https://online-journal.unja.ac.id/jmpps/issue/feed Prabung Seni: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni 2024-07-09T12:16:01+07:00 Prodi Sendratasik Universitas Jambi sendratasik@unja.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal Prabung Seni berdiri sejak 2022 di Universitas Jambi. Prabung Seni mengadaptasi standar etika publikasi yang tertuang dalam <em>Core Practices of the Committee of Publication Ethics</em>Â (COPE) tentang kebijakan mengenai kepengarangan dan kontributor, prosedur penanganan dugaan pelanggaran, penanganan keluhan dan banding, penanganan konflik kepentingan, kebijakan data dan reproduktifitas, pengawasan etika, kekayaan intelektual, manajemen jurnal, <em>peer-review</em> proses, dan diskusi dan koreksi pasca-publikasi.<br /><br /></p> <p><strong>p-ISSN 2964-7444 | e-ISSN 2964-7452</strong></p> <p>Â </p> <h3>Table of Contents</h3> <p><img src="https://online-journal.unja.ac.id/public/site/images/pengelolaceranoseni/mceclip20.png" /><img src="https://online-journal.unja.ac.id/public/site/images/pengelolaceranoseni/mceclip21.png" /><img src="https://online-journal.unja.ac.id/public/site/images/pengelolaceranoseni/mceclip22.png" /><img src="https://online-journal.unja.ac.id/public/site/images/pengelolaceranoseni/mceclip23.png" /><img src="https://online-journal.unja.ac.id/public/site/images/pengelolaceranoseni/mceclip25.png" /><img src="https://online-journal.unja.ac.id/public/site/images/pengelolaceranoseni/mceclip24.png" /><img src="https://online-journal.unja.ac.id/public/site/images/pengelolaceranoseni/mceclip26.png" /><a title="Neliti.com" href="https://www.neliti.com/" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://online-journal.unja.ac.id/public/site/images/pengelolaceranoseni/mceclip27.png" /></a></p> https://online-journal.unja.ac.id/jmpps/article/view/27558 PROSES PERTUNJUKAN DAN FUNGSI TARI KUDA KEPANG GROUP SIDO MULYO SEJATI DI DESA BUKIT SUBAN KABUPATEN SAROLANGUN 2024-07-08T16:47:39+07:00 ela Noviana elanovian56@gmail.com Mahdi Bahar mahdibahar@unja.ac.id Dony Osmond donyosmond@unja.ac.id <p>Pertunjukan Tari <em>Kuda Kepang </em>merupakan tari tradisional Jawa yang dibawa oleh masyarakat etnis Jawa ke Desa Bukit, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi melalui progam pemerintah yaitu Transmigrasi. Desa Bukit Suban ditempati oleh etnis Jawa, Sunda, Batak, Minang, Kerinci, Melayu dan Suku Anak Dalam (<em>Kubu). </em>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pertunjukan serta fungsi Tari <em>Kuda Kepang </em>yang ada di Desa Bukit Suban. Penelitian ini menggunakan teori struktur dan teori fungsi. Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode triangulasi data.</p> 2024-07-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Prabung Seni: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni https://online-journal.unja.ac.id/jmpps/article/view/27730 Penciptaan Karya Tari Senjang Berdasarkan Tradisi Ngadu Tanduk di Kerinci 2024-07-09T10:34:31+07:00 Olenda Amelia olendaamelia7@gmail.com Mahdi Bahar mahdibahar99@gmail.com Hartati M. hartatibahar19@gmail.com <p>Karya “Senjang” ini terinspirasi dari tradisi Ngadu Tanduk yang pada hakikatnya tradisi Ngadu Tanduk hanya memperbolehkan kaum laki-laki saja untuk memainkannya, hal ini terjadi dikarenakan adanya stigma bahwa perempuan adalah kaum yang lemah hingga tidak diperbolehkan untuk memainkan tradisi ini dan dianggap melanggar peraturan adat, dimana dalam peraturan adat kedudukan perempuan di kerinci hanya bertugas di dapur, kasur, dan sumur. Dari fenomena tersebut pengkarya menemukan adanya isu ketidak setaraan gender dimana pada saat ini perempuan mampu melakukan banyak hal layaknya seperti yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Kesetaran merupakan poin utama yang di ungkap dalam karya “Senjang” ini. Dalam penggarapan karya “Senjang” menggunakan media tanduk yang terbuat dari rotan sebagai simbol kekuatan dan semangat seorang perempuan dalam menghadapi kehidupan. Karya “Senjang” menggunakan gerak silat langkah tigo sebagai dasar pijakan dalam pengembangan bentuk-bentuk gerak pada karya “Senjang” ini, musik dalam karya “Senjang” diambil dari motif pukulan musik tradisi Ngadu Tanduk yang terdiri dari alat musik Gendang, Gong dan vokal, kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan karya “Senjang”.</p> 2024-07-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Prabung Seni: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni https://online-journal.unja.ac.id/jmpps/article/view/27769 Analisis Struktur Musikologi Nandung Muji Sialang Versi Sahadan pada Ritual Muji Sialang di Kelurahan Jambi Kecil 2024-07-09T10:58:28+07:00 Eko Saputra ekos1148@gmail.com Amor Seta Gilang Pratama amorseta@unja.ac.id Indra Gunawan indragunawan@unja.ac.id <p>Muji Sialang merupakan ritual mengambil madu pohon Sialang, pada ritual Muji Sialang terdapat teks yang dibacakan oleh pemanjat dengan cara dinyanyikan. Nyanyian atau yang biasa disebut nandung Muji Sialang merupakan nyanyian yang teksnya bersifat merayu, bertujuan untuk meminta izin serta harapan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menekankan aspek deskripsi musik , yaitu menyangkut struktur musik nandung Muji Sialang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur musikal nandung Muji Sialang pada dasarnya selalu terjadi pengulangan setiap bagian melodinya, yang mana motif primer nandung Muji Sialang hanya terdapat 10 motif primer yaitu motif A sampai motif J dan selanjutnya pengulangan dari motif primer tersebut namun dengan pengembangan motif yang berbeda. Oleh karena itu, bentuk dan struktur nandung Muji Sialang tidak mengacu pada bentuk musik konvensional (barat). Dapat dikatakan nandung Muji Sialang memiliki bentuk dan struktur sendiri atau independen dengan kecenderungan perputaran siklus melodinya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya repetisi baik motif maupun frase.</p> 2024-07-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Prabung Seni: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni https://online-journal.unja.ac.id/jmpps/article/view/30546 Penciptaan Tari Renjana Berangkat Dari Kepedulian Terhadap Rasa Kebersamaan pada Rumah Panggung di Desa Muara Jambi 2024-07-09T11:40:36+07:00 Ajeng Brilian ajengajengbrilian@gmail.com Hartati Hartati hartatimahdi19@gmail.com Mahdi Bahar mahdibahar@unja.ac.id <p>Renjana merupakan karya dengan ide garapan yang berasal dari tradisi Rumah Panggung di desa Muara Jambi. Ide yang menjadi inspirasi pengkarya dalam karya Renjana adalah keinginan hati yang kuat untuk mengembalikan kebersamaan dalam sebuah keluarga, yakni berubahnya kedekatan yang dahulunya terjalin sangat dekat antar anggota keluarga, menjadi renggang dan tidak saling memperdulikan antar anggota keluarga walau tinggal dalam satu rumah yang sama. Sehingga menciptakan perasaan hati yang kuat untuk mengembalikan perasaan terhadap kebersamaan yang dahulunya terjadi di Rumah Panggung tersebut. Perubahan interaksi sosial ini terjadi meliputi berubahnya ruang rumah inti sebagai tempat utama untuk besosialisasi antar anggota keluarga menjadi kehilangan fungsi utamanya. Metode penciptaan karya menggunakan tahap observasi, pengumpulan data, perwujudan pengembangan konsep dan perwujudan tari.</p> 2024-07-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Prabung Seni: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni https://online-journal.unja.ac.id/jmpps/article/view/31103 Musik Kelintang Perunggu pada Tiga Pertunjukan dalam Upacara Pernikahan Masyarakat Melayu Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2024-07-09T11:46:17+07:00 Syahdir jayadi hedri Syahdir jayadi syahdirhedrijayadi30@gmail.com Amor Seta Gilang Pratama amorseta@unja.ac.id <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa uraian fakta yang diperoleh dari hasil survey pada tiga daerah di Tanjung Jabung Timur mengenai musik kelintang perunggu. Peneliti melihat permasalahan yang menarik dan perlu dikaji lebih lanjut terhadap musik tersebut dalam konteks upacara pernikahan yang mana cukup banyak dimainkan di daerah Tanjung Jabung Timur. Hasil dari survey lapangan terhadap 3 kelompok pertunjukan musik kelintang perunggu ini, menunjukkan gejala persamaan dan perbedaan lagu serame dan bagubang yang dimainkan dalam konteks malam Tari Inai, oleh kelompok pemusik tersebut dengan pola permainan tersendiri. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk, menjawab rumusan permasalahan yang dicoba untuk diungkapkan yakni struktur lagu serame dan bagubang serta persamaan dan perbedaan lagu serame dan bagubang yang dimainkan dalam tiga konteks upacara pernikahan oleh tiga kelompok musik kelintang perunggu yaitu di daerah Mendaraha Ilir, Teluk Majelis, dan Sabak Ilir. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan analisis komparatif menggunakan konsep keilmuan musikologi analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan diantara dua kelompok variabel (data) atau lebih. Dapat diartikan bahwa analisis komparatif adalah cara peneliti untu melihat dua atau lebih data yang serupa serta melihat bagaimana perbedaan dan kesamaan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bentuk lagu Serame dan Bagubang pada musik kelintang perunggu adalah Ireguler, atau musik yang tidak memiliki bentuk yang konstan pada 3 kelompok musik kelintang perunggu. Serta setiap kelompok mempunyai pola-pola sendiri yang mereka dapatkan dari seniman kelintang perunggu terdahulu yang berasal dari daerah mereka masing-masing.&nbsp;</p> 2024-07-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Prabung Seni: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni https://online-journal.unja.ac.id/jmpps/article/view/31339 Penciptaan Tari Lara Berdasarkan Sastra Lisan Dideng Dusun Rantau Pandan 2024-01-16T10:51:21+07:00 Tiara Fatma Sari tiarafatmasari194@gmail.com Hartati M. hartatimahdi19@gmail.com Riswani Riswani riswani@unja.ac.id <p>Karya tari Lara adalah karya yang digarap berdasarkan sastra lisan Dideng yang ada di Dusun Rantau Pandan Kabupaten Bungo. Lara merupakan hasil interpretasi yang dilahirkan kedalam kehidupan masa kini, tatkala perempuan mengalami kesedihan yang berlarut-larut ketika mengalami putus cinta. Landasan penciptaan gerak didasari pada motif gerak tari tauh dari Dusun Rantau Pandan. Metode penciptaan karya terbagi menjadi dua tahapan, yaitu pra-produksi (riset) dan produksi. Tahapan pra-produksi terdiri dari pengumpulan data dan pengembangan konsep, sedangkan tahap produksi adalah perwujudan tari. Karya tari yang menggunakan desain dramatik Kerucut Ganda ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pertama dengan kedamaian, bagian kedua dengan suasana sendu dan menegangkan dan bagian ketiga suasana kebahagian.</p> 2024-07-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Prabung Seni: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni