TRADISI LOKAL BERSIH DESA SEBAGAI PERWUJUDAN NILAI SOSIAL DI DESA RANTAU RASAU
DOI:
https://doi.org/10.22437/krinok.v2i2.25493Keywords:
Adat Kearifan Lokal, Bersih Desa, Nilai SosialAbstract
Penelitian ini memiliki tujuan dalam memahami arti makna juga manfaat dari Bersih Deso atau Bersih Desa. Pelaksanaanya dilakukan di Dusun Pembangunan, Desa Rasau, Kecamatan Rantau-Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Subjek dari penelitian ini adalah Sesepuh Desa, Kepala Desa, dan Masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut. Pada Penelitian dengan memakai penelitian kualitatif dengan penggunaan deskriptif kualitatif, pelaksanaan wawancara dilaksanakan terhadap narasumber utama sesepuh desa dan warga desa Rasau, sedangkan informan pembantu merupakan para tokoh masyarakat maupun Agama di Desa Rasau. Pengamatan dilaksanakan terhadapa melihat situs danyangan. Pendokumentasian menggunakan dokumen tertulis seperti Informasi data perencanaan Bersih Desa Rantau Rasau 2021, sedangkan dokumentasi visual berupa foto di desa pada bulan September 2021. Dengan berdasar pada perolehan hasil pada penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan pada kegiatan desa bersih tersebut. Kegiatan itu dapat terekspresikan kedalam hubungan antara masyarakat terhadap alam lingkungan. Bersih Desa adalah suatu sesajian berupa sumbangsih kepada danyang desa Rasau yang digunakan masyarakat desa dalam mengupayakan keselamatan maupun keamanan. Didalam kegiatan Bersih Desa terdapat fungsi terhadap nilai kesosialan. Nilai-nilai itu pada masyarakat Desa Rasau dianut oleh solidaritas mekanis. Nilai sosial ini diwujudkan dalam kegiatan yang dikembangkan melalui interaksi sosial, adanya kerja bakti Bersih Desa, rewang, kenduri atau undangan.
Downloads
References
Amborowati, A. (2013). Aspek Nilai-nilai Sosial Tradisi Bersih Desa Julungan: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Cathrin, S. (2017). Tinjauan Filsafat Kebudayaan Terhadap Upacara Adat Bersih Desa Di Desa Tawun. Jurnal Filsafat, 27(1), 30. https://doi.org/10.22146/jf.22841
Herusatoto, B. (1984). Simbolisme Jawa. Ombak: Yogyakarta
Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia
Koentjaraningrat. (1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta, Balai Pustaka.
Koentjaraningrat. (1997). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia
Muchtar, R. (2009). Harmonisasi Agama dan Budaya di Indonesia. Jakarta: Nusantara Lestari Ceria Pratama
Herawati, N. (2012). Kearifan Lokal Bagian Budaya Jawa. Jurnal Magistra, 24(79): 64-70. https://download.portalgaruda.org
Negoro, S. (2001). Upacara Tradisional dan Ritual Jawa. Surakarta: CV. Buana Raya
Nuraeni, Gustini, H., & Alfan, M. (2014). Studi Budaya Indonesia. Bandung: Pustaka Setia
Sujarwo. (1999). Manusia dan Fenomena Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suwardi, E. (2006). Mistisisme dalam Seni Spiritual Bersih Desa di Kalangan Penghayat Kepercayaan. Jurnal Kejawen, 1(2): 38-57. https://books.google.co.id
Spradley., James, P. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana
Wasid. (2011). Menafsirkan Tradisi dan Modernitas: Ide-ide Pembaharuan Islam. Surabaya: Pustaka Idea
Widodo, A. (2020). Nilai Budaya Ritual Perang Topat Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah Dasar. Cultural Value of Topat War Rituals as a Source of Social Wisdom Learning Based on Local Wisdom in Primary Schools. 1-15. https://doi.org/10.25273/gulawentah.v5i1.6359
Yurisaldi, A. (2010) Rahasia Otak Manusia Jawa. Pinus Book Publisher: Yogyakarta.
Zulkarnain, Agustar, A., & Febriamansyah, R. (2008). Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan dan Pelestarian Sumber Daya Pesisir. Jurnal Agribisnis Kerakyatan, 1(1): 69-84
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Mutiara
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.