MEMBANGUN NILAI-NILAI TOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: KONTRIBUSI ETNIS TIONGHOA PADA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA (1900-1945)

Authors

  • Wildan Subekti Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.22437/krinok.v2i3.24747

Keywords:

Etnis Tionghoa, Nilai Toleransi, Pembelajaran Sejarah

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi etnis Tionghoa dalam pergerakan nasional dan merencanakan strategi membangun nilai-nilai toleransi dalam pembelajaran sejarah. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Langkah-langkah metode penelitian sejarah yang dilakukan meliputi: Heuristik (pencarian sumber) dari hasil review jurnal dan buku ilmiah, kemudian Kritik untuk menilai validitas data yang diperoleh, selanjutnya Interpretasi (penafsiran) menilai kevalidan data dan langkah terakhir adalah Historiografi (penulisan sejarah). Teknik analisis melibatkan empat tahap penting yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Etnis Tionghoa memiliki peranan yang penting pada masa pergerakan nasional. Kontribusi yang diberikan tersalur dalam organisasi, pendidikan, sosial, dan politik bersama kaum nasionalis Indonesia. Terdapat tiga strategi yang dapat digunakan untuk membangun nilai-nilai toleransi terhadap etnis Tionghoa dalam pembelajaran sejarah: (1) Memperkenalkan Sejarah Etnis Tionghoa, (2) Mendorong diskusi terbuka, dan (3) Mengorganisir kunjungan ke komunitas etnis Tionghoa. Pemahaman akan kontribusi yang diberikan etnis Tionghoa mengandung nilai-nilai toleransi dalam meningkatkan kesadaran peserta didik akan persatuan dan kesatuan bangsa serta menghargai keberagaman suku, budaya, etnis dan agama dalam rangka menghadapi perpecahan bangsa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Darini, R. (2008). Nasionalisme Etnis Tionghoa di Indonesia, 1900-1945. Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah, 4(1), Article 1.

Daradjadi. (2013). Geger Pacinan 1740-1743: Persekutuan Tionghoa-Jawa melawan VOC. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Gasong, D. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

Groeneveldt, W. P. (Ed.). (2009). Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Depok: Penerbit Komunitas Bambu.

Hapsari, R. D. (2018). Bibit Nasionalisme di Kalangan Penduduk Tionghoa di Indonesia. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional, 7(2), Article 2.

Hasan, S. Hamid. (2012). Pendidikan Sejarah Indonesia: Isu dalam Ide dan Pembelajaran). Bandung : Rizqi Press.

Ilyasin, I., Amin, S., & Atmaja, H. T. (2019). Persepsi Siswa Etnis Tionghoa Terhadap Pembelajaran Sejarah Pokok Bahasan Pergerakan Nasional di SMA Kristen Wonosobo. Indonesian Journal of History Education, 7(1), Article 1.

Jayusman, I. (2019). Peranan Orang Cina Dalam Perdagangan di Jawa pada Zaman VOC Abad XVII. BIHARI: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, 2(2), Article 2.

Kohn, Hans. (1984). Nasionalisme Arti dan Sejarahnya. Jakarta: Erlangga.

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Onghokham. (2008). Anti Cina, Kapitalisme Cina, dan Gerakan Cina: Sejarah Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Komunitas Bambu.

Ozkul, A. E., Ozsezer, M., & Tufan, H. (2018). The Historical Background Of Tolerance Education For Blind Learners In Cyprus. Quality and Quantity, 52, 1007–1025.

Pattiasina, J. (2020). Etnis Tionghoa dalam Dinamika Masyarakat Kepulauan Kei. Lani: Jurnal Kajian Ilmu Sejarah Dan Budaya, 1(1), Article 1.

Pitaloka, D. L., Dimyati, D., & Purwanta, E. (2021). Peran Guru dalam Menanamkan Nilai Toleransi pada Anak Usia Dini di Indonesia. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1696–1705.

Ricklefs, M.C. (1993). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rustopo. (2008). Jawa Sejati: Otobiografi Go Tik Swan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Saad, I. (1980). Competing Identities In A Plural Society: The Case of Peninsular Malaysia. Singapura: Institute of Southeast Asian.

Saddam, S., Mubin, I., & S.w, D. E. M. (2020). Perbandingan Sistem Sosial Budaya Indonesia dari Masyarakat Majemuk ke Masyarakat Multikultural. Historis : Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 5(2), 136-135

Sariyatun. (2005). Usaha Batik Masyarakat Cina Di Vorstenlanden Surakarta Awal Abad 20. Surakarta: UNS Press.

Statistik, B.P. (2010). Sensus Penduduk 2010. Jakarta: BPS.

Suryadinata, Leo. (1984). Dilema Minoritas Tionghoa. Jakarta: PT Grafiti Pers.

Renan, Ernest. (1994). Apakah Bangsa Itu? (Terjemahan Sunario). Bandung: Penerbit Alumni.

Yuanzhi, Kong. (2005). Silang Budaya Indonesia-Tiongkok. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Yusuf Perdana, Y. P., Sumargono, S., & Valensy Rachmedita, V. R. (2019). Integrasi Sosiokultural Siswa Dalam Pendidikan Multikultural Melalui Pembelajaran Sejarah. Lampung: Universitas Negeri Lampung, 8(2), 79-98.

Downloads

Published

2023-12-03

How to Cite

Subekti, W. (2023). MEMBANGUN NILAI-NILAI TOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: KONTRIBUSI ETNIS TIONGHOA PADA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA (1900-1945). Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sejarah, 2(3), 12-25. https://doi.org/10.22437/krinok.v2i3.24747