FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI DAERAH PRIORITAS SATU KOTA JAMBI THE FACTORS THAT INFLUENCE STUNTING LEVEL IN FIRST PRIORITY OF JAMBI

Main Article Content

Ridwan Ridwan
Atika Wirdasari
Huda Huda

Abstract

ABSTRACT


Introduction An There are many factors that cause stunting, including babies whose birth weight is less than 2,500 grams will carry the risk of death, impaired child growth, including being at risk of becoming short if not handled properly. Based on the research that has been carried out, it can be concluded that, the biggest influencing factor of stunting events in Stunting Areas Priority 1 (One) Jambi City is Lack of mother's understanding of the first 1000 days of life.


Method This research use descriptive qualitative method. This research in tha Olak Kemang Village, Ulu Gedong, and Bagan Pete village with 6 participant such as community leader and civil society.


Results This can be seen from the results of research in the Olak Kemang Village, the mother's understanding indicator about the first 1000 days of life has the lowest percentage of 66%, only 71% in Ulu Gedong Village and 65% in Bagan Pete Village. So if on average, the percentage of mothers' understanding of the first 1000 days of life in the Priority 1 (One) Stunting Area of Jambi City is 67%.


Keyword : stunting, Olah Kemang Village, impaired child growth


ABSTRAK


Introduction Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stunting sangat banyak diantaranya yaitu bayi yang berat lahirnya kurang dari 2.500 gram akan membawa risiko kematian, gangguan pertumbuhan anak, termasuk dapat berisiko menjadi pendek jika tidak ditangani dengan baik. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor terbesar dari kejadian Stunting di Daerah Stunting Prioritas Satu Kota Jambi adalah minimnya pemahaman ibu tentang 1000 hari pertama kehidupan.


Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriftif. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Olak Kemang, Kelurahan Ulu Gedong, dan Kelurahan Bagan Pete dengan meilbatkan 6 partisipan yang terdiri dari tokoh masyarakat dan warga.


Hasil Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian di Kelurahan Olak Kemang, indikator Pemahaman ibu tentang 1000 hari pertama kehidupan mendapat persentase terendah sebesar 66%, di Kelurahan Ulu Gedong hanya sebesar 71% dan di Kelurahan Bagan Pete hanya sebesar 65%. Sehingga jika di rata-ratakan, persentase Pemahaman ibu tentang 1000 hari pertama kehidupan di Daerah Stunting Prioritas 1 (Satu) Kota Jambi adalah sebesar 67%.


Kata Kunci: Stunting, Desa Olak Kemang, Gangguan Pertumbuhan anak

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Ridwan, R., Wirdasari, A., & Huda, H. (2025). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI DAERAH PRIORITAS SATU KOTA JAMBI: THE FACTORS THAT INFLUENCE STUNTING LEVEL IN FIRST PRIORITY OF JAMBI. Jurnal Psikologi Jambi, 9(2), 47-53. Retrieved from https://online-journal.unja.ac.id/jpj/article/view/41087
Section
Articles

References

Astuti, D. P., Utami, W., & Sulastri, E. (2020). Pencegahan Stunting Melalui Kegiatan Penyuluhan Gizi Balita dan Pemberian Makanan Tambahan

Bappenas R.I. (2011). Rencana Aksi Nasional Pangan Dan Gizi 2011-2015.

Bappenas Republik Indonesia, Jakarta.

Berbasis Kearifan Lokal di Posyandu Desa Madureso. Proceeding of TheUrecol, 74-79.

Dinas Kesehatan DIY. 2016. Profil Kesehatan DIY Tahun 2016. Yogyakarta: Dinkes DIY

Haile, Demwoz, Azage Muluken, Mola Tegegn, and Rainey Rochelle. 2016. Exploring spatial variations and factors associated with childhood stunting in Ethiopia: spatial and multilevel analysis. Eithopia: BMC Pediatrics

Kementerian Kesehatan RI. 2015. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI. http://www.pusdatin.kemkes.go.id

Kementerian PPN/ Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting, November, 1–51. https://www.bappenas.go.id

Kementrian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010. Jakarta: Kemenkes RI. www.depkes.go.id

Lusiana, V.H., & Anggraeni., A.D. (2021). Hubungan frekuensi dan durasi penyakit infeksi dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Kebasen Kabupaten Banyumas. Journal of Nursing Practice and Education 2(1):1-13, DOI:10.34305/jnpe.v2i1.374

Atikah, R dkk. (2018). Stunting dan upaya pencegahannya. Yogyakarta : Perum SBI

Susilowati, L., Trisetiyaningsih, Y., & Nursanti, I. (2021). Pencegahan StuntingPada Balita selama masa pandemi covid-19 melalui edukasi audiovisual. Community Empowerment, 6(4), 563-567.

Taiyeb, A. M., & Azizah, L. (2018). Penanganan Stunting Bersama Aisyiah Kabupaten Takalar.

Tiwari, Rina, Ausman Lynne M, Agho Kingsley Emwinyore. 2014.Determinants of stunting and severe stunting among under-fives: evidence from the 2011 Nepal Demographic and Health Survey.Nepal: BMC Pediatrics

UNICEF. 2007. Women and Children The Double Dividend of Gender Equality

New York. USA www.unicef.org/publications.

UNICEF. 2009. Tracking Progress on Child and Maternal Nutrition a Survival and Development Priority. New York. USA www.unicef.org/publications

Widjayatri, R. D., Fitriani, Y., & Tristyanto, B. (2020). Sosialisasi Pengaruh Stunting Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 16–27. https://doi.org/10.37985/murhum.v1i2.11

Yongky, dkk. (2012). Asuhan Pertumbuhan Kehamilan, Persalinan, Neonates, Bayi Dan Balita. Yogyakarta: Numed

Zairinayati., Purnama, R. (2019). Hubungan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting pada Balita. , Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, Volume 10, Juni 2019, Nomor 1