Analisis disparitas pembangunan antar Kabupaten/Kotadi Provinsi Jambi (segi ekonomi dan non ekonomi)

Authors

  • Erni Safitri Universitas Jambi
  • Junaidi Junaidi Prodi Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Jambi
  • Erfit Erfit Prodi Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/jpe.v16i1.10156

Keywords:

Development inequality, Economic growth, Balance funds

Abstract

This study aims to: (1) analyze the level of development inequality in districts/cities in Jambi Province. (2) analyze the factors that influence the level of development inequality from an economic and non-economic perspective between regencies/cities in Jambi Province. (3) Analyze the government's policies to overcome the inequality problem in Jambi Province. Based on the research results, (1) The average level of development inequality between districts/cities in Jambi Province is 0.18, lower than the rate of inequality in Indonesia. The province that is almost close to a high level of inequality is Kota Sungai Penuh, which is 0.49 points. At the same time, the smallest is Sarolangun Regency, which is 0.01. (2) From an economic perspective, the variables that significantly affect development inequality are balancing funds and investment, while the variable economic growth has no significant effect. From a non-economic perspective, only the human development index significantly affects development inequality, while labor and poverty have no significant effect.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, S. (2014). Inflation, income inequality and economic growth in Pakistan: A cointegration analysis. International Journal of Economic Practices and Theories, 4(1), 33-42

Arsyad, L. (2010). Ekonomi pembangunan edisi kelima, UPP STIM YKPN: Yogyakarta.

Berlianantiya, M. (2017). Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah kebijakan pembangunan di Provinsi Jawa Timur. Equilibrium: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembelajarannya, 5(2), 163 - 171

Binatli, A.O.(2012). Growth and income inequality: acomparative analysis. Economics Research International, Article ID 569890

Chambers, D. (2010). Does arising tiderai seall ships? The impact of growth on inequality. Applied Economics Letters, 17(6), 581–586

Cingano, F. (2014). Trends in income inequality and its impact on economic growth. OECD Social, Employment and Migration Working Papers, No.163.

Damanik.A.M, & Z Zulgani, R Rosmeli. (2018).Faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan pendapatan melalui pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah 7 (1), 15-25

Didia, K.A. (2016). Analisis Ketimpangan Pembangunan di Kawasan Kedungsepur. Economics Developemnt Analysis Journal (EDAJ), 5(1), 101-108.

Jhingan, M. L. (2003). Ekonomi pembangunan dan perekonomian, PT. Raya Grafindo Persada: Jakarta

Juanda, B. & Junaidi. (2012). Ekonometrika deret waktu: teori dan aplikasi, IPB Press: Bogor

Kuncoro, M. (2010). Dasar-dasar ekonomika pembangunan, UPP STIM YKPN: Yogyakarta.

Kurniawan, B.R. A. & Sugiyanto, FX. (2013). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Share Sektor Industri dan Pertanian Serta Tingkat Jumlah Orang Yang Bekerja terhadap Ketimpangan Wilayah Antar Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2002-2010. Jurnal Ekonomi, 2(1), 1-14.

Lubis, F.K.. (2016). Analisis ketimpangan pembangunan wilayah di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2013, Tesis Universitas Sumatera Utara: Medan.

Lusiana, N. D. (2008). Analisis kemiskinan dan ketimpangan pendapatan di Provinsi Lampung Tahun 1996 – 2005. Tesis Universitas Indonesia: Depok.

Mahakso, W. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Wilayah Diprovinsi Jambi 2003-2010. [Tesis]. Universitas Gadjah Mada

Pangkiro, H. A.K. (2016). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan Terhadap Tingkat Ketimpangan di Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(1), 339-351

Rahmadi.S., & P Parmadi. (2019). Pengaruh ketimpangan pendapatan dan kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi antar pulau di Indonesia. Jurnal Paradigma Ekonomika 14 (2), 55-66

Rosmeli. (2015). Dampak Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Ketimpangan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Jurnal Paradigma Ekonomika, 10(2), 362-369

Rubin, A .& Segal, D.(2015).The effects of economic growth on income inequality int he US. Journal of Macroeconomics, 45, 258–273

Samsir, A. & Rahman, A. (2018). Menelusur Ketimpangan Distribusi Pendapatan Kabupaten dan Kota. Jurnal EcceS (Economics, Social, and Development Studies) 5(1), 23-42

Sjafrizal. (2012). Ekonomi wilayah dan perkotaan, PT. Rajagrafindo Persada: Jakarta.

Sucihati, H. (2014). Pengaruh Kenaikan Investasi Swasta dan Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Ketimpangan Pembangunan di Kalimantan Barat. Jurnal Ekonomi Daerah (JEDA), 4(1)

Sulistyo, R. A. (2017). Analisis ketimpangan ekonomi antar Kabupaten di Provinsi Yogyakarta (Tahun 2012-2016). Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta.

Todaro, M. P., Stephen C. & Smith. (2011). Pembangunan ekonomi edisi 11. Erlangga: Jakarta.

Urrahman, A. (2012). Analisis Ketimpangan Pembangunan Wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat Periode 2006-2010. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, 1(1)

Wahiba, N.F. & El-Weriemmi,M. (2014).The relationship between economic growth and income inequality. International Journal of Economics and Financial Issues, 4(1), 135–143

Wei, K., Yao, S. & Liu, A. (2007). Foreign direct investment and regional inequality in China. Review of Development Economics, 13(4), 778-791.

Widarjono, A. (2009). Ekonometrika pengantar dan aplikasinya. Edisi Ketiga. Ekonisia: Yogyakarta.

Yusika, L.V., Malik, N. & Arifin, Z. (2018). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Aglomerasi, dan Tingkat Pengangguran Terhadap Ketimpangan Antar Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi, 2(2), 230-240.

Downloads

Published

2021-02-14

How to Cite

Safitri, E., Junaidi, J., & Erfit, E. (2021). Analisis disparitas pembangunan antar Kabupaten/Kotadi Provinsi Jambi (segi ekonomi dan non ekonomi). Jurnal Paradigma Ekonomika, 16(1), 141-150. https://doi.org/10.22437/jpe.v16i1.10156