FILOSOFIS PADA BATIK INCUNG KERINCI DALAM PERSPEKTIF SEJARAH

Authors

  • Tiara Cahaya Rizki Universitas Jambi
  • Isrina Siregar Universitas Jambi
  • Budi Purnomo Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/krinok.v2i3.25872

Keywords:

Filosofis, Batik Incung, Sejarah

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolis dari batik incung. Studi ini melibatkan teknik otentik dalam mengumpulkan informasi melalui studi tulisan dan wawancara, memilih dan menganalisis informasi secara mendasar untuk menciptakan realitas yang dapat diverifikasi yang sesuai di lapangan. Metode analisis data penelitian ini menggunakan model interaktif. Menurut temuan penelitian, batik incung di Kerinci merupakan salah satu batik yang lahir dari peraturan pemerintah tahun 1995. Aksara incung atau dikenal juga dengan aksara Kerinci kuno merupakan motif utama batik incung yang menggabungkan unsur budaya dan flora. unsur fauna. di Kerinci sebagai alasan lain. Batik ini memiliki arti penting dalam setiap tema.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adhanita, S. (2013). Pengembangan Batik Jambi Motif Sungai Penuh sebagai Bentuk Kontribusi pada Pembangunan. 9(4), 381–392. Retrieved from

https://ejournal.undip.ac.id/inde x.php/pwk/article/view/6676

Aditia, D. (2014). Analisis Visual Motif Dan Makna Simbolis Batik Majalengka. Universitas Pendidikan Indonesia.

Alimin. (2003). Sastra Incung Kerinci. Sungaipenuh: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kerinci.

Basrowi, S. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 12(1), 128-215.

Dewi, D. (2015). Makna Simbolik Motif dan Warna Batik Arum Dalu, Sekar Jagad Jepara, dan Sido Arum Karya Gallery Nalendra Jepara. Universitas Negeri Yogyakarta.

Djakfar, I. (2011). Menguak Tabir Prsejarah di Alam Kerinci. Sungaipenuh: Pemerintah Kabupaten Kerinci.

Ekspres, J. (1999). Karang Setio Batik Kerinci yang Tetap Eksis. Juni, p. 7.

Gottschalk, L. (2007). Mengerti Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Karmela, S. H. (2014). Produk Kerajinan Budaya Melayu Jambi Sebagai Bagian Dari Industri Kreatif Di Indonesia.

Kompas. (1994). Memindahkan “Encong†dan Kerinci ke atas Kain Mori. Maret, p. 13.

Kozok, U. (2006). Kitab Undang- Undang Tanjung Tanah: Naskah Melayu yang Tertua. Jakarta: Yayasan Obor.

Mubarat, H. (2015). Aksara Incung Kerinci sebagai Sumber Ide Penciptaan Seni Kriya. Jurnal Ekspresi Seni, Volume 17(No. 2).

Pitri, N. (2019). Batik Incung dan Islam di Kerinci. Islamika: Jurnal Ilmu- Ilmu Keislaman, 19(02), 27-39.

__________ (2019). Sejarah Industri Batik Incung: Dari Masa Kabupaten Kerinci sampai Masa Kota Sungaipenuh. Universitas Andalas.

__________ (2020). Kota Sungai penuh sebagai Kota Sentral Batik Incung. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 8(1), 29-40.

__________Herwandi, H., & Lindayanti, L. (2019). Motif Dan Makna Simbolis Batik Incung Kerinci Perspektif Sejarah. In Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (Vol. 1, No. 1, pp. A5-A5).

Sahidah, B. A. (2009). Eksistensi Batik Pecel (Sejarah, Makna Simbolis Dan Potensinya Sebagai Ikon Pariwisata Kota Madiun) Pendahuluan. Jurnal Agastya, 8(2), 221–238.

Salma, vasiliki R. dan I. R. (2013). Rupa karsa: eksplorasi kayu limbah dalam seni kajian estetika pada karya edi eskak. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 30, 99–108.

Soeroto, S. (1983). Sejarah Kerajinan di Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Time, K. (2013). Tekhnis Pembatikan Motif Khas Kota Sungai Penuh. Retrieved from

https://kerincitime.co.id/perkemb angan-dan-tekhnis-pembatikan- motif-khas-kota-sungai- penuh.html

Downloads

Published

2023-12-03

How to Cite

Rizki, T. C., Siregar, I., & Purnomo, B. (2023). FILOSOFIS PADA BATIK INCUNG KERINCI DALAM PERSPEKTIF SEJARAH. Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sejarah, 2(3), 197-203. https://doi.org/10.22437/krinok.v2i3.25872