MODEL ANALISI PRILAKU SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA PENYANGGA DALAM PEMANFAATAN LAHAN TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT DI KECAMATAN KAYU ARO BARAT

The social economic behavior analysis model of the buffer village community in land utilization of Kerinci Seblat National Park in the Kayu Aro Barat District

Authors

  • Fazriyas Fazriyas Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi
  • Titi Elvia Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi
  • Ahyauddin Ahyauddin Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/jsilvtrop.v5i2.16308

Abstract

The purpose of this study to analyze the social economic model behavior in the land utilization of in the Kerinci Seblat National Park (TNKS). The sampling method in this study using the Snowball Sampling method and obtained in both villages as many as 50 respondents as the head of the family. This type of research uses quantitative and qualitative approaches. The data analysis technique in this research is multiple linear regression using primary and secondary data obtained through structured interviews (questionnaires) with farmer farmer respondents. The results of the analysis conducted show that social economic factors together have a significant effect.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Astrawan WG. 2014. Analisis Sosial Ekonomi Penambang Galian Di Desa Sebudi Kecamatan Selat Kabupaten Sarang Asem Tahun 2013. Jurnal Penelitian. 4(1). Universitas Pendidikan Ganesha. Bali.

Balai Taman Nasional Kerinci Seblat. 2002. Alanagement Framework for Kerinci Seblat National Park: 2002-2006, KS-ICDP bekerjasama dengan BTNKS dan Direktorat Jenderal PHKA.

Basrowi, Juariyah. 2010. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 7(1):58-81.

Bayu A. 2000. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pemukiman Dalam Kawasan (Enclave) dengan Penggunaan Laban di Taman Nasional Gunung Halimun: Studi Kasus di Kampung Ciear, Desa Cisarua. Resort Cigudeg. Skripsi. IPB.

Dapartemen Kehutanan. 2002. Informasi umum kehutanan. Jakarta.

Departemen Kehutanan. 2006. Peraturan menteri kehutanan No. P56/Menhut-II/2006 tentang Pedoman Zonasi Taman Nasional. Jakarta.

Ghozali I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Ginoga K, Lugina M, Djaenudin D. 2005. Kajian kebijakan pengelolaan hutan lindung. JUrnal Penelitian Sosial Ekonomi 2 (2): 203-231.

Gujarati. 2004. Basic econometrics fourth edition.

Hastanti B, Trianto. 2012. Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Sekitar Kawasan Konservasi: Studi Kasus di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 1(2): 149-164.

Juhadi. 2007. Pola-pola Pemanfaatan Lahan dan Degradasi Lingkungan pada Kawasan Perbukitan. Jurnal Geografi. 4(1): 11-24.

Latifah S. 2004. Penilaian Ekonomi Hasil Hutan Non Kayu. Fakultas pertanian. Universitas sumatera utara.

Mattjik AA, et al. 2002. Aplikasi analisis peubah Ganda. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Novra A, Farhan M. 2009. Karakteristik Sosial Ekonomi Rumah Tangga Desa Penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Jurnal penelitian universitas jambinseri humaniora. 11(1): 11-20. Universitas Jambi.

Nurhalimah S. (2014). Kajian nteraksi Masyarakat dengan Sumberdaya Hutan di BPKH Kemadoh, KPH Randublatung. Skripsi. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Nurrani L, Supratman T. 2013. Persepsi Dan Tingkat Ketergantungan Masyarakat Terhadap Sumberdaya Alam Taman Nasional Aketajawe Lolobata Di Provinsi Maluku Utara. 10(1). Jurnal Penelitian. Manado.

Oktadiani D. 2018. Interaksi masyarakat yang tinggal di kawasan ub forest dalam penggunaan lahan hutan (Studi Kasus di Dusun Sumberwangi, Desa Donowarih dan Dusun Sumbersari, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.45 tahun 2004. Tentang Perlindungan Hutan.

Rahayu, Winanti M. 2010. Persepsi, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kelestarian Hutan (Studi Kasus Di Desa Cinagara Dan Desa Pasir Buncir Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Fakultas kehutanan. Jawa Barat.

Rakhman S. 2000. Lahan dan Penggunaannya. Buletin Eidelweis. Vol. 16-18.

Sawitri. 2013. Persepsi masyarakat terhadap restorasi zona rehabilitasi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Indonesian forest rehabilitation journal. 1(1): 92.

Simarmata GB, Rommy Q, Hari K. 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Lahan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Jurnal Sylva Lestari. 6(2). Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

Subarna T. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Menggarap Lahan di Hutan Lindung: Studi Kasus di Kabupaten Garut Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi. 8(4): 265-275.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta.Bandung.

Suprajaka, Fitria. 2012. Analisis dinamika pemanfaatan lahan pertanian di Kota dan Kabupaten Serang (studi kasus: Kecamatan Kramatwatu, Kasemen, dan Pontang). Jurnal Planesa. 3(1): 32-40.

Umar. 2009. Persepsi Dan Perilaku Masyarakat Dalam Pelestarian Fungsi Hutan Sebagai Daerah Resapan Air (Studi Kasus Hutan Penggaron Kabupaten Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 41 tahun 1999. Tentang kehutanan. Jakarta.

Wibisono I. 1997. Studi Pemanfaatan Hasil Hutan oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional (Studi Kasus di Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur). [Skripsi]. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Widiarso FA. 2005. Nilai Ekonomi Pemanfaatan Lahan Agroforestry Di Kawasan DAS Ciliwung Jawa Barat (Studi Kasus Desa Kuta Dan Desa Sukagalih Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor). Skripsi. Fakulltas Kehutanan. Bogor.

Yudilastiantoro C. 2011. Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang Berpengaruh Terhadap Luas Lahan Garapan di KHDTK Rarung, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 8(1) : 19-33.

Yusran, Nurdin A. 2006. Tingkat Ketergantuungan Masyarakat Terhadap Kawasan Terhadap Kawasan Hutan Di Desa Borisallo Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Jurnal hutan dan masyarakat, 2(1) : 127-135. Sulawesi.

Yuzen N, Siregar YI, Saam Z. 2014. Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi Dengan Persepsi, Sikap, Dan Perilaku Masyarakat Kabupaten Kerinci Pada Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Jurnal ilmu lingkungan. ISSN 1978-528.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi. 2015. Jumlah Agroindustri Ubi Jalar di Kabupaten Kerinci Berdasarkan Kecamatan. Jambi.

Hayami Y, Kawagoe T, Morooka Y dan Siregar M. 1987. Agricultural Marketing and Processing in Upland Java A Perspective from A Sunda Village.CPGRT Centre. Bogor.

Indriani YH. 1996. Pemilihan Tanaman dan Lahan Sesuai Kondisi Lingkungan dan Pasar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Israwan I. 2016. Analisis Keuntungan dan Nilai Tambah Pengolahan Ubi Kayu (Manihot Esculenta) Menjadi Tela-tela (Studi Kasus Usaha Tela Steak di Kelurahan Mandonga Kecamatan Mandonga Kota Kendari. Universitas Halu Oleo. Kendari.

Kadarsan HW. 1995. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. PT. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.

Soekartawi, Rusmadi, Damaijadi. 1993. Risiko dan Ketidakpastian dalam Agribisnis, Teori dan Aplikasinya. Penerbit Rajawali Press. Jakarta.

Sudiyono A. 2004. Pemasaran pertanian. UMM Press. Malang.

Downloads

Published

2022-02-02

How to Cite

1.
Fazriyas F, Elvia T, Ahyauddin A. MODEL ANALISI PRILAKU SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA PENYANGGA DALAM PEMANFAATAN LAHAN TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT DI KECAMATAN KAYU ARO BARAT: The social economic behavior analysis model of the buffer village community in land utilization of Kerinci Seblat National Park in the Kayu Aro Barat District. Jurnal Silva Tropika [Internet]. 2022Feb.2 [cited 2024Jul.3];5(2):433-7. Available from: https://online-journal.unja.ac.id/STP/article/view/16308