PEMANFAATAN MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JAMBI

Authors

  • Adelia Ramadanti Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/krinok.v2i1.23858

Keywords:

Museum, Pembelajaran Sejarah, Sumber Belajar

Abstract

Museum Perjuangan Rakyat Jambi merupakan tempat terhimpunnya berbagai kelengkapan para pejuang Rakyat Jambi, catatan peristiwa-peristiwa perlawanan kepada penjajah. Juga tinggalan masa pendudukan Jepang secara “insitu†masih dapat dilihat di Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana pemanfaatan Museum Perjuangan Rakyat Jambi sebagai sarana ajar bagi mahasiswa yang mempelajari sejarah di Universitas Jambi. Penelitian kualitatif deskriptif digunakan dalam metode penelitian ini. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Pemanfaatan Museum Perjuangan Rakyat Jambi memberikan dampak positif terhadap pembelajaran sejarah yaitu pembelajaran di luar ruangan kelas dengan suasana berbeda dapat meningkatkan kemampuan kritis. Pembelajaran seperti ini, membuat peserta didik ataupun mahasiswa tidak bosan dan pembelajaran sejarah jauh lebih menarik. Selain Museum Perjuangan Rakyat Jambi dapat menjadi alternatif pembelajaran diluar kelas melalui kunjungan ke museum yang dapat menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan menghargai warisan budaya bangsa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Cahyadi, A. (2019). Pengembangan Media dan Sumber Belajar Teori dan Prosedur. Kelapa Gading, Laksita Indonesia.

Dien Madjid dan Wahyudhi Johan. (2017). Ilmu Sejarah: Sebuah Pengatar. Jakarta : Prenada Media Group.

Evita, Dwi, Oktaviani dkk. (2020). "Pemanfaatan Museum Keprajuritan Indonesia sebagai Sumber Belajar Sejarah" Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 9 No.2. https://doi.org/10.21009/JPS.092.04. Hal 153-171.

Erza Setiana Sirait tahun (2017) “Pemanfaatan Museum Misi Muntilan Sebagai Sumber Belajar Sejarah†di Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Hasan, said, Hamid. (2017). Museum bagi Pendidikan Sejarah Nasional. Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia.

Jumri (2018). Pengurus Museum Perjuangan Rakyat. Wawancara oleh penulis. Jambi.

Kamarga, Hansiswany dan Kusmarni, Yani (Ed). (2017). Pendidikan Sejarah Untuk Manusia dan Kemanusiaan : Refleksi Perjalanan Karir Prof. Dr. H. Said Hamid Hasan, MA. Jakarta : Bee Media Indonesia.

Kochhar, S. K. (2018). Pembelajaran Sejarah: Teaching of History. Jakarta: Grasindo.

Maulana, Yusuf, dkk. (2018). "Pemanfaatan Museum Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Sejarah" Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial Humaniora. Volume 9. Nomor2.https://doi.org/10.46244/visipena.v9i2.455. Hal 215-234.

Moleong, L. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakaryo.

Mulyasa, E. 2017. Menjadi Guru Profesional dan Menciptakan Pembelajaran kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Supriatna. (2017). Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis, Historia Utama Press, Bandung.

Okta, Evitasari, dkk. Pada tahun (2021) "Pemanfaatan Fungsi Museum Sebagai Sumber Belajar Sejarah Dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis" Jurnal Historia Vol. 1 No. 01. https://doi.org/10.30998/je.v1i1.462 Hal 43-56.

Rizki Aditya Novali (2017). “Pemanfaatan Museum Mini Sebagai Sumber Belajar Mahasiswa Sejarah Di Fakultas Ilmu Sosial†Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.

Sardiman. (2017). Sejarah Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

Sugioyono. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakaryo.

Wardoyo, Imam. (2019). “Sejarah berdirinya Museum Keprajuritan Indonesia dan Pemanfaatan Museum Keprajuritan Indonesia sebagai Sumber Belajar Sejarahâ€. Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia.

Downloads

Published

2023-04-18

How to Cite

Ramadanti, A. (2023). PEMANFAATAN MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS JAMBI. Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sejarah, 2(1), 21-32. https://doi.org/10.22437/krinok.v2i1.23858