Strategi pengembangan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi

Penulis

  • Ari Wahyudi Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/jpe.v17i1.10744

Kata Kunci:

agricultural land, oil palm commodity, vegetable oils

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Strategi Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Jambiâ€.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis komoditi kelapa sawit di Provinsi Jambi,  mengetahui dan menganalisis tingkat spesialisasi dan lokalisasi komoditi kelapa sawit di Provinsi Jambi serta Rekomendasi strategi pengembangan komoditi  kelapa sawit di Provinsi Jambi, Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Komoditi kelapa sawit berdasarkan luas dan produksi merupakan komoditi unggulan, sedangkan berdasarkan tenaga kerja komoditi kelapa sawit tidak menjadi komoditi unggulan dan berdasarkan hasil perhitungan daya saing  komoditi kelapa sawit Provinsi Jambi dibawah rata-rata. Hasil perhitungan LI komoditi kelapa sawit Provinsi Jambi dapat diinterprestasikan dapat diinterprestasikan bahwa tingkat persebaran komoditi kelapa sawit di Provinsi Jambi penyebaran sektor relatif tidak seimbang dan terkonsentrasi di beberapa tempat tertentudan hasil perhitungan SI Provinsi Jambi tahun 2013-2017 terdapat spesialisasi komoditi kelapa sawit dan setiap kabupaten memiliki kontribusi positif terhadap perkebunan di Provinsi Jambi. Hasil analisis SWOT komoditi kelapa sawit, maka diperoleh : Kekuatan : Perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi merupakan komoditas unggulan dimana Provinsi Jambi merupakan salah satu sentra  produksi kelapa sawit, tersedianya lahan yang cukup luas karena karakter lahan pertanian provinsi Jambi cocok untuk tanaman perkebunan khususnya kelapa sawit, Provinsi Jambi merupakan provinsi spesialisasi komoditas kelapa sawit dengan lokasi yang cenderung teraglomerasi dan dukungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam bentuk kebijakan dan program.. Kelemahan : tidak optimalnya penyerapan tenaga kerja komoditas perkebunan kelapa sawit, rendahnya produktifitas dari komoditi perkebuan kelapa sawit, rendahnya daya tarik dan daya dukung investasi. Selain itu juga isu deforestasi dan konflik sosial karena terdapat distorsi tata kelola dan implementasi peraturan dan nilai tambah dan diversifikasi produk yang dihasilkan belum optimal masih didominasi minyak sawit mentah dan produk turunan sederhana (Olein dan stearin) dan ekspor minyak sawit masih banyak pada produk hulu. Peluang : Perubahan pangsa produksi 4 (empat) minyak nabati utama dunia,  penerapan kebijakan Pemerintah China program B5 dan kemampuan Pemerintah India hanya bisa memenuhi kebutuhannya sebesar 30 persen minyak nabatinya, penetapan kebijakan mandatori biodiesel di Indonesia hingga mencapai B-30 pada tahun 2025 mendatang dan Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dalam mengembangkan industri hulu dan hilirisasi kelapa sawit nasional. Ancaman : Kebijakan luar negeri dalam membatasi impor CPO dan produk turunannya dari Indonesia, isu adanya anggapan bahwa pemerintah daerah melakukan politisasi perizinan, sehingga izin pembangunan  perkebunan kelapa sawit tidak terkendali, kenaikkan bea masuk atas CPO dari sebesar 7,5 persen menjadi 15 persen, serta kenaikan pajak impor RPO (refined palm oil) dari 15 persen menjadi 25 persen dan fluktuasi harga bagi petani dan pelaku usaha karena industri kelapa sawit di Provinsi Jambi masih didominasi minyak sawit mentah dan produk turunan sederhana dan ekspor minyak sawit masih banyak pada produk hulu.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Bachrein, S. (2000). Penetapan komoditas unggulan propinsi. balai pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian. Bogor. http://www.bp2tp.litbang. deptan.go.id.

Jogianto, H.M. (2005). Analisis dan desain sistem informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. ANDI: Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen pemasaran. Indeks: Jakarta.

Muta’ali, Lutfi. (2015). Teknik Analisis Regional untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG), Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Rangkuti, Freddy. (2013). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Setiono, Dedi NS. (2011). Ekonomi pembangunan wilayah teori dan analisis. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.

Sjafrizal. (2018). Analisis ekonomi regional dan penerapannya di Indonesia. PT. Raja Grafindo Persada: Depok.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-05-09

Cara Mengutip

Wahyudi, A. (2022). Strategi pengembangan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi. Jurnal Paradigma Ekonomika, 17(1), 31-44. https://doi.org/10.22437/jpe.v17i1.10744