PENGARUH METODE STORYTELLING MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH III KOTA JAMBI THE EFFECT OF STORYTELLING USING WAYANG TOWARD PROSOCIAL BEHAVIOUR OF EARLY CHILDHOOD IN AISYIYAH III KINDERGARTEN JAMBI CITY
Main Article Content
Abstract
Introduction Prosocial behaviour of early childhood increased at the age of 4-12 years. Prosocial behaviour is important to developed from an early age because very useful for develop social attitude better. In this era, teaching in early chilhood dominated by numeral and characters. In this case, aspect of cognitive get the bigger of stimulation but other aspect like prosocial behaviour less consider. Objective The purpose of this study is to determine whether the method of storytelling using puppets influences prosocial behavior in early childhood.
Method This study using quantitative quasi experimental design. Technique of sample using purposive sampling. Total of subject are 16 with eksperimen and control grup. This research using checklist form observation. The hypothesis test using descriptive technique and paired sample t-test.
Result This research shows that there is the significant positive effect between giving storytelling using wayang toward prosocial behaviour of early childhood in eksperimen group. The contribution of sig value (2 tailed) is 0,041 (p<0,05). Based on mean, there is raising prosocial behaviour of early childhood in eksperimen group, the value is 15,13%
Conclusions And Recommendations Storytelling using wayang have a positive effect toward prosocial behaviour of early childhood. That is because wayang more interesting for children than only read a book. Storytelling routine can make the children to develop another of positive aspects.
Keywords : storytelling, wayang, prosocial behaviour.
ABSTRAK
Latar Belakang Perilaku prososial pada anak usia dini meningkat pada usia 4 sampai 12 tahun. Perilaku prososial penting dikembangkan sejak usia dini karna berguna untuk mendukung pengembangan sikap sosial yang lebih baik di dalam diri dan lingkungan anak. Dewasa ini pengajaran pada anak usia dini lebih didominasi oleh angka dan huruf, dalam hal ini aspek kognitif mendapatkan stimulasi terbesar sedangkan aspek yang lain seperti perilaku prososial kurang diperhatikan. Objektif tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode storytelling menggunakan wayang berpengaruh terhadap perilaku prososial pada anak usia dini.
Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi Eksperimen. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling.Jumlah responden penelitian sebanyak 16 responden dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan form observasi checklist. Uji hipotesis menggunakan teknik paired sample t-test.
Hasil penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pemberian metode storytelling menggunakan media wayang terhadap perilaku prososial pada anak usia ini pada kelompok eksperimen. Adapun kontribusi nilai sig. (2 tailed) sebesar 0,041 dengan p<0,05. Berdasarkan meanterdapat peningkatan perilaku prososial pada anak usia dini pada kelompok eksperimen sebesar 15,13%.
Diskusi Metode storytelling menggunakan wayang berpengaruh terhadap peningkatan perilaku prososial pada anak usia dini. Hal ini dikarenakan media wayang lebih menarik minat anak dalam mendengarkan cerita dibandingkan hanya dibacakan melalui buku, sehingga pesan yang terkandung dalam cerita mudah disampaikan kepada anak.
Kata kunci: mendongeng, wayang, perilaku prososial
Downloads
Article Details
References
Aisah, I. (2012) Strategi Penumbuhan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita (Studi Kasus di Pendididkan Anak Usia Dini (Paud) Matahari Rw XIV Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi). Jurnal Empowerment Vol. 1, No.2.
Anggraini, N. A. (2016). Pengaruh Metode Storytelling Terhadap Peningkatan Perilaku Prososial Usia 4-5 Tahun di Taman Kanak-Kanak Islamiyah Pontianak. Vol 3, No. 1.
Arniansyah, dkk. (2018). Pelatihan Empati Dan Perilaku Prososial Pada Anak Usia 6-12 Tahun di RPTRA.
Anggrek Bintaro. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 2, No. 1. 432-439.
Atabik., A & Burhanuddin., A. (2015). Prinsip dan Metode Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Thufula. Vol. 3, No. 2. Hal 264-280.
Beaty., J., J. (2013). Observasi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Ketujuh. Jakarta: Kencana Prenada media Group.
Hidayat, A. (2009). Pengaruh Dongeng Dalam Masa Kanak-Kanak Terhadap Perkembangan Seseorang. Jurnal Studi Gender & Anak. Vol. 4, No. 2. Hal 335-344.
Hurlock, E., B. (2013). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Husada, A., K. (2013). Hubungan Pola Asuh Demokratis dan Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Prososial Pada Remaja. Psikologi Indonesia, Vol. 2, No. 3. Hal 266 – 277.
Lanti, E. (2017). Media Pengembangan Pendidikan Karakter Bagi Siswa Sekolah Dasar. Gorontalo : Athra Samudra Publishing.
Mayangsari, D., dkk. (2017). Peningkatan Perilaku Prososial Pada Anak Usia 4- 5 Tahun Melalui Kegiatan Outbond Fun Estafet di TK PGRI Langkap Burneh Bangkalan. Jurnal Pg--Paud Trunojoyo. Volume 4, Nomor 2. Hal 82-170.
Moeslichatoen., R. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Republik Indonesia, (2015). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia C Dini. Retrievedfrom http://paud.kemdikbud.go.id/wpconten tuploads/2016/04/Permendikbud146Ta hun2014.pdf.
Suryana, D. (2014). Modul 1 Hakikat Anak Usia Dini.
Winarsih, T., & Martani, W. (2018). Storytelling Using Wayang Kancil to Enhance the Understanding of Prosocial Behavior for Preschool Children. Sosiohumaniora, Vol 4 No 1.