HARGA DIRI MANTAN PECANDU NARKOBA YANG BEKERJA DI PUSAT REHABILITASI “X” JAMBI THE SELF-ESTEEM OF EX-DRUG ADDICTS WORKING AT THE “X” REHABILITATION CENTER IN JAMBI

Main Article Content

Tira Nalvianti Rahmi
Siti Raudhoh
Amelia Dwi Fitri

Abstract

Introduction: Ex-drug addicts might potentially experience a relapse. Previous research had found that one of the factors that could affect ex-drug addicts to survive from a relapse was selfesteem. Self-esteem is essential for every human being, especially for the ones who are in their recovery, such as addiction recovery. This research aimed to describe the self-esteem of ex-drug addicts working at a rehabilitation center.


Method: The participants of this research were three men working at a rehabilitation center and had stopped using drugs minimum in a year. This research was conducted in Jambi in 2018, used a qualitative research method with a phenomenology approach. The data collection technique used an in-depth interview.


Result: All of the participants still disregarded some values yet had some appropriate experiences in other aspects of self-esteem. The main factors that significantly contributed to their self-esteem were relatively different.


Conclusions and recommendation: It appears that the self-esteem of all the participants tends
to lead to the mediumcategory


Keywords: addiction recovery, ex-drug addict, rehabilitation, self-esteem


 


ABSTRAK
Latar Belakang: Mantan pecandu narkoba yang berhasil lepas dari ketergantungan narkoba berpotensi untuk mengalami kekambuhan. Penelitian sebelumnya menemukan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mantan pecandu narkoba mampu bertahan untuk tidak kembali menggunakan narkoba adalah harga diri. Harga diri penting dalam kehidupan seseorang, terutama bagi seseorang yang sedang dalam masa pemulihan, seperti pemulihan adiksi. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai harga diri pada mantan pecandu narkoba yang bekerja di pusat rehabilitasi “X†Jambi.


Metode: Partisipan penelitian ialah tiga orang laki-laki dewasa yang berusia antara 25-45 tahun, sedang bekerja sebagai staf di pusat rehabilitasi “X†Jambi, dan telah berhenti menggunakan narkoba minimal satu tahun. Penelitian dilakukan di Kota Jambi pada tahun 2018, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, serta metode pengumpulan data melalui teknik wawancara mendalam.


Hasil: Ketiga partisipan masih belum memenuhi beberapa nilai-nilai kebajikan, namun partisipan telah berhasil memenuhi sebagian besar nilai yang terkandung dalam aspek harga diri. Faktor yang paling berperan dalam pembentukan harga diri masing-masing partisipan secara khusus memiliki perbedaan yang mendasar.


Kesimpulan dan Saran: Harga diri ketiga partisipan cenderung mengarah ke dalam kategori harga diri sedang berdasarkan keseluruhan aspek yang hampir terpenuhi dan beberapa yang tidak terpenuhi.


Kata kunci: harga diri, mantan pecandu narkoba, pemulihan adiksi, rehabilitasi

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Rahmi, T. N. ., Raudhoh , S. ., & Fitri, A. D. . (2021). HARGA DIRI MANTAN PECANDU NARKOBA YANG BEKERJA DI PUSAT REHABILITASI “X” JAMBI: THE SELF-ESTEEM OF EX-DRUG ADDICTS WORKING AT THE “X” REHABILITATION CENTER IN JAMBI. Jurnal Psikologi Jambi, 5(2), 9-16. https://doi.org/10.22437/jpj.v7i2.12635
Section
Articles

References

Aztri, Sherly & Milla, Mirra, N. (2013). Rasa berharga dan pelajaran hidup mencegah kekambuhan kembali pada pecandu narkoba studi kualitatif fenomenologis. Jurnal Psikologi, 9 (1).

Badan Narkotika Nasional. Hasil survei penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa sdi 18 Provinsi Tahun 2016. Ringkasan Eksekutif Hasil Survei BNN. BNN dan PPK

Universitas Indonesia, 2016.

Badan Narkotika Nasional. Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba pada kelompok rumah tangga di 20 Provinsi Tahun 2015. Pusat Penelitian Data dan Informasi, 2016

Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta, Modul pencegahan penyalahgunaan narkoba, disusun oleh Tim Bagian prevensi BNP DKI, 2009 Jauhinarkoba. com/pemicuterjadinya-penyaIahgunaan-narkotika.

Coopersmith, Stanley. (1967). The antecendents of self-esteem. San Francisco: Freeman.

Gunawan, K.W., Priyatama, A.N.,

Setyanto, A.T. (2016). Pengaruh pelatihan pemafaan terhadap peningkatan self-esteem pecandu narkoba di program re-entry balai besar rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor. Jurnal Wacana Psikologi, 8 (16).

Hanifah, Abu & Unayah, Nunung. (2011). Mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan NAPZA melalui peran serta masyarakat. Informasi, 16(1).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Gambaran umum penyalahgunaan narkoba di

Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.

Martini, Aisyah, S., Gustamy, R.,

Widhiastuti, S.K., Prabandari, W. (2015). Pembinaan UKS kesehatan jiwa (NAPZA: Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif), gangguan belajar. Modul Field Lab Semester V, Edisi Revisi III. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret.

Safitri, Lila, D. (2015). Resiliensi pada mantan penyalahguna NAPZA. Artikel eJournal. Jurnal Bimbingan dan Konseling, Edisi ke-4 Tahun ke-4.

Smestha, Bias, R. (2015). Pengaruh self esteem dan dukungan sosial terhadap resiliensi mantan pecandu narkoba. Fakultas Psikologi, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Srisayekti, Wilis., Setiady, David, A.,Sanitioso, Rasyid, Bo. (2015). Harga diri (self-esteem) terancam dan perilaku menghindar. Jurnal Psikologi, 42 (2), 141-156.

Windyaningrum, Rachmawati. (2014). Komunikasi terapeutik konselor adiksi pada korban penyalahgunaan narkoba di Rumah Palma Therapeutic Community Kabupaten Bandung

Barat. Jurnal Kajian Komunikasi, 2.

(2)