PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DALAM PENANGANAN CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) (Studi Kasus: Kemantren Umbulharjo Tahun 2020-2021)

Authors

  • Iqbal Yudha Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Rahmawati Husein Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.22437/jisipunja.v6i1.17331

Keywords:

Covid-19, Kebijakan Publik, Persepsi Masyarakat

Abstract

Wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Yogyakarta. Bencana non alam ini telah membuat kegiatan masyarakat di lokasi sentral menjadi terhenti. Berdasarkan tren kasus Covid-19, terdapat lima kemantren di Kota Yogyakarta dengan kasus harian >200 dan kemantren dengan jumlah kasus tertinggi adalah Kemantren Umbulharjo dengan total 435 kasus. Penelitian ini mengggunakan metode penelitian kuantitatif yang kemudian pembahasannya menggunakan statistik deskriptif menggunakan SPPSS 16. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik slovin dengan responden yang berasal dari masyarakat Kemantren Umbulharjo sebagai pelaksana program pencegahan Covid-19. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa dari ketiga indikator, yaitu Aspek Kognitif, Aspek Afeksi dan Aspek Konatif, dapat disimpulkan jika kebijakan pemerintah dalam hal mengedukasi masyarakat belum efektif, karena disinformasi dan bias informasi di media sosial yang sangat tinggi mempengaruhi persepsi masyarakat. Sementara terkait kebijakan membatasi aktivitas di luar rumah, tidak semua masyarakat dapat mematuhi karena faktor pekerjaan mereka. Meskipun begitu, masyarakat di Kemantren Umbulharjo tetap bekerjasama dan gotong royong dalam membangun jaringan ketahanan di tengah Pandemi Covid-19. Kebijakan pembatasan sosial sejatinya menguji ketahanan pemerintah menghadapi krisis kesehatan, tetapi jika dalam penangannya tidak memperhatikan kondisi sosial kebijakan tersebut tidak akan berjalan efektif.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-08-30

Issue

Section

Articles