This is an outdated version published on 2011-10-15. Read the most recent version.

METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DOI:

https://doi.org/10.22437/edumatica.v1i02.21

Abstract

Metakognisi adalah kesadaran berpikir seseorang tentang proses berpikirnya sendiri. Sedangkan kesadaran berpikir adalah kesadaran seseorang tentang apa yang diketahui dan apa yang akan dilakukan.  Metakognisi memiliki dua komponen, yaitu: (1) pengetahuan metakognitif (metacognitive knowledge) dan (2) keterampilan metakognitif (metakognitive skills). Pengetahuan metakognitif berkaitan dengan pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan kondisional. Sedangkan keterampilan metakognitif berkaitan dengan keterampilan perencanaan, keterampilan prediksi, keterampilan monitoring, dan keterampilan evaluasi. Selanjutnya dalam mendisain pembelajaran matematika realistik, maka terdapat tiga prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: (1) penemuan kembali secara terbimbing dan proses matematisasi secara progresif, (2) fenomena yang bersifat mendidik, dan (3) mengembangkan sendiri model-model. Berdasarkan ketiga prinsip tersebut, maka dalam implementasinya melahirkan karakteristik pembelajaran matematika realistik, yaitu: (1) menggunakan masalah kontekstual, (2) menggunakan model, (3) menggunakan kontribusi siswa, (4) proses pengajaran yang interaktif, dan (5) terintegrasi dengan topik lainnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2011-10-15

Versions

How to Cite

METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. (2011). Edumatica : Jurnal Pendidikan Matematika, 1(02). https://doi.org/10.22437/edumatica.v1i02.21