ANALISIS DAERAH RAWAN BENCANA LONGSOR DAN KAJIAN MITIGASI BENCANA DI DAERAH LABUHAN MANDI, PESISIR BARAT
DOI:
https://doi.org/10.22437/jop.v10i1.38053Keywords:
longsor, pesisir, mitigasiAbstract
Labuhan Mandi adalah salah satu desa di Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat, yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Pesisir Barat dan Lampung Barat. Labuhan Mandi tepat berada pada topografi yang berupa perbukitan, sehingga hal ini menyebabkan daerah Labuhan Mandi cukup sering mengalami bencana tanah longsor. Melihat data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tahun 2024, bencana longsor telah terjadi sebanyak 56 kali kejadian, dengan 53 orang tewas karena bencana longsor. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji wilayah-wilayah rawan longsor dengan metode overlay peta faktor-faktor pemicu, serta merumuskan tindakan pencegahan dan mitigasi yang paling tepat untuk diterapkan. Penelitian ini akan dilakukan berbasis dengan metode Sistem Informasi Geografis (SIG), dengan Langkah awal menentukan variabel pengaruh longsor kemudian meng-overlay variable-variabel tersebut hingga menghasilkan peta potensi longsor. Berdasarkan hal tersebut terjadinya longsor pada daerah setempat dipengaruhi oleh kemiringan lereng, tutupan lahan, topografi, curah dan atau intesitas hujan, serta jenis tanah pada daerah setempat. Peta menunjukkan bahwa mayoritas wilayah Desa Labuhan Mandi, melebihi 60%, tergolong dalam zona dengan risiko longsor yang signifikan. Dengan Tingkat kerawanan yang tinggi ini perlu untuk dilakukannya penanggulangan, baik penanggulangan secara terstruktur maupun tidak terstruktur untuk mengurangi kerugian apabila terjadinya bencana tanah longsor.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nadia Mauliza, Sibgha Alfirdausi Rambe, Rahmi Mulyasari, Nandi Haerudin, Ilham Dani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.