.org/10.24176/agj.v1i1.3321

Sugiyanto, H. S., & Musfirati, A. (2021). Pengaruh dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil, dan dana keistimewaan terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah. Substansi: Sumber Artikel Akuntansi, Auditing, dan Keuangan Vokasi, 5(1), 20–36. https://doi.org/10.35837/subs.v5i1.1382

Saputra, B., & Amzar, Y. V. (2015). Analisis pengaruh kemandirian keuangan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten dan kota di Provinsi Jambi. Jurnal Eko-Regional, 10(2).

Suryani, I. (2019). Analisis tingkat kemandirian keuangan daerah kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat tahun 2014-2018. Jurnal Riset Akuntansi, 11(2).

Saidi, D. M. (2014). Hukum keuangan negara. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research methods for business: A skill building approach (7th ed.). United States: Wiley.

Sulaiman, A. (2011). Keuangan negara pada BUMN dalam perspektif ilmu hukum. Bandung: PT. Alumni.

Sulaiman, A. (2021). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian keuangan daerah pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Akuntanika, 7(2).

Tolosang, K. D. (2018). Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah Kota Tomohon. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 18(3).

Tjahjono, A. (2016). Pengaruh rasio efektivitas pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah di Provinsi DIY. Jurnal Kajian Bisnis, 24(1).

Ulandari, N. A. (2019). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian keuangan dan kesejahteraan daerah kabupaten/kota Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan, 8(1).

Usman. (2008). Mekanisme dan penggunaan dana alokasi khusus (DAK). Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU.

Verawaty, F., Sari, F. S., & Rahmawati, R. (2017). Determinan tingkat kemandirian keuangan daerah pada kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Mibia, 16(1), 1–10.

Widjaja, H. (2014). Titik berat otonomi pada daerah tingkat II. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Winarna, J. (2010). Analisis kinerja keuangan pemerintah daerah di Jawa Tengah. Journal of Rural and Development, 3(5).

Zamzami, Z., & Hastuti, D. (2018). Determinan penerimaan daerah dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Provinsi Jambi. Jurnal Paradigma Ekonomika, 13(1), 37 - 45. https://doi.org/10.22437/paradigma. v13i1.4903

Zamzami, Z., Hastuti, D., & Sunargo, S. (2020). Pengaruh ekspor Asia Timur terhadap pengangguran di Indonesia . Jurnal Paradigma Ekonomika, 15(1), 59-74. https://doi.org/10.22437/jpe.v15i1.9220

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Afriyan Firmanda, R., Hodijah, S. ., & Vyn Amzar, Y. . (2024). Determinan kemandirian keuangan daerah Kabupaten/ Kota di Provinsi Jambi . E-Journal Perdagangan Industri Dan Moneter, 12(1), 70-85. https://doi.org/10.22437/pim.v12i1.35878