https://online-journal.unja.ac.id/dikbastra/issue/feed DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra 2025-01-02T11:47:48+07:00 Rustam rustam@unja.ac.id Open Journal Systems <h6><!-- Default Statcounter code for Dikbastra https://online-journal.unja.ac.id/index.php/dikbastra/index --></h6> <p><strong>DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra</strong> is published by Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi. DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra is registered with E-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1522893254" target="_blank" rel="noopener">2621-1424</a>. <strong>DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra</strong> is published 2 (two) times a year in <strong>March</strong> and <strong>November</strong>, contains articles/articles of thought and research written by experts, scientists, practitioners, and reviewers/reviewers on research results, conceptual ideas, studies and application of theory, literature reviews, and book reviews in the fields of language and literature teaching, language, and literature.</p> https://online-journal.unja.ac.id/dikbastra/article/view/39903 Analisis wacana kritis dalam acara benang merah presiden incar tikus berdasi: deklarasi perangi korupsi 2024-12-28T22:37:38+07:00 Ropiah Ropiah ciah4038@gmail.com <p>Televisi merupakan media yang menayangkan program acara sebagai sebuah wadah yang strategis, bagi kelompok sosial dan politik untuk tampil dengan berbagai olahan wacana. Ilmu politik menurut J. Barents adalah ilmu yang mempelajari kehidupan suatu negara yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, ilmu politik mempelajari negara-negaraitu melakukan tugas-tugasnya. Salah satu program acara televisi yaitu Benang Merah di tvOne. Program Benang Merah merupakan program pemberitaan yang selalu membahas mengenai berita-berita terkini. Wacana yang baik harusnya memberikan bayangan yang utuh dan jelas kepada lawan tutur, sehingga tidak menimbulkan banyak persepsi. Dalam kajian analisis wacana, analisis wacana kritis model Van Dijk adalah salah satu model yang memandang bahasa berkaitan dengan kekuasaan, ideologi, serta politik. Berlandaskan hal ini, penting dilakukan analisis wacana kritis model Van Dijk terhadap program acara Benang Merah. Penelitian ini dianalisis dua permasalahan, pertama analisis struktur makro,dan super struktur,. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif, dengan metode observasi sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian ini adalah secara struktur makro, dan super struktur. <br>Kata kunci: Analisis wacana kritis, Benang merah<br>Abstract<br>Television is a medium that broadcasts programs as a strategic forum for social and political groups to present various discourses. olitical science according to J. Barents is a science that studies the life of a country which is part of the life of society, political science studies countries that carry out their duties. One of the television programs is Benang Merah on tvOne. The Benang Merah program is a news program that always discusses the latest news. Good discourse should provide a complete and clear image to the interlocutor, so that it does not give rise to many perceptions. In the study of discourse analysis, Van Dijk's critical discourse analysis model is a model that views language as related to power, ideology and politics. Based on this, it is important to carry out a critical discourse analysis of Van Dijk's model of the Benang Merah program. This research analyzed two problems, first macro structure analysis and super structure analysis. This research uses a qualitative descriptive design, with observation as the data collection method. The results of this research are macro structure and super structure.</p> 2025-01-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Ropiah Ropiah https://online-journal.unja.ac.id/dikbastra/article/view/40443 Analisis wacana kritis Norman Fairclough terhadap representasi bahasa masyarakat dalam pemberitaan geng motor di Jambi 2025-01-01T17:02:55+07:00 Adella Mutya Utomo utomoadella0@gmail.com Priyanto Priyanto priyanto@unja.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi bahasa masyarakat sebagai ungkapan keresahan dan harapan dalam pemberitaan geng motor di Jambi dengan menggunakan kerangka Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Fokus utama penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana media lokal menggambarkan geng motor melalui bahasa yang mencerminkan kekhawatiran masyarakat sekaligus menyuarakan harapan untuk perubahan, terutama terkait dengan keamanan dan ketertiban sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh dari teks berita yang diterbitkan oleh media lokal di Kota Jambi dalam periode tertentu, serta wawancara dengan masyarakat yang terlibat dalam wacana tersebut. Teknik pengumpulan data meliputi studi dokumen, wawancara, dan observasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan tiga dimensi analisis Norman Fairclough: analisis teks, praktik diskursif, dan praktik sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan geng motor di Kota Jambi menampilkan bahasa yang sarat dengan ungkapan keresahan masyarakat, yang tercermin dalam pilihan kata yang negatif seperti <em>"ancaman,"</em> <em>"kerusuhan,"</em> dan <em>"kejahatan."</em> Namun, dalam beberapa kasus, pemberitaan juga mencerminkan harapan akan solusi melalui penegakan hukum dan peran pemerintah dalam meredakan kekhawatiran tersebut. Analisis praktik diskursif mengungkapkan bagaimana media berperan sebagai agen pembentuk wacana yang berfungsi untuk mengkonstruksi realitas sosial, sementara praktik sosial menunjukkan bahwa pemberitaan ini berhubungan erat dengan persepsi masyarakat yang cemas terhadap meningkatnya kejahatan di kota tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa bahasa yang digunakan dalam pemberitaan geng motor tidak hanya mencerminkan keresahan masyarakat, tetapi juga mengandung harapan untuk perbaikan dan penanganan masalah sosial tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami dinamika bahasa media sebagai refleksi dari kepentingan sosial dan ideologi yang mendasarinya, sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih kritis dalam mengkonsumsi berita dan memahami representasi sosial yang dibangun oleh media.</p> 2025-01-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Adella Mutya Utomo, Priyanto Priyanto https://online-journal.unja.ac.id/dikbastra/article/view/39885 Analisis wacana kritis Sara Mills dalam film Imperfect: Karir, Cinta, dan Timbangan 2024-12-30T09:33:22+07:00 Tesalonika Situmorang tesalonika2904@gmail.com <p>Imperfect menjadi film menarik karena mengisahkan tentang perempuan yang dituntut cantik dan sempurna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui wacana Sara Mills dalam kecantikan perempuan yang terwakilkan melalui film <em>Imperfect</em>, termasuk substansinya yang berkaitan dengan karier, cinta, sertra kecantikan yang diukur melalui fisik pada perempuan. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskripsi kualitatif. Metode deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, menerangkan, dan menjawab secara rinci permasalahan yang akan diteliti. (Sugiono 2016). Perempuan dalam film seringkali digambarkan sebagai perempuan yang terpinggirkan, lemah, tertindas secara fisik dan mental, dan jenis studi film tentang perempuan atau yang biasa disebut feminisme ini telah menarik perhatian publik. Film bertema feminisme karena memiliki nilai jual yang mampu merayu penontonnya untuk mengkonsumsi film tersebut. Karena alasan ini, bebera</p> 2025-01-02T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Tesalonika Situmorang