Pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Jambi
DOI:
https://doi.org/10.22437/pdpd.v6i1.4186Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perkembangan pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Jambi. (2) pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data panel (pooling data) yaitu gabungan antara data time series (periode 2010-2015) dan cross section (kabupaten/kota di Provinsi Jambi). Alat analisis mengunakan regresi data panel. Hasil penelitian menemukan bahwa: 1) Selama Tahun 2010 – 2015, rara-rata pertumbuhan pengeluaran pemerintah tertinggi pada sektor pendidikan terdapat di Kota Jambi sebesar 25,44 persen pertahun dan di Kabupaten Tebo sebesar 7,3 persen pertahun. Pertumbuhan pengeluaran pemerintah tertinggi pada sektor kesehatan di Kota Jambi sebesar 24,65 persen pertahun sedangkan terendah di Kabupaten Kerinci sebesar 11,34 persen pertahun. Sementara itu, pertumbuhan pengeluaran pemerintah pada sektor infrastruktur tertinggi terdapat pada kota Jambi 38,76 persen pertahun dan terendah di Kabupaten Tebo sebesar -11,93 persen pertahun; 2) Tingkat kemiskinan tertinggi terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan rata-rata sebesar 12,79 persen sedangkan terendah di Kota Sungai Penuh dengan rata-rata sebesar 3,52 persen; 3) Secara bersama-sama, pengeluaran pemerintah pada sekror pendidikan, kesehatan dan infrastruktur berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/kota provinsi Jambi. Secara individual, variabel pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan dan kesehatan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/kota diprovinsi Jambi. Sedangkan, pengeluaran pemerintah pada sektor infrastruktur memiliki pengaruh negatif dan signifikan.
Kata kunci: pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kemiskinan
Downloads
References
Badan Pusat Statistik. (2009). Analisis dan Perhitungan Tingkat Kemiskinan 2009. BPS. Jakarta
Badan Pusat Statistik.(2011). Jumlah Penduduk Miskin Provinsi di Indonesia 2011-2014. BPS. Jakarta
Bapenas. 2016. “Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dan Keadilan Sosial dalam Era Desentralisasi†dalam info kajian BAPENAS, Vol 3. No.1 Oktober 2016
Brata, Aloysius Gunadi. 2005. Investasi Sektor Publik, Lokal Pembangunan Manusia dan Kemiskinan. Yogyakarta : LPUAJ
Dalimunthe, Masniari. 2008. Pengaruhpenegeluaran pemerintah pada sektor pendidikan dan kesehatan terhadap jumlah penduduk miskin di sumatera utara. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Harlik, H., Amir, A., Hardiani, H. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan dan Pengangguran di Kota Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 1(2); 109-120.
Jhingan, ML. 2000. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Edisi Pertama. Raja GrafindoPersada. Jakarta.
Junaidi, J. (2014). Analisis Hubungan Deret Waktu untuk Peramalan. Jambi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Junaidi,J; Zulfanetti, Z; Hardiani,H. (2014). Analisis Kondisi Ketenagakerjaan di Provinsi Jambi. Laporan Penelitian. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Kasibmabin, L. Lidwina. Setiawina, Nyoman D. dan Ida Bagus Putu Purbadharmaja. 2016. Pengaruh Belanja Pembangunan Terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota Provinsi Papua.E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.5 (2016) : 1233-1248. (Diakses tanggal 20 juni 2016)
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jambi. 2011-2014. Kajian ekonomi dan keuangan regional provinsi jambi. Jambi
Mangkoesoebroto. Guritno. 2001. Ekonomi Publik. Yogyakarta : BPFE UGM
Mubyarto. 2002. Prospek Otonomi Daerah dan Perekonomian Indonesia ( Pasca Krisis Ekonomi). Yogyakarta : BPFE
Rasidin K. Sitepu Dan Bonar M. Sinaga. 2004. Dampak Investasi Sumber Daya Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia : Pendekatan Model Computable General Ekuilibrium. http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpenelitian&idj=48&idv=181&idi=48&idr=191. (Diakses tanggal 20 juli 2016).
Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. PT.Gramedia, Jakarta
Sadono Sukirno. 2000. Makroekonomi Modern. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Todaro, Michael. (2000). Pe mbangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi ke-7 (Terjemahan Bahasa Indonesia).Jakarta. PT Erlangga.
Umiyati, E., Amril, A., Zulfanetti, Z. (2017). Pengaruh Belanja Modal, Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Miskin terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten/kota Provinsi Jambi. Jurnal Sains Sosio Humaniora, 1(1).
Wibowo Erhan M. 2014. Analisis pengaruh pengeluaran pemerintah disektor pertanian pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur terhadap tingkat kemiskinan (study kasus di kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Wibowo A. Dion. 2014. Pengaruh pembiayaan pendidikan, tingkat pendidikan pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Jawa Tengah. Jurnal Ekonomia Vol. 10 no. 2. Diakeses pada 16 juni 2016.
World Bank. 2001. Ikhtisar Kajian Pengeluaran Publik Indonesia: Memaksimalkan peluang Baru: KajianPengeluaran Publik Indonesia.
Yudhoyono dan Harniati. 2004. Pengurangan Kemiskinan di Indonesia : Mengapa Tidak cukup dengan Memacu Pertumbuhan Ekonomi?. Brighten Press. Bogor.
Zikriah dan Hasan Ben Iskandar. 2012. Pengaruh Belanja Modal Pemerintah Dan Produk Domestik Regional Bruto Terhadap Penduduk Miskin Di Aceh.jurnal SAINS Riset Vol. 1 no. 2. (Diakses pada tanggal 16 juni 2016)
Published
Versions
- 2017-11-18 (1)
- 2017-11-18 (1)