TRADISI LISAN SEBAGAI SUMBER SEJARAH
DOI:
https://doi.org/10.22437/krinok.v2i1.24049Keywords:
Tradisi, Pembelajaran Sejarah, Sumber BelajarAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tradisi lisan sebagai sumber sejarah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kepustakaan yang mengacu pada kumpulan penelitian dengan berfokus pada metode pengumpulan data yang berasal dari perpustakaan dan penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini adalah memberikan gambaran atau deskripsi terkait fakta, sifat dan hubungan antar fenomena yang terjadi. Penggunaan tradisi lisan dalam sumber sejarah dapat menjadi alternatif dalam sumber lisan. Namun, terdapat kelemahan dan keterbatasan serta kapasitas dalam memverifikasi. Tradisi lisan tidak hanya berbentuk kelisanan, seperti tuturan yang kemudian diketegorikan dalam bentuk tulisan, tetapi juga bentuk dan pola kelisanan. Tradisi lisan merupakan bagian dari budaya dan berkaitan dengan sejarah local setempat. Salah satu upaya agar tradisi lisan dapat digunakan sebagai sumber sejarah local adalah dengan mewujudkannya dalam bentuk rekaman suara atau tulisan dengan Teknik wawancara. Catatan wawancara serta rekaman suara tersebut dapat digunakan sebagai bagian dari dokuman yang dapat diolah dan di analisis dengan bantuan dokumen pendukung lainnya. Dewasa jni eksistensi tradisi lisan sejarah local memiliki fungsi dan manfaat lain, sehinga mampu menciptakan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Downloads
References
A.B. Lapian, (1981). “Metode Sejarah Lisan (Oral History) dalam Rangka Penulisan dan Inventarisasi Biografi Tokoh-Tokoh Nasional†dalam Lembaran Berita Sejarah Lisan No. 7, Februari.
_______________ (1978). Lembaran Berita Sejarah Lisan No 9, Oktober 1982 Cullom Davis (et.al), Oral History From Tape to Type. Chicago: American Library Association.
Hansen, S. (2020). Investigasi Teknik Wawancara dalam Penelitian Kualitatif Manajemen Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil, 27(3), 283. https://doi.org/10.5614/jts.2020.27.3.10
Irwanto, D. (2012). Kendala dan Alternatif Penggunaan Tradisi Lisan dalam Penulisan Sejarah Lokal di Sumatera Selatan. Jurnal Forum Sosial, Vol 1 (02), 123–126.
Kuntowijoyo, (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995
________________ (1994). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1994
Creswell, John W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design, Choosing Among Five Traditions. California: Sage Publication.
Esten, Mursal. (1999). Kajian Transformasi Budaya. Bandung: Angkasa.
Farida Hanum, dkk. (2009). Implementasi Model Pembelajaran Multikultural di Sekolah Dasar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Penelitian Strategi Nasional, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Fay, B. (1996) Contemporary Philosophy of Social Science: A Multicultural Approach. Oxford: Blackwell.
La Sudu. (2012). Tradisi LisanKabhanti Gambusu pada Masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara (Tesis ilmu SusastraPeminatan Budaya PertunjukanFakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia). Depok: Tidak diterbitkan
Mita, R. (2015). Wawancara Sebuah Interaksi Komunikasi Dalam Penelitian Kualitatif. In Jurnal Ilmu Budaya (Vol. 11, Issue 2, pp. 71– 79)
Nugroho Notosusanto, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (Suatu Pengalaman), Jakarta: Inti Idayu Press, 1984.
Sibarani Robert, (2012). Kearifan Lokal, Hakikat,Peran, dan Metode Tradisi Lisan: Asosiasi Tradisi Lisan.
Wiratna Sujarweni, V. (2014). Metodeologi Penelitian : Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Pustaka Baru Press
Willa K. Baum. (1982). Sejarah Lisan Untuk Masyarakat Sejarawan Setempat. Terjemahan Jakarta: ANRI.