Perlindungan Perempuan dan Pernikahan di Bawah Umur

Main Article Content

Dwi Anggun Apriyanti

Abstract

Advocates for ending child marriage in Indonesia face an uphill battle. The practice of child marriage is rooted in broader structural problems such as poverty and gender inequality which are intertwined with people's views on marriage, sexuality and morality according to religion and tradition. In this regard, the practice of child marriage must be understood in various fields such as religious norms on marriage, morality around premarital sex, people's views on gender and the role of children and parenting, which are not all pro-women. The views on child marriage, how child marriage is practiced, the rules and enforcement are different and often contradictory between actors and institutions, however it is girls who suffer the most as a result of the practice of child marriage. This study discusses the government efforts that have been made in protecting women and underage marriages and sees to what extent these actions can eradicate and protect.


Abstrak


Advokasi untuk mengakhiri pernikahan anak di Indonesia menghadapi perjuangan berat. Praktik perkawinan anak berakar pada masalah struktural yang lebih luas seperti kemiskinan dan ketimpangan gender yang saling terkait dengan pandangan masyarakat tentang perkawinan, seksualitas, dan moralitas menurut agama dan tradisi. Berkaitan dengan hal tersebut, praktik perkawinan anak harus dipahami dalam berbagai bidang seperti norma agama tentang perkawinan, moralitas seputar seks pranikah, pandangan masyarakat tentang gender serta peran anak dan pola asuh yang tidak semuanya berpihak pada perempuan. Pandangan tentang perkawinan anak, bagaimana perkawinan anak dipraktekkan, peraturan dan penegakannya berbeda-beda dan seringkali kontradiktif antara aktor dan lembaga, namun anak perempuanlah yang paling menderita akibat praktek perkawinan anak. Penelitian ini membahas upaya pemerintah yang telah dilakukan dalam melakukan perlindungan terhadap perempuan dan pernikahan di bawah umur dan melihat sejauh mana tindakan ini dapat meberantas dan melindungi.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Apriyanti, D. A. . (2021). Perlindungan Perempuan dan Pernikahan di Bawah Umur. PAMPAS: Journal of Criminal Law, 2(1), 115-124. https://doi.org/10.22437/pampas.v2i1.12676
Section
Articles

References

Dokumen Hukum

Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Perkawinan, Nomor 1 Tahun 1974. LNRI Tahun 1974 Nomor 1, TLNRI Nomor 3019.

, Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang , Nomor 16 Tahun 2019. LNRI Tahun 2019 Nomor 186, TLNRI Nomor 6401.

Buku:

Muzakir, Ahmad dan Joko Sutrisno. Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Indonesia UNFPA. “Pencegahan & Penanganan Kekerasan Berbasis Gender (KBG) Di Masa Darurat Ringkasan Temuan,†2019, 1–12.

Koro Abdi. Perlindungan Anak Di Bawah Umur Dalam Perkawinan Usia Muda Dan Perkawinan Siri, Bandung: PT Alumni, 2012.

Jurnal:

Glick, Peter, Christopher Handy, dan David E. Sahn. “Schooling, Marriage, and Age at First Birth in Madagascar.†Population Studies, 2015. https://doi.org/10.1080/00324728.2015.1053513.

International Law Making. “Dekiarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia.†Indonesian Journal of International Law, 2006. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

Judiasih, Sonny Dewi, Susilowati Suparto, Anita Afriana, dan Deviana Yuanitasari. “Women, Law and Policy: Child Marriage Practices in Indonesia.†Notariil: Jurnal Kenotariatan, 2018. https://doi.org/10.22225/jn.3.1.647.47-55.

Kohno, Ayako, Teeranee Techasrivichien, S. Pilar Suguimoto, Maznah Dahlui, Nik Daliana Nik Farid, dan Takeo Nakayama. “Investigation of the Key Factors That Influence the Girls to Enter into Child Marriage: A Meta-Synthesis of Qualitative Evidence.†PLoS ONE, 2020. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0235959.

Lee-Rife, Susan, Anju Malhotra, Ann Warner, dan Allison Mcgonagle Glinski. “What Works to Prevent Child Marriage: A Review of the Evidence.†Studies in Family Planning, 2012. https://doi.org/10.1111/j.1728-4465.2012.00327.x.

MAMPU. “Consequences of Child Marriage in Indonesia,†2020, 1–60.

McCleary-Sills, Jennifer, Lucia Hanmer, Jennifer Parsons, dan Jeni Klugman. “Child Marriage: A Critical Barrier to Girls’ Schooling and Gender Equality in Education.†Review of Faith and International Affairs, 2015. https://doi.org/10.1080/15570274.2015.1075755.

Muhajarah, Kurnia. “Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Rumah Tangga: Perspektif Sosio-Budaya, Hukum, Dan Agama.†Sawwa: Jurnal Studi Gender, 2017. https://doi.org/10.21580/sa.v11i2.1452.

Murni, Sri. “The Marriage Age Limit According to Indonesian Law No. 16, 2019 as Effort to Child Protection†140, no. 16 (2020): 222–30. https://doi.org/10.2991/aebmr.k.200513.047.

Paul, Pintu. “Effects of Education and Poverty on the Prevalence of Girl Child Marriage in India: A District–Level Analysis.†Children and Youth Services Review, 2019. https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2019.02.033.

Rumble, Lauren, Amber Peterman, Nadira Irdiana, Margaret Triyana, and Emilie Minnick. “An Empirical Exploration of Female Child Marriage Determinants in Indonesia.†BMC Public Health, 2018. https://doi.org/10.1186/s12889-018-5313-0.

Sabri, Bushra, Andrea L. Wirtz, Joseph Ssekasanvu, Bareng A.S. Nonyane, Fred Nalugoda, Joseph Kagaayi, Robert Ssekubugu, dan Jennifer A. Wagman. “Intimate Partner Violence, HIV and Sexually Transmitted Infections in Fishing, Trading and Agrarian Communities in Rakai, Uganda.†BMC Public Health, 2019. https://doi.org/10.1186/s12889-019-6909-8.

Susanti, Emy. “Unequal Gender Relations in the Practices of Girl Marriage in Poor Families at East Java Province.†Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 2019. https://doi.org/10.20473/mkp.v31i42018.440-450.

World Health Statistic. “Monitoring Health for the SDGs.†World Health Statistic, 2019. https://doi.org/10.1007/978-1-349-04787-1_12.