Kemampuan fiskal daerah dan pengaruh belanja daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Authors

  • Rahmad Suhendra Prodi Ekonomi Pembangunan, Fak. Ekonomi dan Bisnis,Universitas Jambi
  • Muhammad Safri Prodi Ekonomi Pembangunan, Fak. Ekonomi dan Bisnis,Universitas Jambi
  • Adi Bhakti Prodi Ekonomi Pembangunan, Fak. Ekonomi dan Bisnis,Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/pdpd.v8i1.12475

Abstract

The purpose of this study was to determine and analyze 1) the proportion of regional expenditure in Tanjung Jabung Barat Regency; 2) regional fiscal capacity in West Tanjung Jabung Regency; 3) the ratio of regional financial independence of West Tanjung Jabung Regency; 4) the financial performance of the regional government of West Tanjung Jabung Regency and 5) the influence of regional spending on economic growth in the West Tanjung Jabung Regency. The data used in this study are secondary data. The analysis tool used is multiple linear regression. The results showed that the proportion of indirect expenditure to regional expenditure tended to decrease, while the proportion of direct expenditure to regional expenditure had an increase. The fiscal capacity of Tanjung Jabung Barat Regency for 11 years is still very lacking at the interval scale. The regional financial independence of West Tanjung Jabung Regency is in the low criteria. The regional financial performance of Tanjung Jabung Barat Regency is in the low and very low criteria. Regional expenditure influences economic growth in West Tanjung Jabung Regency.

Keywords: Fiscal, Financial, Performance

Downloads

Download data is not yet available.

References

A Bhakti. (2013).Deteksi Ilusi Fiskal Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi (Pengujian Perilaku Asimetris Pemerintah Daerah dalam Merespon Dana Perimbangan), Jurnal Perspektif Pembiayaan Dan Pembangunan Daerah 1 (2), 71-80

Alfin Lains. (2005). Pendapatan daerah dalam ekonomi orde baru, Prisma No. 4, Jakarta.

Arsyad Lincolyn. (2002). Pengantar perencanaan dan pembangunan ekonomi daerah Yogyakarta : BPFE.

Asrori, B. S.(1999). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk melaksanakan otonomi daerah di Yogyakarta. Tesis, MAP UGM Yogyakarta, (Tidak Dipublikasikan).

Atkinson, A.B, dan Stiglitz, J.E. (1999). Lectures on public economic, Mc Graw-Hill, Book Company.

Bachrul Elmi. (2002). Keuangan pemerintah daerah otonom di Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.

Bahl, Roy. W. (2002). Fiscal Decentralization In Indonesia : The fisrt year in review and the challenges ahead, IRIS, University of Maryland at College Park.

Boediono, 2003. Seri Sinopsis, Pengantar Ilmu Ekonomi, Ekonomi Mikro, BPFE, Yogyakarta.

Davey. K.Y. (2003). Pembiayaan pemerintahan daerah praktek-praktek internasional dan relevansinya bagi dunia ketiga, dalam skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Devas, Nick, dkk. (1999). Keuangan pemerintahan daerah di Jakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia :

Gunawan Sumodiningrat. (2006). Ekonometrika pengantar, FE. UGM, Yogyakarta.

H.A.W. Wijaya, 2002. Otonomi daerah dan daerah otonom, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ibnu Syamsi. (2004). Dasar-dasar kebijaksanaan keuangan negara, Edisi Revisi. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Josef Riwu Kaho. (2001). Prospek otonomi daerah di negara Republik Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Koeswara, E. (2000). Menyongsong pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999. Analisis CSIS No. I Tahun XXIX.

Kuncoro, Mudrajad 2005. Mudrajat. “Ekonomi Pembangunan : Teori, Masalah-masalah dan Kebijakanâ€, UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad. (2005). Otonomi daerah dan Pembangunan daerah :Reformasi, Perencanaan, Strategis dan Peluang. Erlangga, Jakarta.

Lewis B. (2004). Tax and Charge Creation By Local Government, Bulletin of Indonesian Economic Studies,

Mahi, R. (2004). Prospek desentralisasi di Indonesia ditinjau dari segi pemerataan antar daerah dan peningkatan efisiensi, Analisis CSIS No. 1 Tahun XXIX, Jakarta.

Manullang, M. (2001). Beberapa aspek administrasi pemerintah daerah†, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Mardiasmo. (2002). Otonomi dan manajemen keuangan daerah, Andi, Yogyakarta.

Mc Cann P. (2006). Urban dan Regional Economis, Oxford University Press, New York.

Musgrave, Richard. A. (2003). Musgrave Peggy. B, Keuangan negara dalam teori dan praktek, Erlangga, Jakarta .

Radianto. (2007). Studi Kebutuhan Kuantitas dan Kualitas SDM untuk Sektor-Sektor Unggulan di Kapet Seram-Maluku, Jurnal ekonomi dan bisnis Indonesia vol 10 nomor 1, BPFE, Yogyakarta,

S Rahmadi, M Safri. (2014).Peningkatan Belanja Modal dan Hubungannya terhadap Peningkatan Belanja Aset dan PAD Provinsi Jambi, Jurnal Paradigma Ekonomika 9 (1)

Sach, Jeffery, D and Larrian, B.Felipe. (2002). Macroeconomics in the Global Economy. Harvester Wheatsheat, Singapore.

Sanit, Arbi. (2004). Format otonomi daerah reformatif , Makalah Seminar Sehari Ikatan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, dengan Tema : Format Otonomi Daerah Masa Depan, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMDâ€.

Sidik, Machfud. (2002). Perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai pelaksanaaan desentralisasi fiskal. Makalah seminar setahun implementasi kebijaksanaaan otonomi daerah di Indonesia, Yogyakarta.

Singarimbin Masri. (2002). Otonomi dan manajemen keuangan daerah, Andi, Yogyakarta .

Downloads

Published

2019-03-04

How to Cite

Suhendra, R. ., Safri, M. ., & Bhakti, A. . (2019). Kemampuan fiskal daerah dan pengaruh belanja daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. E-Jurnal Perspektif Ekonomi Dan Pembangunan Daerah, 8(1), 31-42. https://doi.org/10.22437/pdpd.v8i1.12475